Ditembak 3 Kali Saat Bersepeda, Diplomat Indonesia di Peru Tewas

Sukabumiupdate.com
Selasa 02 Sep 2025, 16:23 WIB
Ditembak 3 Kali Saat Bersepeda, Diplomat Indonesia di Peru Tewas

Zetro Leonardo Purba (40), Diplomat Indonesia di Peru Tewas Ditembak Saat Bersepeda Pulang (Sumber : Instagram/@kemlu_ri).

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang diplomat Indonesia yang sedang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru telah tewas ditembak di depan apartemennya pada Senin malam waktu setempat.

Polisi Nasional Peru (PNP) langsung melakukan penyelidikan di lokasi untuk mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa tragis ini. Mengutip laporan media Peru, Infobae via Tempo.co, pihak kepolisian menduga insiden tersebut berkaitan dengan aksi balas dendam.

Korban diketahui ditembak pada Senin, 1 September, saat tengah bersepeda pulang bersama istrinya. Peristiwa itu terjadi di kawasan Jalan César Vallejo, distrik Lince, tepat di depan gedung apartemen tempat mereka tinggal.

Baca Juga: Kisah Pilu Otih, ODGJ dengan Tiga Anak di Nagrak Sukabumi yang Butuh Perhatian

Diplomat yang diidentifikasi sebagai Zetro Leonardo Purba (40) dicegat oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Pelaku kemudian melepaskan tiga tembakan ke arahnya.

Korban segera dibawa ke Klinik Javier Prado tetapi menghembuskan nafas terakhir karena parahnya luka yang dideritanya.

Kepolisian Nasional Peru (PNP) berada di area tersebut untuk menyelidiki insiden tersebut. "Ini adalah kasus pembunuhan dengan pertama yang kami tangani tahun ini di distrik Lince. Peristiwa dan motif di balik serangan ini belum diketahui," kata Komisaris Guivar kepada stasiun televisi Perú Noticias.

"Kami belum mengesampingkan kemungkinan adanya balas dendam. Kami sedang melakukan investigasi dan melakukan uji tuntas untuk menentukan identitas para penyerang. Berdasarkan rekaman kamera keamanan yang kami lihat, mereka diduga warga negara asing," ia menambahkan.

Tiba di Peru Lima Bulan Lalu

Menurut penduduk setempat, Zetro Purba tiba di negara itu lima bulan lalu. Ia menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, Peru. Sejak itu, ia tinggal bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil di salah satu apartemen yang terletak di blok 3 César Vallejo Avenue.

Mereka mengungkapkan bahwa ia sedang mengendarai sepeda ketika terbunuh. Bersepeda merupakan bagian dari rutinitas hariannya, karena ia menggunakan kendaraan yang lebih kecil ini untuk bepergian antara misi diplomatiknya di San Isidro dan rumahnya.

"Mereka pasti sudah memeriksanya; mereka sedang menunggunya. Diplomat itu datang dari Arequipa Avenue menuju kondominiumnya. Begitu mereka mencegatnya, mereka melepaskan tiga tembakan, salah satunya di kepala, yang mengakibatkan kematiannya," kantor polisi menjelaskan kepada media lainnya.

Istri almarhum, yang menunggunya di pintu masuk gedung, tidak terluka. Ia kini berada di bawah perlindungan polisi, bersama dengan anggota keluarga almarhum lainnya.

Pihak-pihak yang dekat dengan korban berharap Kementerian Luar Negeri Peru segera berkoordinasi dengan pihak berwenang Indonesia untuk membantu penyelidikan, termasuk meninjau kamera keamanan dan mengumpulkan keterangan saksi.

Menurut surat kabar La República, seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia, yang diidentifikasi sebagai Irwan Butapierre, menyatakan bahwa Leonardo Zetro Purba adalah orang yang tenang dan berdedikasi kepada keluarganya.

“Dia sedang bersepeda dengan tenang, tidak menyangka akan ada bahaya, dan mereka menembaknya. (...) Saya tidak tahu mengapa mereka membunuhnya,” ujarnya.

Sumber: Tempo.co

 

Berita Terkait
Berita Terkini