SUKABUMIUPDATE.com - Suku Sunda adalah salah satu etnis yang bermukim di sebelah barat Pulau Jawa. Wilayah yang terkenal dengan istilah Tatar Pasundan ini mencakup Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Orang Sunda sebutannya salah satu suku yang populasinya cukup tinggi di Indonesia. Dimana jati diri yang mempersatukan Suku Sunda adalah budaya dan bahasanya yang sangat kuat dimanapun mereka berada.
Menurut Rouffaer (1905: 16), bahwa kata Sunda berasal dari akar kata sund atau kata suddha, yang dalam bahasa Sansekerta berarti bersinar, terang, berkilau, putih. Orang Sunda meyakini mereka memiliki etos atau karakter Kasundaan, sebagai jalan menuju keutamaan hidup.
Baca Juga: Tradisional tapi Keren, Ini 6 Alat Musik Bambu Asli dari Tatar Sunda
Karakter Sunda tersebut ialah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (cerdas). Karakter itulah telah dijalankan oleh masyarakat sejak zaman kerajaan Kerajaan Salakanagara, Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda-Galuh, hingga Kerajaan Pajajaran.
Namun tahukah kamu bahwa Suku Sunda memiliki sejumlah keunikan menarik? Suku yang berasal dari wilayah Jawa Barat ini memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya menonjol. Dikutip dari laman Info Budaya, berikut beberapa fakta unik tentang mereka:
1. Ramah dan Menjunjung Kesopanan
Suku Sunda dikenal luas sebagai masyarakat yang memiliki kepribadian ramah dan sopan. Saat menyapa orang lain, mereka biasanya melakukannya dengan senyuman, disertai sapaan khas seperti “Teh” atau “Neng” untuk perempuan, serta “A” atau “Kang” untuk laki-laki.
Bahasa Sunda pun terkenal dengan intonasi lembut dan nada bicara yang khas, mencerminkan sikap santun mereka.
2. Kesulitan Mengucapkan Huruf ‘F’
Salah satu ciri menarik dari sebagian besar orang Sunda adalah kesulitan dalam mengucapkan huruf “F”. Biasanya, huruf ini digantikan dengan “P”, misalnya “film” menjadi “pilem”. Hal ini terjadi karena dalam aksara Sunda kuno (Cacarakan), huruf “F” dan “V” tidak dikenal, sehingga pengucapannya tidak terbiasa dan cenderung diturunkan secara turun-temurun.
3. Menjunjung Nilai Religius
Mayoritas masyarakat Sunda sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Ini terlihat dari banyaknya pondok pesantren dan masjid, khususnya di daerah seperti Tasikmalaya, Cianjur dan Sukabumi yang menjadi pusat kegiatan keagamaan.
Bagi mereka, menjalankan ibadah merupakan prioritas utama. Prinsip hidup mereka tercermin dalam ungkapan seperti, “Walau hidup dalam kesederhanaan, jangan pernah meninggalkan shalat.”
4. Gemar Lalapan dan Sambal
Kebiasaan orang Sunda dalam menyantap lalapan dan sambal ternyata erat kaitannya dengan budaya, tradisi, dan kondisi geografis wilayah Jawa Barat yang didominasi pegunungan. Lingkungan alam yang subur membuat berbagai jenis sayuran mudah tumbuh dan tersedia melimpah di daerah ini.
Karena iklimnya yang sejuk, masyarakat Sunda mencari cara untuk menghangatkan tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi sambal berbahan dasar cabai yang tumbuh subur di wilayah mereka. Tak heran jika menu lalapan segar dan sambal pedas menjadi sajian wajib di rumah makan khas Sunda.
5. Kulit Cerah dan Bersih
Sebagian besar orang Sunda dikenal memiliki warna kulit yang cenderung cerah. Kondisi geografis Jawa Barat yang sejuk dan berada di kawasan pegunungan diyakini berperan besar terhadap hal ini.
Selain faktor alam, kebiasaan mengonsumsi sayuran mentah atau lalapan yang kaya antioksidan juga diyakini membantu menjaga kesehatan kulit. Pola makan ini turut mendukung tampilan kulit yang sehat, bersih, dan awet muda—menjadikan orang Sunda sering dianggap berwajah menawan dan berseri.