Cianjur Tak Jadi Selenggarakan Kegiatan Belajar Tatap Muka Awal Tahun

Senin 04 Januari 2021, 13:26 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di Kabupaten Cianjur diundur sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, Pemkab Cianjur berencana akan memulai KBM secara tatap muka pada awal tahun ini.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Himam Haris, mengatakan, keputusan diundurnya KBM secara tatap muka itu sesuai arahan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.

"Pembelajaran jarak jauh akan diutamakan dengan menggunakan pendekatan daring atau pun pendekatan melalui radio FM lokalan akan dilaksanakan mulai pertengahan Januari," kata Himam kepada wartawan, Senin (4/1/2021).

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Terus Naik, Sekolah Tatap Muka di Kota Sukabumi Masih Dipertimbangkan

Himam menjelaskan, untuk wilayah yang memiliki atau terjangkau oleh daya pancar radio lokal, pada Senin sampai Kamis siswa harus mengikuti pembelajaran. Siswa dibimbing langsung para pendidik yang sudah mengikuti bimbingan teknis (bimtek) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Demikian juga para siswa dapat mengikuti pembelajaran melalui stasiun TV pendidikan yang disampaikan oleh Kemendikbud setiap hari melaksanakan siaran dari jam 7.30 WIB sampai jam 14.00 WIB," jelasnya.

Sementara itu, lanjut Himam, jadwal untuk setiap kelas rata-rata tayang adalah 30 menit. Mulai dari kelas 1 sampai dengan 6 SD.

"Di samping mereka ikut pembelajaran daring dan luring oleh sekolah masing-masing, untuk tingkat SMP menyesuaikan," ucap dia.

BACA JUGA: Survei 15 Ribu Anak Soal Belajar Tatap Muka, Peneliti Kemendikbud Ungkap Fakta Lain

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Cianjur, Agam Supriatna, menjelaskan, sebetulnya sekolah di Cianjur khususnya SMA, siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan syarat dari Satgas Penanganan Covid-19.

"Tapi, jika melihat perkembangan kasus Covid-19 yang semakin meningkat, kami juga tidak ingin mengambil resiko," tuturnya.

Agam berharap pembelajaran tatap muka di Cianjur bisa segera terlaksana. Sebab, ia menilai pembelajaran daring yang saat ini berjalan tidak maksimal.

"Kemudian banyak permasalah yang muncul di sekitar guru, siswa, dan orang tua ini semakin merepotkan kita semua sehingga di tengah permasalahan ini segera dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah lembaga," tandasnya.

Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat05 Mei 2024, 08:00 WIB

Picu Serangan, 4 Bahaya Terlalu Banyak Makan Purin untuk Penderita Asam Urat

Penderita asam urat memiliki metabolisme yang tidak efisien dalam mengurai purin.
Ilustrasi - Serangan Asam Urat di Rumah Adalah Salah Satu Bahaya Makan Purin Berlebihan (Sumber : Freepik/freepik)
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk