SUKABUMIUPDATE.COM - Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, angka pengangguran di provinsi yang dipimpin Gubernur Ahmad Heryawan ini meningkat hingga 100 ribu orang pada 2015, Rabu.
"Dari pendataan yang kami lakukan jumlah pengangguran di Jabar pada 2014 hanya 1,79 juta orang, tetapi pada 2015 jumlahnya meningkat menjadi 1,89 juta orang," kata Kepala Disnankertrans Jabar, Fery Sofyan Arif, Rabu di Sukabumi.
Menurutnya, meningkatnya angka pengangguran di Jabar ini karena angka angkatan kerja setiap tahunnya tidak sebanding dengan jumlah penyerapan tenaga kerja.
Dalam lima tahun serapan tenaga kerja hanya 2 juta orang, namun lulusan tingkat SMA sederajat 500 ribu hingga 600 ribu setiap tahunnya. Belum lagi ditambah lulusan D3 dan S1.
Hingga saat ini jumlah angkatan kerja mencapai serapan 2 juta tenaga kerja di Jabar, bisa mempertemukan lulusan sma 500 hingga 600 ribu per tahun dan hingga kini jumlah angkatan kerja mencapai 20,5 juta.
Maka dari itu, untuk menekan angka pengangguran di Jabar, pemprov berupaya membuat progam unggulan agar angkatan kerja bisa terserap, seperti salah satunya dengan cara menggelar bursa kerja seperti yang dilakukannya saat ini di Lapang Merdeka Kota Sukabumi.Â
Selain itu, hingga kini Pemprov Jabar sudah memiliki sekitar 20 balai latihan kerja (BLK) yang tersebar di beberapa daerah salah satunya di Sukabumi.
"Kasus pengangguran memang menjadi tugas berat kami. Dan tidak hanya di Jabar saja, daerah pun sama seperti ini karena penyerapan tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja," tambahnya.
Fery mengatakan terjadinya pengangguran tidak hanya, kurangnya lapangan pekerjaan, tetapi ada beberapa faktor seperti seringnya pencari kerja pilih-pilih pekerjaan, tetapi tidak disertai dengan kemampuan yang mumpuni.
Malas mencari informasi tentang lowongan pekerjaan dan ada juga pencaker yang gengsi di tempatkan di suatu bidang dan lain-lain.
