Masyarakat Penjelajah dan Pemburu

Senin 08 Juli 2019, 08:59 WIB

Oleh: Kang Warsa

Revolusi pertanian yang terjadi 10.000 tahun lalu telah mengubah paradigma atau cara berpikirmanusia, kehidupan sebagai penjelajah, pemburu, dan peramu menjadi tradisi yangmulai ditinggalkan oleh manusia. Untuk apa kita harus bersusah payahmenjelajah, melawan alam saat alam sendiri sebetulnya telah menyiapkan segalakeperluan yang dibutuhkan oleh kita? Kita hanya dituntut untuk berbaik-baiksaja dengan alam, mungkin begitulah pikiran para leluhur manusia waktu itu.

Lahan-lahan baru dibuka sebagai tempat penyemaian pola pikir baru, masyarakat agraris baru.Pembukaan lahan-lahan baru tersebut merupakan gejala awal dari prosesdomestikasi berbagai aset alam agar benar-benar keberadaannya sangat mudah dandapat mencukupi kebutuhan manusia saat diperlukan. Pembukaan lahan tempat bercocok tanam itu menjadi alasan lain bagi manusia untuk menjaga dan membuatpemukiman di tempat terdekat lahan pertanian agar lahan-lahan tersebut mudah dirawatdan dijaga dari serbuah binatang liar atau dari tangan usil manusia lain dariklan atau masyarakat yang berbeda.

Pola pikir manusia berubah secara drastis, pranata sosial paling sederhana sepertikeluarga, paguyuban/komunitas, dan masyarakat mulai terbentuk bersamaan dengankelahiran berbagai aturan, norma, dan nilai yang dihasilkan dari konsensus bersama. Lahan-lahan baru yang diciptakan oleh manusia diyakini oleh mereka kelak dapat melayani kebutuhan pangan masyarakat, tetapi pada dasarnya manusia sendiri lah yang dituntut oleh tanaman-tanaman domestikasi untuk merawat dan menjaganya. Manusia tetap menjalankan posisi mereka sebagai hamba atas lahan-lahan baru tersebut.

Komunalisme sebuah masyarakat yang lebih mengedepankan kebersamaan telah lahir. Tanpa kebersamaan adalah omong kosong jika beberapa bulan ke depan mereka akan menghasilkan sumber pangan yang dapat mencukupi kehidupan manusia. Partikularisasi memang belum menampakkan keberagaman sebab ciri sebuah maasyarakat komunal masih mengutamakan keseragaman. Sumber-sumber pangan yang dihasilkan oleh manusia graris harus diatur sedemikian rupa, mereka pada akhirnya menghasilkan satu kesepakatan terhadap kesederhanaan dalam hidup merupakan satu keniscayaan. Sumber pangan hasil panen tahun ini harus dikonsumsi secara hemat agar dapat memenuhi kebutuhan mereka sampai tiba pada musim panen tahun berikutnya. Norma kesederhaan ini terus berlangsung dan dipraktikkan di dalam kehidupan masyarakat agraris. Jika saja kita diberi kemampuan misalnya menggunakan mesin waktu kembali ke tahun70-an, kita tidak akan menemukan tumpukan piring berisi sisa-sisa nasi dan lauk-pauknya di acara hajatan, selamatan, atau kenduri.

Hidup boros dan menyia-nyiakan sumber makanan menjadi hal tabu dan terlarang dilingkungan masyarakat agraris. Saat kecil, saya dan beberapa anak lainnya dituntut oleh orangtua agar benar-benar melestarikan hidup hemat. Uang logamakan ditabung pada celengan-celengan yang terbuat dari tanah liat atau dari bambu. Seorang anak yang diberikan uang jajan kemudian langsung dihabiskan dalam satuwaktu akan dicap sebagai anak boros, menyalahi norma sosial yang menuntut hidup harus hemat. Namun perlu dicatat, kesederhanaan itu memang lebih banyak berlakudi kalangan masyarakat biasa, masyarakat agraris. Sementara di kalangan elit(kaum menak), seperti yang ditulis oleh Multatuli, pesta pora dan poya-poyajustru menjadi bagian dari norma kaum menak (aristokrat lokal). Kaum menaktidak merasa keberatan menggunakan uang-uang hasil pungutan pajak dari masyarakat agrarisuntuk pesta pora dan menikmati hidangan-hidangan berbagai makanan yang tidakboleh disentuh atau dijamah oleh masyarakat biasa, meskipun sisa-sisamakanannya. Sisa-sisa makanan akan lebih baik diberikan kepada kucing atauayam-ayam ternak para menak daripada harus diberikan kepada jelata.

Jauh  berbeda secara diamtetris antara norma masyarakat agraris dengan masyarakat modernyang telah memasuki era kejayaan kapitalisme. Konsumerisme menjadi etika baruyang dipercaya oleh masyarakat modern. Hal tersebut disebabkan oleh semangatutama kapitalisme adalah memproduksi sebanyak-banyaknya berbagai barang,kemudian ditawarkan kepada masyarakat yang sangat haus oleh hasrat dankeinginan. Reklame dan tayangan iklan berbagai produk mengusik alam bawah sadarmanusia modern agar ingin memiliki barang yang ditawarkan. Peralihan normaterjadi, saat masyarakat masih memegang prinsip agrarikultur mereka akanbenar-benar menghemat uang dan kaum-kaum elit secara leluasamenghambur-hamburkan uang. Apa yang terjadi di era kapitalis merupakan halsebaliknya: masyarakat baik di perkampungan atau perkotaan saling berlomba-lomba menghabiskan gaji bulanan, membeli keinginan mereka sementarakaum elit terutama penganut kapitalis akan semakin menghemat dan memenuhipundi-pundi keuangan mereka dengan semangat invenstasi.

Kita saat ini memang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan duniakapitalis sebuah mesin yang telah menciptakan gejolak keinginan daripadakebutuhan. Kapitalisme tidak surut terhadap kondisi apapun baik pada hari-haribiasa atau hari-hari yang kita rayakan bersama sebagai hari besar. Sebagai contoh,hari kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus yang seharusnya kitarayakan penuh dengan suasana khidmat telah dijadikan lahan obral beras-besaranberbagai macam produk, toko-toko online berebut hati masyarakat sambil menarwarkanharga produk paling murah. Setiap menjelang lebaran yang seharusnya diisidengan suasana kesederhanaan justru sebaliknya- kita meleburkan diri padasuasana kemegahan, belanja barang-barang baru, berburu produk terbaru danteruptodate, seolah-olah kita tidak ingin ketinggalan trend oleh orang lain. Dalammemori kita telah dibenamkan sebuah chip produk kapitalisme: jangan menjadimanusia kudet atau kurang update.

Siapapun, apapun latar belakang kita, apapun keyakinan dan agama kita, 99 persen umat manusiatelah menjauhi atau paling tidak menghindari ajaran-ajaran yang telah dibawaoleh Gautama, Yesus, dan Nabi Muhammad SAW tentang kesederhanaan. Sebenarnyakita sedang kembali jatuh ke masa 13.000 tahun lalu saat para leluhur kitahidup sebagai para penjelajah dan pemburu. Para leluhur kita menjelajahibelantara-belantara gelap yang di dalamnya dipenuhi oleh berbagai binatang yangkapan saja siap menerkam jika mereka lengah. Saat ini kita- selalu menjelajahi mall-mall, toko-toko online yang dipenuhi oleh berbagai macam barang yangsiap-siap menyergap dan menjebak kita dalam kandang keinginan besar untukmemilikinya. Para leluhur kita mewarisi genetika pemburu kepada anak cucunyayang hidup di era perburuan barang-barang produk kapitalisme. Sulit bagi kitauntuk mengelak darinya. Resiko penghindaran terhadap produk dan keinginantersebut adalah sikap minder merasa diri tidak terlahir sebagai manusia barudengan pemikiran baru. Seperti halnya telah terjadi pada manusia yang tidakbersedia ikut berburu dan menjelajah pada 13 abad lalu, manusia lemah yang akanditinggalkan sendiri dari kawanannya.

|[email protected]|

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Keuangan07 Mei 2024, 20:45 WIB

Antusiasme Tinggi, Pendaftaran Tahara di BPR Kalapanunggal Sukabumi Diperpanjang

Pendaftaran rekening Tahara di Perumda BPR Sukabumi cabang Kalapanunggal telah diperpanjang hingga tanggal 15 Mei 2024.
Kepala Seksi Umum Administrasi dan Keuangan BPR Sukabumi cabang Kalapanunggal, Susan Irawati, menunjukan brosur Tahara. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola07 Mei 2024, 20:30 WIB

Misi Raih Tiket Olimpiade Paris 2024: Shin Tae-yong Berharap Kebugaran Pemain Terjaga

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ingin kebugaran pemain terjaga jelang lawan Guinea.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ingin kebugaran pemain terjaga jelang lawan Guinea. (Sumber : pssi.org).
Sukabumi07 Mei 2024, 20:24 WIB

Perumdam TJM Perbaiki Pipa Bocor akibat Terlilit Akar Pohon di Parungkuda Sukabumi

Perumdam TJM Sukabumi Cabang Parakansalak melakukan perbaikan pada pipa distribusi utama berukuran 4 inci yang bocor akibat terlilit akar pohon.
Perbaikan pipa milik Perumdam TJM yang bocor akibat terlilit akar pohon mahoni di Parungkuda Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi07 Mei 2024, 20:07 WIB

Tak Diberi Minuman Gratis, 2 Pemuda Mabuk Aniaya Penjual Jamu di Sukaraja Sukabumi

Berikut kronologi dan motif dua pemuda mabuk aniaya pria tua penjual jamu di Sukaraja Sukabumi. Kedua pelaku kini sudah diringkus polisi.
Tempat kejadian perkara dua pemuda mabuk aniaya pria tua penjual jamu yang berada di Sukaraja Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Life07 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Cara Menagih Hutang dengan Baik Agar Tidak Memutus Silaturahmi, Ampuh!

Begini Cara Menagih Hutang dengan Baik Agar Tidak Memutus Silaturahmi. Yuk Praktekkan!
Ilustrasi - Cara Menagih Hutang dengan Baik Agar Tidak Memutus Silaturahmi. (Sumber : Pexels/fauxels)
Sehat07 Mei 2024, 19:45 WIB

Teh Hijau: Manfaatnya untuk Meningkatkan Umur Panjang, Kolesterol dan Mengelola Gula Darah

Antioksidan dalam teh hijau mungkin memberikan manfaat, seperti melindungi kesehatan tulang, otak, dan jantung Anda.
Ilustrasi - Antioksidan dalam teh hijau mungkin memberikan manfaat, seperti melindungi kesehatan tulang, otak, dan jantung Anda. (Sumber : Freepik.com).
Life07 Mei 2024, 19:30 WIB

Bisa Bunda Terapkan,Inilah 5 Alasan Orang Tua Membesarkan Anak Tanpa Hukuman

alasan orang tua membesarkan anak tanpa hukuman, orang tua membesarkan anak tanpa hukuman, membesarkan anak tanpa hukuman.
Ilustrasi membesarkan anak tanpa hukuman (Sumber : pexels.com/@Harrison Haines)
Life07 Mei 2024, 19:15 WIB

Terapkan Yuk Bund, 5 Aktivitas Fisik Untuk Balita Yang Bisa Dilakukan Dirumah

Menjaga balita Anda tetap aktif secara fisik dan terhibur bukanlah hal yang mudah.
Ilustrasi aktivitas fisik balita (Sumber : pexels.com /@Tatiana Syrikova)
Keuangan07 Mei 2024, 19:00 WIB

10 Cara Menghindari Perilaku Konsumtif yang Membuat Hidup Sulit Kaya

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat menghindari perilaku konsumtif yang dapat menghambat kemampuan Anda untuk membangun kekayaan dan mencapai tujuan keuangan Anda.
Ilustrasi. Suka belanja. Cara Menghindari Perilaku Konsumtif yang Membuat Hidup Sulit Kaya. (Sumber : Pixabay)
Sehat07 Mei 2024, 18:45 WIB

7 Penyebab Munculnya Ketombe di Kepala yang Jarang Diketahui

Ketombe adalah kondisi umum pada kulit kepala yang ditandai oleh pengelupasan kulit yang berlebihan.
ilustrasi ketombe di kepala (Sumber : pixabay.com /@mythjj1)