Jembatan Putus Tak Diurus, Hasim Adnan Turun Langsung ke Nyalindung Sukabumi

Rabu 06 Juli 2022, 12:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Jawa Barat Hasim Adnan menyoroti kondisi siswa di Kabupaten Sukabumi yang menyeberangi sungai untuk pulang dan pergi sekolah. Keadaan itu terjadi sebab jembatan yang sebelumnya berdiri hanyut terbawa luapan sungai.

Kondisi tersebut dialami para siswa SD dan MTS di Kampung Cipiit RT 04/06, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Mereka harus bersusah payah untuk menuntut ilmu. Sebab untuk bisa sampai ke Sekolah mereka menyeberangi Sungai Citalahab dengan seutas tambang.

Baca Juga :

Cerita Orang Tua di Nyalindung Sukabumi Turun ke Sungai Demi Anak Bisa Sekolah

Sehari setelah berita soal pelajar menyeberangi sungai untuk pulang pergi sekolah itu muncul di beranda media sosialnya, Hasim langsung menghubungi pengurus PAC PKB Kecamatan Nyalindung

“Saya tugaskan mereka untuk menemui warga dan beberapa tokoh, termasuk Kepala Desa setempat untuk menggali informasi tambahan sebelum saya datang ke lokasi jembatan yang hanyut tersebut,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi III DPRD Jabar ini.

Dari penelusuran pengurus PAC PKB Kecamatan Nyalindung yang diterjunkan ke lapangan, didapat keterangan bahwa kondisi tersebut terjadi akibat lambatnya respon dari pejabat pemerintahan di level kecamatan. 

Baca Juga :

Pelajar di Nyalindung Sukabumi Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Demi ke Sekolah

Hal tersebut dibuktikan dengan permintaan pembuatan Berita Acara yang baru diminta kepada pemerintahan desa (pemdes). Padahal kejadian putusnya jembatan penyeberangan sudah terjadi enam bulan yang lalu. Itupun setelah tim  mengabarkan kepada Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat terkait rencana kedatangan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Terus terang saya merasa heran kenapa pemdes baru diminta oleh pihak kecamatan untuk membuat berita acara terkait insiden hanyutnya jembatan karena terbawa arus sungai Citalahab yang meluap, yang kejadiannya sudah berbulan-bulan,” kata Hasim.

photoPelajar berpegangan pada tambang saat menyeberangi sungai - (Istimewa)</span

Hasim menyayangkan minimnya atensi dan lambannya respon dari pihak-pihak terkait terhadap persoalan tersebut. Meski demikian, pihaknya sudah menghubungi tim Vertical Rescue Indonesia yang biasa membuat jembatan gantung untuk datang ke lokasi kejadian.

“Saya sudah komunikasi dengan Kang Tedi, Komandan Vertical Rescue Indonesia (VRI), terkait persoalan ini. Saya bilang ke beliau untuk bisa segera survey ke lokasi agar bisa dihitung, berapa kebutuhan biaya untuk pembangunan jembatan gantung di sana. Dan Alhamdulillah, sudah  direspon dengan baik,” kata Hasim.

Meski sudah ada respon, Komandan VRI baru bisa mengagendakan survey ke lokasi setelah selesai kegiatan di Kabupaten Sumedang. Sementara pihak Hasim, awalnya baru mau akan survey ke lokasi setelah tim dari VRI terlebih dahulu melakukan survey. 

“Jadi skema awalnya tim dari VRI saya minta untuk survey lebih dulu ke lapangan agar saya dapat gambaran awal perkiraan kebutuhan biaya pembangunan jembatan gantung. Hanya saja, tim VRI masih ada agenda yang harus dituntaskan sehingga belum bisa survey dalam waktu dekat. Tapi semoga masih di bulan Juli inilah,” kata Hasim.

Mengingat kedatangan tim VRI ke lokasi baru bisa dilakukan selepas agenda di Kabupaten Sumedang, pada akhirnya Hasim memutuskan untuk lebih dulu terjun langsung mendatangi lokasi pada Jumat, 1 Juli 2022.

Setelah berdialog dengan Kades Bojongsari beserta beberapa tokoh setempat, Hasim berkomitmen untuk membantu pembangunan jembatan gantung yang baru dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak yang bisa diajak untuk menjawab dan memberi solusi konkrit terhadap permasalahan ini.

