SUKABUMIUPDATE.com - Viral di media sosial, dapur penyedia Program Makanan Bergizi (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, punya strategi unik di balik menu estetiknya. Menu-menu MBG dapur yang satu ini bahkan dapat beragam puja-puji dari pelajar penerima manfaat.
Sandra Kirana Wedaswara, pemilik Yayasan Sedia Sukses yang mengelola dapur tersebut, mengungkapkan bahwa sejak awal pihaknya memang menargetkan konsep MBG yang tidak hanya sehat tetapi juga menarik secara visual.
“Kami yakin dengan Dapur Kami Sendiri. Kami memang dari awal kenapa membuat konten itu targetnya untuk viral. Jadi kami memberikan menu yang terbaik, serta memperhatikan cara penyiapan dan lokasinya,” kata Sandra kepada sukabumiupdate.com, Jumat (10/10/2025).
Baca Juga: Dewan Pers Usulkan Perlindungan Karya Jurnalistik dalam Revisi UU Hak Cipta
Sandra menjelaskan, dapur Sedia Sukses mulai beroperasi sejak 21 Agustus 2025 dengan penerima manfaat sebanyak 3.774 orang. Variasi menu dihasilkan dari kolaborasi antara chef profesional, ahli gizi, dan tim kreator konten dari kalangan Gen Z.
“Kalau ahli gizi lebih fokus ke gizinya, kalau kami di sini kolaborasi antara chef sama ahli gizi juga ada dari kreator konten. Bagian kreatifnya itu dari anak-anak Gen Z untuk tampilannya,” jelasnya.
Menurut Sandra, strategi ini sengaja dilakukan untuk mengubah pola pikir anak-anak agar lebih menyukai makanan bergizi. “Diawali bagaimana pola pikir anak-anak itu suka dulu. Setelah itu baru kami berikan makanan yang lebih bergizi,” ujarnya.
Dapur MBG di SPPG Cikaret Kebonpedes Kabupaten Sukabumi
Baca Juga: Dugaan Korupsi Retribusi Disporapar Kota Sukabumi, Dua Tempat Wisata Jadi Fokus Penyelidikan
Dapur ini juga memberi ruang interaktif bagi siswa melalui grup daring, tempat mereka bisa mengirim “surat cinta” berisi saran menu. Salah satu yang viral adalah permintaan buah anggur muscat.
“Walaupun dari segi harga, aduh masuk nggak ya, tapi demi mereka senang, kami ikuti,” ungkap Sandra. Ia sempat tertawa menceritakan pengalaman unik, saat ada siswa yang mengira anggur muscat sebagai tomat.
Untuk menjamin keamanan pangan, dapur Sedia Sukses kini sedang mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan sertifikasi halal. Chef mereka juga merupakan tenaga profesional yang biasa menangani hingga 11.000 porsi setiap hari.
Baca Juga: Tersasar Pakai Google Maps? Ini Cara Kerja dan Penyebab Orang-orang Salah Jalur!
Sebagai bentuk apresiasi, pihak dapur juga memberi penghargaan kepada sekolah dan siswa yang membuat konten positif seputar program MBG. “Kontennya itu lucu-lucu, bagus-bagus dan positif semua. Akhirnya kami memberikan hadiah ke sekolah Al-Khoiriyah, mereka mendapatkan best content of the month,” ungkap Sandra.
Di sisi lain, dapur Sedia Sukses juga memperhatikan aspek keamanan dan kelayakan panngan. Sandra mengaku pihaknya telah memenuhi berbagai persyaratan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sesuai ketentuan dapur penyedia makanan. Ia juga menegaskan sertifikasi halal untuk dapurnya sedang dalam proses penerbitan.