SUKABUMIUPDATE.com - Populasi motor listrik di Indonesia makin berkembang. Kini semakin mudah menemukan kendaraan listrik khususnya motor di jalanan Indonesia, termasuk Sukabumi, bahkan beberapa mitra ojek online pun sudah wara-wiri dengan motor listrik.
Motor listrik, selain ramah lingkungan juga diklaim punya biaya operasional terjangkau. Kendaraan ini disebut hemat penggunaan dan biaya cas listrik, benarkah?
Mengutip dari artikel wahanaritelindo.com, untuk mengetahui seberapa hemat motor listrik, bisa dilakukan dengan melakukan penghitungan simulasi biaya isi ulang baterai. Sebelumnya, ada tiga hal penting yang perlu diketahui terlebih dahulu, mengenai faktor yang mempengaruhi biaya cas motor listrik.
Baca Juga: 84 Luka dan 11 Tewas, KontraS: Polisi Pimpin Catatan Kelam Penyiksaan
Pertama, spesifikasi motor listrik. Sebelum menghitung, ketahui spesifikasi motor listrik yang BroSis miliki khususnya dari kapasitas baterai (biasanya dinyatakan dalam satuan Ah) dan voltase baterai (biasanya dinyatakan dalam satuan V).
Kedua, tarif listrik (Rp/kWh). Biaya tarif listrik setiap rumah tangga berbeda-beda, tergantung pada golongan dan daya yang digunakan. Menurut PT. PLN (Persero) tarif listrik rumah tangga dikenakan biaya mulai dari Rp1.352/kWh hingga Rp1.444/kWh.
Ketiga, Tempat Pengisian Daya (Charging). Jika di rumah biasanya lebih murah karena menggunakan tarif listrik rumah tangga. Akan berbeda di Stasiun Pengisian Cepat (Fast Charging), kemungkinan tarif menjadi lebih tinggi karena melibatkan infrastruktur khusus.
Baca Juga: Pemprov Jabar dan TNI Komitmen Dorong Revitalisasi Sekolah, Infrastruktur dan Ketahanan Pangan
Setelah memastikan 3 faktor penting tersebut, estimasi perhitungan bisa dilakukan dengan rumus berikut, mengambil contoh dan spesifikasi motor EM1 e. Spesifikasi Motor Listrik Honda EM1 e: Kapasitas baterai: 26,1 Ah; Voltase baterai: 50,26 V
Kemudian cari total kWh. Kapasitas baterai dalam satuan Ah (Ampere-hour) dapat diubah menjadi satuan kWh (Kilowatt-hour) dengan rumus: kWh = (kapasitas baterai (Ah) × Voltase (V))/1000; kWh = (26,1 Ah × 50,26 V)/1000 dan kWh = 1,31 kWh
Lalu mulai hitung biaya isi daya. Setelah mendapatkan energi dalam satuan kWh, biaya pengecasan dapat dihitung dengan rumus: Biaya = Energi (kWh) × Tarif Listrik (Rp/kWh);
Biaya = 1,31 kWh × Rp1.444 (dengan estimasi daya 1300VA); Biaya = Rp1.891
Baca Juga: Retret Sekda di Tengah Ketidakselarasan Pusat-Daerah: Efisiensi atau Formalitas?
Perhitungan di atas adalah total biaya untuk mengisi penuh baterai dari 0% hingga 100%, bukan per jam. Jadi, angka ini merupakan total biaya pengecasan, terlepas dari durasi waktu pengisian.
Sebagai perbandingan, motor konvensional dengan konsumsi 1 liter/40 km membutuhkan sekitar Rp 13.000 per liter, sedangkan motor listrik seperti Honda EM1 hanya butuh Rp1.891 untuk jarak yang sama.
Sumber: wahanaritelindo.com