“Insya Allah saya berkomitmen untuk segera bisa membantu pembangunan jembatan gantung yang baru. Dan Alhamdulillah, saya juga mendapatkan keseriusan dari warga sekitar terkait komitmen untuk melakukan ini semua dengan semangat gotong royong. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga nanti dalam pemeliharaan ketika jembatan gantung sudah selesai dibangun," pungkas Hasim.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 14:50 WIB

Lewat E-Lapor, Empat Aduan Diterima Pemkot Sukabumi Selama April 2024

Keempat aduan ini paling banyak disampaikan untuk DPUTR Kota Sukabumi.
(Foto Ilustrasi) Pemkot Sukabumi melalui Diskominfo mencatat selama April 2024 empat aduan masuk ke E-Lapor. | Foto: Istimewa
Sukabumi02 Mei 2024, 14:37 WIB

Hardiknas, Pemkot Sukabumi: Momentum Melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Hardiknas yang diisi penampilan kesenian para pelajar merupakan bukti tingkat pendidikan di Kota Sukabumi sudah cukup baik.
Disdikbud Kota Sukabumi pada Kamis (2/5/2024) menggelar Upacara Peringatan Hardiknas Tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Life02 Mei 2024, 14:35 WIB

7 Cara Mendidik Anak agar Hidup Hemat Sampai Dewasa, Yuk Terapkan!

Mendidik anak agar hidup hemat harus terus dilakukan oleh orang tua. Sebab hal ini membantunya bisa pandai dalam mengelola keuangan di masa depan
Cara mendidik anak hidup hemat | Foto : Pexels/Annushka Ahuja
Life02 Mei 2024, 14:30 WIB

Picu Serangan Kambuh, 5 Alasan Gangguan Tidur Tidak Baik untuk Asam Urat

Meskipun tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa gangguan tidur secara langsung menyebabkan asam urat, namun ada hubungan antara gangguan tidur dan kondisi yang mempengaruhi asam urat.
Ilustrasi. Picu Serangan Kambuh, Ketahui Sederet Alasan Gangguan Tidur Tidak Baik untuk Asam Urat. (Sumber : Pexels/CraigAdderley)
Sukabumi02 Mei 2024, 14:23 WIB

Puluhan Siswa SD di Ciracap Sukabumi Ikuti Seleksi O2SN Tingkat Kabupaten

Sebanyak 4 gugus, terdiri dari 30 sekolah dasar yang ada di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, ikut bertanding dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kecamatan Ciracap,
Pertandingan bola voli dalam seleksi O2SN tingkat SD di Ciracap Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi02 Mei 2024, 14:21 WIB

Kronologi Sadisnya Siswa SMP di Kadudampit Sukabumi Sodomi dan Bunuh Bocah SD

Kasus ini mulai terungkap saat MA ditemukan meninggal misterius di kebun warga.
Proses ekshumasi makam MA (7 tahun) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada 25 Maret 2024 oleh tim forensik Polda Jawa Barat. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota
Bola02 Mei 2024, 14:00 WIB

Persib Bandung Siap Hadapi Bali United di Championship Series, Ini Jadwalnya!

Persib Siap menyongsong Championship Series melawan Bali United.
Persib Siap menyongsong Championship Series melawan Bali United.(Sumber : Persib.co.id)
Sukabumi02 Mei 2024, 13:52 WIB

Rumah Panggung Ambruk Milik Janda Di Kalibunder Sukabumi Akan Dibangun Swadaya

Rumah tidak layak huni, milik seorang janda dengan dua orang anak perempuan, di Kampung Cisaat Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi ambruk karena konsidinya sudah reyot.
Forkopimcam Kalibunder dan tagana saat cek lokasi | Foto : Ragil Gilang
Jawa Barat02 Mei 2024, 13:47 WIB

Silaturahmi LP3H EWI Jawa Barat dengan Satgas Halal Kemenag RI Provinsi

LP3H EWI Provinsi menyampaikan rencana kerja secara umum dan berharap kiprahnya dapat berkontribusi positif bagi suksesnya WHO24 khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Pengurus LP3H EWI Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi ke Satgas Halal Kemenag RI Provinsi Jawa Barat. | Foto: Istimewa
Internasional02 Mei 2024, 13:46 WIB

Dunia Heboh Vaksin Covid-19 Picu Kematian, Gugatan Class Action untuk AstraZeneca

Media massa dunia sejak beberapa hari terakhir dihebohkan dengan kabar penyakit langka yang dipicu oleh vaksin covid-19.
dokumentasi program vaksinasi covid-19 di Kota Sukabumi (Sumber: istimewa)