Panduan Kilat Bahasa Sunda Buat Pemula, Bongkar Atuh, Téh, Mah!

Sukabumiupdate.com
Jumat 03 Okt 2025, 06:23 WIB
Panduan Kilat Bahasa Sunda Buat Pemula, Bongkar Atuh, Téh, Mah!

Tiga Partikel Sunda yang paling sering muncul dan wajib Anda kuasai adalah "atuh," "téh," dan "mah." (Prompting AI: ChatGPt)

SUKABUMIUPDATE.com - Jika Anda merasa tertarik dengan Bahasa Sunda tapi bukan penutur asli, atau mungkin Anda Sunda keturunan tapi tiap diajak ngobrol hanya bisa membalas dengan senyum kaku, well, you’ve come to the right place! Artikel ini dibuat khusus untukmu, para pemula yang ingin belajar berbahasa Sunda dengan santai dan tanpa tekanan, sebab kita tidak sedang belajar bikin Espresso pakai AeroPress. Ayeuna, mah kieu! Lupakan dulu Undak Usuk Basa yang bikin pusing tujuh keliling kita akan fokus pada hal yang paling penting untuk membuatmu terdengar natural.

Kali ini, kita akan membongkar rahasia seru di balik tiga kata kecil yang justru membuat percakapan Sunda terdengar otentik, hidup, dan ekspresif. Anda pasti sering dengar atau ikut-ikutan menggunakannya dalam percakapan gaulmu. Siap-siap, karena setelah ini, Anda bisa membuat percakapanmu terdengar jauh lebih cas-cis-cus tanpa harus jadi ahli bahasa!

Pernah Dengar Frasa Ikonik "Ini Téh Susu"?

Frasa ikonik ini berasal dari iklan produk minuman Frisian Flag yang begitu membekas dalam ingatan kolektif masyarakat Indonesia. Iklan sederhana tersebut menampilkan interaksi hangat antara seorang ibu dan anaknya, di mana si anak salah mengira minuman yang disajikan adalah teh biasa. Momen ini secara tidak langsung mengenalkan salah satu partikel kunci, "téh," yang akan kita bahas tuntas di bawah!

Baca Juga: DPRD Sukabumi Minta Penanganan Serius Usai Viral Video Duel Pelajar di Pajampangan

Anda pasti pernah dengar temanmu bicara bahasa Sunda dan merasa ada sesuatu yang membuatnya terdengar hidup dan ekspresif, bukan? Bukan hanya kosakatanya, tapi rahasianya seringkali terletak pada partikel-partikel kecil yang bertindak sebagai bumbu percakapan! Tiga yang paling sering muncul dan wajib Anda kuasai adalah "atuh," "téh," dan "mah."

Sekilas, kata-kata ini terlihat sederhana. Tapi hati-hati, di balik kesederhanaannya, makna dan fungsi mereka sangat dipengaruhi oleh konteks dan ini yang paling penting, intonasi pengucapannya. Kalau salah intonasi, bisa-bisa maksud ajakanmu malah berubah jadi perintah yang kurang sopan!

Membedah Fungsi Tiga Partikel Kunci (The Sundanese Particles)

  1. Partikel "Atuh" – Si Bunglon dalam Kalimat

Partikel "atuh" ibarat bunglon dalam percakapan Sunda karena maknanya bisa berubah drastis tergantung intonasi. Ia memiliki dua fungsi utama:

  • Ajakan/Dorongan Halus (Mirip "Dong" atau "Saja"): Dengan intonasi santai dan nada turun, "atuh" berfungsi sebagai ajakan atau dorongan halus.
    • Contoh: "Sok atuh dahar!" (Ayo dong makan!)
  • Penegasan atau Perintah Halus: Ketika diucapkan dengan nada yang lebih kuat atau tegas, "atuh" langsung berubah menjadi penegasan atau perintah yang kuat namun masih terkesan halus.
    • Contoh: "Cik, atuh tong ribut waé!" (Coba deh, jangan ribut terus!)

Baca Juga: Pixel Buds 2A: Earbuds ANC Murah Meriah yang Bikin Kamu Ngebut di Dunia Audio 2025!

Baca Juga: Asiknya Berburu Ikan Bakar dan Cumi Segar di Kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi

  1. Partikel "Téh" – Si Penegas Halus

Partikel "téh" perannya mirip dengan kata penegas "sih" atau "itu lho" dalam bahasa Indonesia, namun lebih halus. Tugas utamanya adalah memberikan penekanan pada suatu pernyataan atau pertanyaan untuk memastikan informasi.

  • Fungsi: Untuk memastikan, mengklarifikasi, atau memberikan penekanan tanpa menyudutkan lawan bicara.
  • Contoh:
    • Pernyataan: "Ieu téh buku nu kamari leungit." (Ini lho/sih buku yang kemarin hilang.)
    • Pertanyaan: "Anjeun téh ti mana?" (Anda sih dari mana? / Anda itu dari mana sebenarnya?)
  1. Partikel "Mah" – Si Pembanding/Penyorot

Partikel "mah" sangat berguna saat Anda ingin membandingkan atau menyoroti suatu subjek atau pilihan yang berbeda dalam kalimat. "Mah" secara efektif memberikan nuansa kontras atau pilihan, membuat percakapan terasa lebih personal.

  • Fungsi: Menyoroti subjek yang berbeda (kontras) atau menunjukkan pilihan pribadi.
  • Contoh:
    • "Abi mah resep ka lauk bakar, nanging maneh resep ka sate." (Saya sih/kalau saya suka ikan bakar, tapi Anda suka sate.)
    • "Mobil butut mah kieu weh." (Mobil tua itu/ya begini saja.)

Kunci Rahasia Utama: Memahami Intonasi Sopan vs. Tegas

Intonasi adalah alat komunikasi terpenting dalam bahasa Sunda. Dengan intonasi yang tepat, Anda tidak hanya berbicara, tetapi juga menyampaikan kehangatan dan kesantunan Budaya Komunikasi Sunda.

Intonasi dalam komunikasi bahasa sundaIntonasi dalam komunikasi bahasa sunda

Secara umum, perbedaan intonasi ini menunjukkan bahwa Bahasa Sunda tidak sekadar alat komunikasi, tetapi juga cerminan kehalusan budaya dan etika sosial masyarakatnya.Dengan menguasai dan mempraktikkan intonasi yang tepat untuk partikel-partikel ini, Anda sudah selangkah lebih maju untuk terdengar cas-cis-cus berbahasa Sunda! Selamat mencoba, dan jangan takut salah!

Pokoknya, semangat terus atuh, yah! Jangan khawatir kalau awalnya intonasi Anda masih kedengaran seperti kucing kesandung cabe rawit, mah biasa ajah. Justru dengan kesalahan-kesalahan lucu itulah Anda akan lebih diingat dan disukai oleh penutur asli Bahasa Sunda. Mereka biasanya akan tersenyum sambil membetulkan dengan penuh kasih sayang, sambil dalam hati mungkin berkata, "Aduh, lucu pisan sih kamu teh!"

Ingat, tujuan akhirnya bukanlah menjadi sempurna, tapi menjadi bisa menikmati setiap proses belajarnya. Suatu hari nanti, ketika Anda sudah bisa membedakan antara "Mah" yang merengek dan "Mah" yang tegas, percayalah, rasanya akan lebih memuaskan daripada ketika berhasil menyelesaikan level tersulit di game favorit Anda. Selamat berpetualang di dunia melodis Bahasa Sunda. Cag, ah! Ayeuna wanci ngopi heula.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini