Isu Pemanggilan Atlet Berprestasi di Sukabumi Tuai Kritik, Ini Respons Pemerintah

Sukabumiupdate.com
Sabtu 13 Des 2025, 07:30 WIB
Isu Pemanggilan Atlet Berprestasi di Sukabumi Tuai Kritik, Ini Respons Pemerintah

Atlet IBCA MMA Sukabumi bersama para pelatihnya. (Sumber: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Kebijakan Pemerintah Kota Sukabumi terkait agenda pemanggilan atlet berprestasi memunculkan kritik dari sejumlah cabang olahraga (cabor). Salah satunya datang dari Indonesia Boxing Council Mixed Martial Arts (IBC MMA) Kota Sukabumi.

Ketua IBC MMA Kota Sukabumi, Irsan Praherdy Munandar, menyebut pemanggilan atlet oleh pemerintah dinilai tidak merata dan hanya menyasar satu cabor saja. Ia menyampaikan, selama ini banyak atlet dari berbagai cabor yang telah menorehkan prestasi, namun tak seluruhnya dilibatkan dalam agenda penyambutan resmi.

“Kami sangat kecewa. Pemerintah Kota Sukabumi hanya memanggil satu cabor saja, padahal ada banyak atlet berprestasi lain yang sudah berjuang untuk kota ini,” ujar Irsan kepada sukabumiupdate.com.

IBC MMA sendiri baru saja meraih hasil gemilang pada Babak Kualifikasi Porprov Jawa Barat 2025. Dari empat atlet yang diturunkan, tiga di antaranya berhasil membawa pulang medali. Milki Al Hoiri meraih emas, sementara dua atlet lainnya, Muhammad Ramdan dan Iqbal, sukses mempersembahkan medali perunggu.

Baca Juga: Meski Menang atas Myanmar, Timnas Indonesia U-23 Tetap Gagal Lolos ke Babak Semifinal SEA Games 2025

Meski demikian, Irsan mengungkapkan tak satupun atlet tersebut masuk dalam daftar pemanggilan pemerintah.

Menurutnya, apresiasi bukan sekadar seremoni, namun bagian dari psikologis pembinaan atlet. Ia menegaskan, “Dukungan moril jauh lebih penting. Ketika atlet dipanggil dan diapresiasi langsung oleh pimpinan daerah, itu menunjukkan bahwa perjuangan mereka benar-benar diakui.”

Irsan juga menyoroti bahwa pemberian apresiasi seharusnya ditujukan langsung kepada atlet, bukan kepada pengurus atau pelatih. Ia mengatakan bahwa para atletlah yang turun gelanggang dan mengharumkan nama daerah.

Keluhan terkait ketidakmerataan pemanggilan ini, kata Irsan, bukan hanya datang dari pihaknya. “Kami dengar Ketua KONI sudah menerima laporan terkait ketidakmerataan sambutan dan apresiasi tersebut. Banyak cabor yang mempertanyakan keadilan dalam perhatian pemerintah,” ungkapnya.

Meski sempat mendapatkan dukungan anggaran Rp4 juta selama BK Porprov, Irsan menilai penghargaan formal tetap diperlukan sebagai bentuk pengakuan prestasi. Ia berharap tidak ada lagi perlakuan berbeda dalam pembinaan atlet ke depan. “Kami berharap tidak ada lagi tebang pilih. Semua atlet yang berjuang membawa nama Kota Sukabumi layak dihargai dengan perlakuan yang sama,” ucapnya.

Baca Juga: Terungkap Dari Fakta Medis, Bocah Laki-laki di Sukabumi Diduga Jadi Korban Sodomi Pria Dewasa

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar, memastikan bahwa pemerintah tidak pernah membeda-bedakan cabor mana pun.

Menurut Rahmat, pemerintah berkomitmen memberikan perlakuan setara terhadap seluruh cabor dan atlet yang berprestasi. Ia menegaskan, “Pemerintah itu memperlakukan semua cabor dengan sama rata, jadi tidak ada anak emas, semua anak Pemda.” ujarnya melalui sambungan telepon.

Rahmat juga menambahkan bahwa apresiasi untuk atlet merupakan bentuk syukur dan penghormatan atas dedikasi mereka. Ia menyampaikan bahwa tidak ada perlakuan khusus maupun prioritas pemanggilan. “Enggak ada perlakuan spesial sama sekali, enggak ada lah. Semua harus dibina, harus diapresiasi,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini