SUKABUMIUPDATE.com – Momen Idul Adha identik dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, yang menjadi salah satu ritual tahunan paling dinanti umat Islam.
Jenis hewan yang dikurbankan biasanya meliputi kambing, sapi, kerbau, hingga unta. Namun, penting bagi para jagal atau pelaksana penyembelihan untuk memahami bahwa proses ini tidak boleh dilakukan sembarangan.
Ada sejumlah etika yang wajib dijunjung tinggi dalam menyembelih hewan kurban. Tujuannya adalah untuk memberikan penghormatan dan perlakuan yang layak terhadap hewan yang akan dikurbankan.
Mengacu pada laman Muslim, berikut beberapa adab yang perlu dipatuhi dalam proses penyembelihan:
1. Menggunakan Pisau yang Tajam Agar Hewan Tidak Tersiksa
Penyembelihan hewan kurban sebaiknya dilakukan dengan pisau yang benar-benar tajam. Ini bertujuan agar prosesnya berlangsung cepat dan tidak membuat hewan menderita. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dalam qishah,-pent) maka berbuat ihsanlah dalam cara membunuh dan jika kalian menyembelih maka berbuat ihsanlah dalam cara menyembelih, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan parangnya dan menyenangkan sembelihannya.” [HR. Muslim].
Selain itu, alat penyembelihan tidak boleh berasal dari kuku, tulang, atau gigi.
“Segala sesuatu yang memancarkan darah dan disebut nama Allah padanya maka makanlah. Tidak boleh dari gigi dan kuku. Adapun gigi, itu adalah tulang. Adapun kuku adalah pisau (alat menyembelih) orang Habasyah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
2. Tidak Mengasah Pisau di Depan Hewan
Salah satu etika penting lainnya adalah tidak menajamkan pisau di hadapan hewan yang akan disembelih. Hal ini bisa membuat hewan menjadi stres atau ketakutan.
Ibnu Umar berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan.” [HR. Ahmad, Ibnu Majah].
3. Membaringkan Hewan dengan Lembut
Sebelum penyembelihan dilakukan, hewan sebaiknya direbahkan secara perlahan dan tidak dengan kekerasan. Cara ini sesuai dengan teladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“beliau meletakkan kakinya pada rusuk kedua kambing tersebut”. Dari riwayat Aisyah dikatakan, “Lalu beliau rebahkan kambing tersebut kemudian menyembelihnya.”
4. Memastikan Dua Urat Leher dan Kerongkongan Terputus
Penyembelihan dilakukan di bagian leher dengan memastikan bahwa kerongkongan serta dua urat besar di sekitar tenggorokan benar-benar terpotong. Hal ini merupakan salah satu syarat sahnya proses penyembelihan.
“Penyembelihan harus dilakukan pada bagian tempat pemotongan leher), dan harus terpotong kerongkongan dan dua urat leher atau salah satu urat leher.” [Fatwa Lajnah Daimah no. 21165].