SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga dari empat RT di Kampung Pajagan, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, melakukan demonstrasi di depan PT Yongjin Javasuka Garment, Kamis (23/10/2025). Aksi demo tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan perlakuan tidak adil perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja.
Warga menilai banyak pekerja dari luar daerah yang justru diangkat menjadi karyawan tetap, sementara warga lokal kerap diputus kontrak. Ketua RT 3 RW 11 Kampung Pajagan, Ega, mengatakan aksi yang dilakukan warga murni merupakan bentuk aspirasi masyarakat setempat.
“Aksi damai ini karena sering terjadi diskriminatif terhadap warga setempat. Warga lokal sering diputus kontrak, sementara orang luar justru diangkat jadi karyawan,” ujar Ega saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com.
Ia mencontohkan, salah satu warganya baru saja diberhentikan pada hari yang sama dengan alasan perusahaan sedang tidak banyak pekerjaan. Namun, warga menemukan adanya pekerja baru dari luar daerah yang justru ditetapkan menjadi karyawan tetap.
Baca Juga: Anak Macan Dari Tugas Akhir IKJ Ke TPA Bantar Gebang Hingga Ke Kompetisi Film Pendek Internasional
“Bahkan saat demo tadi, kami menemukan lagi kasus baru. Istri salah satu warga kami di RT 2, yang juga kader di lingkungan, hanya bekerja tiga bulan. Sementara rekan yang bersamaan masuk dengannya malah diangkat jadi karyawan tetap,” tambahnya.
Ega menjelaskan, berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara pihak perusahaan dan warga sekitar, perusahaan seharusnya memprioritaskan perekrutan warga lokal. Namun, menurutnya, kesepakatan tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“MOU itu sudah dibuat sejak awal pembangunan Yongjin, tapi sampai sekarang tidak berjalan. Hanya sebagian kecil saja yang terlaksana,” katanya.
Ega menyebut pihaknya bersama pengurus lingkungan telah berulang kali mencoba berkomunikasi dan melakukan mediasi, termasuk dengan pihak HRD dan perwakilan dewan. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Melihat Kemeriahan Hari Santri Nasional 2025 di Parungkuda Sukabumi
“Kami sudah sering mediasi, bahkan pernah didampingi dewan Pak Edi Sudrajat dan kepala desa. Tapi hasilnya mentok. Makanya sekarang kami kembalikan ke warga, karena ini murni aspirasi mereka,” ungkapnya.
Ia menuturkan, warga kini menunggu hasil tindak lanjut dari pihak perusahaan yang dijadwalkan pada Senin mendatang. “Kalau Senin tidak ada solusi, warga berencana akan melakukan aksi kembali,” katanya.
Sementara itu, perwakilan HRD PT Yongjin Javasuka Garment yang menemui warga di lokasi menyampaikan permohonan maaf atas situasi yang terjadi. “Saya hanya memberikan informasi bahwa kami sudah komunikasi dengan pimpinan. Beliau memohon maaf karena hari ini belum bisa memberikan keputusan apa pun, sebab sedang ada agenda ke Bandung,” ujar perwakilan HRD tersebut di hadapan warga.
Ia menambahkan, perusahaan berkomitmen membuka ruang dialog dengan perwakilan masyarakat pada Senin mendatang. “Hari Senin nanti pimpinan sudah kembali, dan kami akan buka ruang diskusi untuk membahas tuntutan warga. Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” katanya.
Baca Juga: KDM: Hingga Hari Ini Tidak Ada Deposito, Tapi Uang Kas Daerah
Aksi yang berlangsung kondusif itu dijaga aparat setempat dan diakhiri dengan kesepakatan menunggu hasil pertemuan lanjutan antara warga dan pihak perusahaan pada awal pekan depan.