SUKABUMIUPDATE.com - Kabar Lida Safitri (23 tahun), pejuang visa yang terdampar di Kalimantan Barat (Kalbar), setelah dipulangkan majikannya dari Brunei Darussalam, membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Hanafie Zain langsung mendatangi rumah Lida.
Hanafie mengatakan, sebenarnya ini ada miss komunikasi, antara agen yang di Brunei Darussalam dengan agen di Indonesia, karena Lida tidak punya HP, makanya kebingungan mencarinya di mana.
"Karena itu, saat kami mendengar informasi Lida, terlantar di Kalbar, kami pun langsung mencari alamatnya. Karena memang tugas pemerintah itu, kalau ada yang terlantar dengan indeks yang jelas, selalu kontak dengan kementerian, melalui Provinsi Kalbar, ke kementerian untuk ditindak lanjuti memastikannya," ucap Hanafie, kepada sukabumiupdate.com, usai menyambangi keluarga Lida, di Cikujang RT 04/14, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kamis (28/9/2017).
Hanafie mengaku, semua proses perjalana dari Kalbar, akan ditanggung, dan agen juga masih punya tanggung jawab membantu, karena ini menjadi komitmennya seperti itu.
BACA JUGA:Â Mau Pulang, Warga Kota Sukabumi Ini Malah Terdampar di Kalbar
"Artinya, kami sangat prihatin dengan keberadaan Lida. Karena memang tugas kami seperti itu, dan sering juga kami mengirim orang terlantar dari Sukabumi. Setelah ada identitas jelas, kami selalu kontak, mau dalam atau luar kota, dengan Dinas Sosial (Dinsos) yang bersangkutan," aku Hanafie.
Dia pun menjelaskan, kenapa haris Dinsos, bukan Disnaker, karena ini katagori terlantar, mungkin tidak punya ongkos, dan bingung, makanya masyarakat di sana dikomunikasikan ke Dinsos, paspor serta datanya juga lengkap.
"Sekarang yang terpenting, kita memastikan orang tunya di sini, dan berupaya untuk dikembalikan ke sini. Kita koordinasikan dengan biaya negara, artinya dari kementerian ada dana darurat, kita bisa pergunakan, yang penting ada, jelas orang tuanya, juga tempat tinggalnya. Intinya, kita akan dampingi sampai Lida bisa kembali pulang," pungkas Hanafie.