Tahun Ajaran Baru, Pesantren di Kota Sukabumi Mulai Belajar Tatap Muka

Jumat 26 Juni 2020, 04:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Proses pendidikan pesantren di Kota Sukabumi sudah mulai bisa melakukan pembelajaran pada tahun ajaran baru sekarang dengan pertemuan tatap muka.

Kebijakan ini mengacu pada arahan dan panduan yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk masa new normal di Pandemi Covid-19.

"Lembaga pesantren sebagaimana arahan Kemenag sudah diperbolehkan melakukan pembelajaran dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada awak media, Kamis (25/6/2020).

BACA JUGA: Resepsi Pernikahan di Kota Sukabumi Kembali Diperbolehkan, Pengunjung Dibatasi 50 Persen

Fahmi menjelaskan, pembelajaran di pesantren tetap harus mengedepankan protokol kesehatan, diantaranya memakai masker dan menjaga jarak serta memperbanyak wastafel portabel di lingkungan pesantren untuk cuci tangan.

"Selain itu, pesantren melakukan kerjasama dengan puskesmas terdekat yang akan memantau kesehatan para santri serta pengelola pesantren. Melakukan isolasi para santri tidak kemana-mana dan hanya ada di lingkup pesantren serta tidak menerima tamu dari luar," jelas Fahmi.

Dengan demikian, sambung Fahmi, pesantren menjadi lembaga pendidikan keagamaan yang pertama memulai pembelajaran di ajaran baru mendatang secara tatap muka.

BACA JUGA: Tempat Wisata di Kota Sukabumi Siap Dibuka, Dengan Catatan Awal Juli 2020 Tetap di Zona Biru

Namun untuk pendidikan umum baik SD, SMP dan SMA, tetap mengacu pada Surat keputusan bersama (SKB) Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Dan Tahun Akademik Baru Di Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).

"Masih menunda pembelajaran tatap muka dan belum boleh atau tidak diperkenankan tatap muka karena masih belajar dari rumah (BDR)," ujar Fahmi.

Sehingga perlu kesiapan para guru dan murid serta keterlibatan orang tua menjadi sangat penting di saat pembelajaran di rumah. Kebijakan BDR ini sampai batas waktu yang belum ditentukan karena sekolah pintu terakhir yang akan dibuka pada saat new normal.

BACA JUGA: Kota Sukabumi Siap Masuk ke Fase Recovery, Apa Itu?

"Kenapa pintu terakhir, karena tidak bisa memastikan kondisi anak dari rumah ke sekolah dan interaksi di lingkungan serta pada saat pulang ke rumahnya masing-masing. Potensi penyebaran Covid-19 ini bisa terjadi pada saat momen tersebut," ungkap Fahmi

"Hal ini memerlukan pertimbangan yang matang berdasarkan kajian epidemilogis ketika akan membuka pembelajaran tatap muka. Di sisi lain, Pemda saat ini tengah membuat panduan pendidikan khusus selama new normal berdasarkan panduan umum dari Kemendikbud," tukasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)