SUKABUMIUPDATE.com - Liburan akhir tahun sering digambarkan sebagai momen paling indah sepanjang tahun. Rumah yang hangat, anak-anak tertawa, dekorasi cantik, dan kenangan manis bersama keluarga.
Namun bagi banyak orang tua terutama ibu, kenyataannya jauh lebih rumit. Di balik senyum dan foto-foto indah, ada kelelahan, tekanan, dan daftar panjang hal yang harus dikerjakan. Mulai dari mengatur jadwal acara, menyiapkan hadiah, memasak, hingga memastikan semuanya berjalan “sempurna”, liburan justru bisa terasa melelahkan.
Tak heran jika banyak orang tua mengaku lebih stres di bulan Desember dibandingkan bulan lainnya. Padahal, keajaiban liburan tidak selalu datang dari kesempurnaan.
Berikut cara sederhana mengurangi tekanan dan tetap menikmati liburan dengan lebih tenang.
Cara Sederhana Menikmati Liburan bagi Orang Tua
1. Lepaskan Obsesi pada Kesempurnaan
Tekanan terbesar sering datang dari keinginan untuk membuat segalanya terlihat sempurna. Media sosial, ekspektasi lingkungan, dan standar tak tertulis membuat banyak orang tua merasa harus “melakukan semuanya dengan benar”.
Padahal, anak-anak tidak membutuhkan liburan yang sempurna. Mereka membutuhkan orang tua yang hadir, hangat, dan tidak kelelahan. Ketidaksempurnaan justru sering menciptakan momen paling berkesan.
2. Sadari Bahwa Tekanan Banyak Datang dari Diri Sendiri
Banyak orang tua merasa gagal bukan karena kurang berusaha, tetapi karena merasa tidak pernah cukup. Ekspektasi tinggi yang dipasang sendiri bisa membuat seseorang lupa bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik.
3. Pahami Beban Mental, Terutama pada Ibu
Dalam banyak keluarga, ibu masih memikul sebagian besar beban perencanaan liburan mulai dari detail kecil hingga keputusan besar. Beban mental ini sering tidak terlihat, tetapi sangat melelahkan.
Baca Juga: Liburan Keluarga Tetap Seru dan Aman, Ini 5 Tips Traveling Nyaman Bersama Anak
Liburan menjadi momen penting untuk membagi tanggung jawab secara lebih adil. Libatkan pasangan dan anggota keluarga lain agar tekanan tidak hanya bertumpu pada satu orang.
4. Tetapkan Batasan Sejak Awal
Tidak semua undangan harus diterima. Tidak semua acara harus dihadiri. Mengatakan “tidak” bukan berarti tidak peduli, melainkan bentuk menjaga kesehatan mental keluarga.
5. Turunkan Standar, Tingkatkan Kehangatan
Liburan yang hangat tidak harus mahal atau rumit. Tidak apa-apa jika dekorasi sederhana, makanan tidak sempurna, atau rencana berubah di tengah jalan.
Cobalah mengulang kalimat ini dalam hati: “Ini sudah cukup.” Cukup hadiah, cukup acara, cukup usaha. Dengan standar yang lebih realistis, tekanan pun berkurang.
6. Batasi Perbandingan di Media Sosial
Melihat liburan orang lain yang tampak sempurna bisa memicu rasa kurang dan tekanan finansial. Ingatlah bahwa yang terlihat di layar hanyalah potongan kecil yang sudah dikurasi.
7. Fokus pada Perasaan, Bukan Penampilan
Di akhir hari, anak-anak tidak akan mengingat warna pohon Natal atau jumlah hadiah. Mereka akan mengingat apakah mereka merasa dicintai, aman, dan bahagia.
Baca Juga: Bolehkah Anak Memakai Kuteks? Ini Penjelasan Lengkap yang Perlu Orang Tua Tahu
Liburan adalah tentang hubungan, bukan pencapaian. Ketika orang tua merasa lebih tenang, anak-anak pun akan merasakan kehangatan yang sama.
Sumber: Parents





