SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menggandeng Bank BJB untuk membuka akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan plafon pembiayaan hingga Rp35 juta. Program ini diharapkan menjadi solusi atas tingginya biaya persiapan pemberangkatan tenaga kerja ke luar negeri.
Sosialisasi skema KUR PMI tersebut digelar di Aula Disnakertrans, Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jumat (21/11/2025), diikuti puluhan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Sigit Widarmadi, mengatakan KUR PMI menjadi jawaban bagi calon pekerja yang selama ini terkendala biaya pelatihan, administrasi, hingga keberangkatan.
“Hari ini dilaksanakan sosialisasi pembiayaan calon peserta magang luar negeri melalui produk KUR Bank BJB. Saya sampaikan terima kasih kepada Bank BJB Pelabuhanratu yang sangat responsif terhadap kebutuhan pembiayaan calon PMI,” kata Sigit kepada sukabumiupdate.com, Jumat (21/11/2025).
Ia menegaskan tingginya biaya persiapan kerap menjadi hambatan utama bagi pencari kerja dari keluarga kurang mampu. Sinergi dengan BJB, menurutnya, menjadi langkah konkret untuk memastikan akses pembiayaan lebih mudah.
“Melalui BJB, para pencari kerja diharapkan dimudahkan pembiayaannya, meskipun tetap harus memenuhi ketentuan bank. Pemerintah hadir untuk menjembatani masalah yang dihadapi pencari kerja dan LPK, dan BJB menyambut baik kebutuhan ini,” ujar Sigit.
Baca Juga: Kadisnakertrans Sukabumi: 21.243 Jamsostek Bukti Pemerintah Hadir Lindungi Pekerja Rentan
Dari 74 LPK binaan Disnakertrans, sekitar 50 hadir dalam kegiatan tersebut. Mayoritas LPK ini menyiapkan tenaga kerja terampil untuk negara-negara tujuan seperti Jepang dan Arab Saudi.
Sigit menyebut bunga KUR PMI hanya sekitar 6 persen per tahun. Skema ini dinilai dapat membantu keberlanjutan program pelatihan yang selama ini terbentur mahalnya biaya.
“Intinya, manfaatkan program ini. Ini merupakan jawaban atas kesulitan pembiayaan bagi para pencari kerja yang ingin bekerja ke luar negeri,” tegasnya.
Sementara itu, Divisi Kredit UMKM Bank BJB, Ricky Fajar, menjelaskan KUR PMI merupakan program pemerintah pusat yang penyalurannya dipercayakan kepada BJB. Persoalan terbesar calon PMI, kata dia, adalah permodalan awal.
“Problem utama calon PMI adalah permodalan. Kami hadir memberikan solusi. KUR PMI ini merupakan program pemerintah pusat, dan BJB ditunjuk langsung untuk menyalurkannya,” kata Ricky.
KUR PMI dapat diajukan hingga Rp35 juta, tergantung negara tujuan. Ricky mencontohkan, keberangkatan ke Jepang membutuhkan biaya sekitar Rp35 juta, sementara Taiwan rata-rata Rp18 juta. Adapun syarat pengajuan meliputi usia 18–40 tahun, pendidikan SLTA, terdaftar sebagai siswa LPK, dan lolos pengecekan SLIK OJK.
“SLIK itu syarat mutlak. Jika tidak lolos, otomatis tidak bisa mengakses kredit,” tegasnya.
Secara nasional, alokasi KUR PMI untuk BJB tahun 2025 mencapai Rp60 miliar, namun serapannya baru sekitar 50 persen. Artinya kesempatan bagi calon PMI masih terbuka lebar.
“Kami dari BJB terus mendorong sinergi dengan Disnakertrans, LPK, serta pemerintah daerah agar semakin banyak calon tenaga kerja asal Sukabumi yang dapat diberdayakan melalui skema KUR PMI,” pungkasnya. (adv)





