Burnout Bukan Sekadar Lelah: Mengenal Tanda-Tanda Tubuh dan Pikiran Butuh Istirahat

Sukabumiupdate.com
Selasa 21 Okt 2025, 11:00 WIB
Burnout Bukan Sekadar Lelah: Mengenal Tanda-Tanda Tubuh dan Pikiran Butuh Istirahat

Burnout Bukan Sekadar Lelah: Mengenal Tanda-Tanda Tubuh dan Pikiran Butuh Istirahat (Sumber : pexels.com/@MART PRODUCTION)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam kehidupan modern, kondisi kelelahan fisik saja kadang tak cukup menggambarkan apa yang sedang dialami seseorang. Seringkali, yang terjadi adalah keadaan yang jauh lebih dalam Burnout (kejenuhan kerja/kelelahan kronis) kondisi yang mempengaruhi tubuh dan pikiran secara bersamaan, bukan hanya kurang tidur. 

Apa Itu Burnout?

Dikutip dari Psychology Today, burnout adalah kondisi stres kronis yang terjadi akibat beban kerja atau tanggung jawab yang berkepanjangan, yang akhirnya menyebabkan:

  • kelelahan fisik dan emosional (exhaustion)
  • sikap sinis atau menjauh secara emosional (cynicism/detachment)
  • rasa tidak efektif, produktivitas menurun (inefficacy/reduced accomplishment)

Seringkali burnout tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan merayap atau berkembang perlahan Penting juga untuk dipahami bahwa burnout bukan hanya lelah biasa ia memiliki karakter yang lebih luas dan dalam.

Baca Juga: Bukan Malas, Tapi Lelah Mental: Mengenali Tanda-Tanda Exhaustion

Tanda-Tanda Tubuh Burnout

Berikut beberapa gejala fisik yang sering muncul saat seseorang mengalami burnout:

  • Kelelahan kronis, Seseorang mungkin merasa selalu lelah, bahkan setelah istirahat. Kegiatan sederhana pun terasa berat.
  • Gangguan tidur, Kesulitan untuk tidur atau terus-terusan terbangun, meski tubuh butuh istirahat. 
  • Gejala fisik tak spesifik, Sakit kepala, gangguan pencernaan, jantung berdebar, nafas pendek semuanya bisa muncul.
  • Daya tahan tubuh menurun, Karena sistem imun melemah akibat stres yang terus-menerus.
  • Hilangnya nafsu makan atau perubahan berat badan, Baik kehilangan nafsu makan maupun pola makan yang berubah drastis bisa menjadi tanda.

Tanda-Tanda Pada Pikiran dan Emosi

Burnout juga sangat mempengaruhi kondisi psikis. Berikut beberapa tanda pada pikiran dan emosi:

  • Perasaan letih secara emosional, Anda mungkin merasa kosong, sulit menemukan semangat untuk melakukan hal yang sebelumnya Anda nikmati.
  • Sinisme, kejengkelan, atau sikap menjauh, Misalnya mulai membenci pekerjaan Anda, merasa apa guna semua ini, atau menjadi sangat sinis terhadap rekan kerja/klien.
  • Merasa tidak efektif, hasil kerja menurun, Dulu Anda mungkin merasa mampu dan percaya diri, kini merasa segala sesuatunya sulit, tak seperti dulu.
  • Hilangnya arti atau motivasi, Seseorang bisa merasa bahwa apa yang mereka lakukan tidak berguna atau hanya rutinitas kosong.
  • Gangguan kognitif, Seperti sulit berkonsentrasi, mudah lupa, pikiran melayang.
  • Tanda-lain emosional seperti mudah marah, mudah patah semangat, Misalnya Anda sering jengkel terhadap hal kecil yang tadinya tidak mengganggu. 

Baca Juga: Bukan Malas, Tapi Lelah Mental: Mengenali Tanda-Tanda Exhaustion

Tingkat Keparahan & Faktor Risiko Burnout

Tingkat keparahan

Dilansir dari Psychology Today, burnout memiliki tiga tingkatan:

  • Tingkat 1: Stres berat, Anda masih bisa berfungsi secara normal, tapi sudah mulai merasa terbebani.
  • Tingkat 2: Stres kronis, kelelahan makin terasa, motivasi menurun, efektivitas kerja menurun.
  • Tingkat 3: Kondisi parah; tubuh dan pikiran seakan berhenti, tugas‐tugas sederhana terasa mustahil, perubahan besar perlu dilakukan.

Faktor risiko

Beberapa situasi yang meningkatkan risiko burnout:

  • Beban kerja yang sangat tinggi, jam kerja panjang, tidak ada waktu pemulihan.
  • Kurangnya kontrol atau otonomi dalam pekerjaan.
  • Tidak ada penghargaan, pengakuan, atau motivasi yang memadai.
  • Lingkungan kerja atau institusi yang tidak mendukung atau memiliki struktur yang tidak sehat.
  • Kebutuhan penyelarasan antara nilai pribadi dan pekerjaan yang tidak terpenuhi.

Baca Juga: Dari Teh hingga Smoothie: 10 Minuman yang Dapat Redakan Stres dan Lelah

Mengapa Burnout Penting untuk Ditangani

Mengabaikan tanda-tanda burnout bukanlah pilihan bijak. Beberapa konsekuensi yang bisa muncul:

  • Masalah kesehatan fisik jangka panjang seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes.
  • Kinerja kerja akan terus menurun, mungkin berdampak pada karier atau hubungan dengan kolega.
  • Kehidupan pribadi juga bisa terdampak: konflik keluarga, kurang hadir secara emosional, hingga risiko depresi atau ide bunuh diri dalam kasus ekstrem.

Langkah-Langkah Pemulihan

  • Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
  • Mulailah dengan istirahat dan pemulihan: tidur cukup, istirahat yang bermakna, beri waktu tubuh Anda pulih.
  • Evaluasi beban kerja dan batasan Anda: belajar mengatakan tidak, menetapkan batasan kerja vs kehidupan pribadi.
  • Cari makna dalam pekerjaan Anda atau sesuaikan tugas agar sesuai dengan nilai Anda.
  • Bila perlu, konsultasi dengan profesional: psikolog, terapis kerja, atau lembaga SDM untuk mencari dukungan.

Burnout bukan hanya lelah karena banyak kerja, melainkan kondisi kompleks yang melibatkan tubuh dan pikiran. Bila Anda atau orang dekat Anda mengalami kelelahan yang tak kunjung hilang, sinisme yang tak biasa, atau merasa usaha Anda seperti sia-sia, mungkin sudah waktunya mengambil jeda. Kenali tanda-tandanya, beri ruang untuk istirahat dan perbaikan, jangan biarkan tubuh dan pikiran terus menanggung lebih dari yang mampu.

Baca Juga: Dari Stres hingga Lelah: Dampak Mood Buruk terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

Sumber: Psikologi Today

Berita Terkait
Berita Terkini