SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah ledakan terjadi di salah satu masjid yang berada di lingkungan SMAN 72, Komplek TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 12.30 WIB, bertepatan dengan pelaksanaan salat Jumat.
Mengutip dari NTV News, laporan awal insiden tersebut semula dilaporkan menyebabkan delapan orang luka-luka. Namun, data terbaru menyebutkan jumlah korban meningkat menjadi 20 orang, terdiri dari 15 siswa dan 5 staf sekolah. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait identitas maupun kondisi para korban.
Ledakan diduga berasal dari perangkat sound system di dalam masjid. Berdasarkan keterangan awal, peristiwa terjadi saat khotbah berlangsung dan terdengar tiga kali ledakan secara beruntun, yang membuat suasana ibadah berubah menjadi kepanikan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo dan Dokter Tifa Resmi Jadi Tersangka
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa di lokasi kejadian ditemukan dua senjata rakitan dengan tulisan mencolok pada bagian bodinya. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyatakan bahwa kedua benda mirip senjata tersebut ditemukan di dekat dua korban ledakan.
“Pokoknya menyerupai, kita belum bisa pastikan apakah itu senpi, atau senjata rakitan belum tahu,” ujar Budi dalam keterangan resminya yang dilansir pada Jumat, 7 November 2025.
“Ini ditemukan di dekat dua korban itu,” lanjutnya.
Kedua korban ledakan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan. Polisi menduga keduanya merupakan pelajar.
“Korban diduga anak sekolah,” imbuh Budi.
Dalam dua senjata rakitan yang ditemukan, terdapat beberapa tulisan berbahasa Inggris, antara lain “Welcome to Hell”, “For Agartha”, serta dua nama yang dikenal publik internasional, yakni “Brenton Tarrant” dan “Alexandre Bissonnette.”
Tulisan “For Agartha” diduga mengacu pada mitos dunia bawah tanah legendaris yang sering diasosiasikan dengan teori konspirasi ekstrem. Sementara Brenton Tarrant merupakan pelaku penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 2019, dan Alexandre Bissonnette adalah pelaku penembakan masjid di Kota Quebec, Kanada, pada 2017.
Tulisan-tulisan ini kini menjadi fokus penyelidikan karena dianggap bisa mengindikasikan inspirasi atau pola pikir tertentu di balik peristiwa ledakan tersebut.
Polisi belum memastikan hubungan antara temuan senjata rakitan dan penyebab ledakan. Tim dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sementara unit penjinak bom (Jibom) dan laboratorium forensik turut dikerahkan.
“Kita dalami dulu semua temuan di lapangan. Tim labfor sedang bekerja untuk memastikan jenis bahan, mekanisme ledakan, dan keterkaitannya dengan barang bukti di lokasi,” jelas Kombes Budi.
Sumber: NTV News




