SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi sedang menimbang solusi untuk mengakhiri persaingan antara angkutan umum konvensional dan online. Salah satunya membangun aplikasi online untuk diterapkan pada angkutan umum konvensional yang saat ini ada.
“Kita akan buatkan aplikasi online memberdayakan angkutan umum yang ada,†ucap Kepala Dinas Perhubungan Abdul Rachman Kepada sukabumiupdate.com, Rabu (22/3).
Tentunya solusi ini lanjut Rachman akan dibicarakan dahulu dengan berbagai pihak termasuk para pengusaha angkutan umum dan pakar teknologi informasi (TI). “Ini menjadi PR (pekerjaan rumah-red) kita nanti untuk kembangkan IT apakah bisa diberlakukan untuk angkutan umum konvensional atau tidak," katanya.
Hasil kajian ini akan disosialisasikan secara bertahap. “Dengan aplikasi tersebut mudah mudahan masyarakat dapat terbantu. Ide ini akan berlakukan bertahap dan angkot mana saja yang berminat," pungkasnya.
BACA JUGA:
Disedot Online, Penumpang Angkutan Umum di Kota Sukabumi Berkurang Hingga 80 Persen
Mendinginkan Kisruh Angkutan Umum dan Online di Kota Sukabumi
Sopir Angkutan Umum Kota Sukabumi Ditatar
Terkait tawaran ini, Dedi Sudarwadi, Humas Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi mengatakan, banyak hal perlu dipertimbangkan. Jumlah angkot saat ini beroperasi di Kota Sukabumi kurang lebih dua ribu unit dari berbagai trayek yang ada.
“Berarti jumlah sopirnya sangat banyak. Perlu waktu untuk sosilisasi karena sumber daya manusia (SDM) juga bervariasi. Tidak semua sopir angkutan umum bisa menggunakan aplikasi online jika diberlakukan," katanya.
Hal ini langsung ditanggapi oleh salah seorang sopir angkutan umum trayek Sukabumi-Cisaat, Dadang (41). Walaupun baru wacana, Dadang menolak rencana solusi yang ditawarkan oleh Dishub Kota Sukabumi ini karena tidak menyentuh permasalahan.
“Wah jangankan aplikasi online buat beli bensin dan setoran aja udah susah, gimana mau beli HP canggih yang ada aplikasinya. Ribet kita kan punya trayek tapi online kan bebas, nanti malah kacau,†singkatnya.