Kota Sukabumi Paling Rendah, Tren Penurunan Jumlah UMK di Jawa Barat

Sukabumiupdate.com
Selasa 03 Jun 2025, 15:50 WIB
Ilustrasi. Pemprov jabar sebut terjadi tren penurunan angka umk sepanjang tahun 2021 hingga 2023 (Sumber: dok umkm)

Ilustrasi. Pemprov jabar sebut terjadi tren penurunan angka umk sepanjang tahun 2021 hingga 2023 (Sumber: dok umkm)

SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah UMK atau Usaha Mikro Kecil di Jawa Barat mengalami penurunan hingga 3,9 persen pada tahun 2023. Open Data Data Jabar menyebut hal ini sebagai alarm agar UMK di tanah pasundan ini bisa bertahan, tak hanya ramai atau viral di awalnya saja, kemudian bangkrut dan menghilang.

Dari publikasi di media sosial yang dilakukan pemprov Jabar, angka UMK pada tahun 2023 ini turun 3,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Data BPS Jabar, mencatat jumlah UMK pada tahun 2021 adalah 622.225 unit, kemudian naik menjadi 667.795 unit di tahun 2022.

Dari seluruh wilayah di Jawa Barat, Kota Sukabumi tercatat sebagai daerah dengan jumlah umk terendah atau paling sedikit, yaitu total UMK 3.505 unit di tahun 2023. Kota Sukabumi juga mengalami fenomena penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya, dimana ada 5.392 unit di tahun 2021 dan 5.787 unit di tahun 2022.

Baca Juga: Gatot Kies Meninggal Dunia, Pasha Ungu: Nggak Ada Lagi Kerianganmu di Backstage

Sementara untuk Kabupaten Sukabumi juga mengalami penurunan jumlah pelaku UMK selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2021 ada 51.796 unit, kemudian turun di tahun 2022 menjadi 51.307, lalu 42.155 di tahun 2023.

Infografis open data jabar tentang UMKInfografis open data jabar tentang UMK

UMK Jadi Tulang Punggung Investasi Daerah

Pemkot Sukabumi, menegaskan bahwa UMK masih menjadi tulang punggung investasi daerah. Nilai investasi di Kota Sukabumi pada Januari dan Februari 2025 menembus lebih dari Rp 190 miliar.

Ini disampaikan Kepala Bidang Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi Teten Agus Sugihan pada 17 Maret 2025. Teten menjelaskan, berdasarkan data Online Single Submission (OSS), nilai investasi pada Januari mencapai Rp 94.344.897.446.00 yang dibawa oleh 650 perusahaan, terdiri dari 5 perusahaan besar, 150 perusahaan kecil, 2 perusahaan menengah, dan 493 perusahaan mikro.

Baca Juga: Komisi IV DPRD Sukabumi Kawal Kasus Pelecehan Seksual Pelajar Simpenan hingga Tuntas

Sementara untuk Februari 2025, investasinya Rp 90.827.137.434. Nilai tersebut di antaranya disumbangkan oleh investasi dari 49 perusahaan kecil dan satu perusahaan skala menengah, lalu untuk usaha mikro bertambah 583 perusahaan.

“Kalau melihat data yang ada, laju investasi dan PMDN di Kota Sukabumi bisa dibilang tumbuh baik dan positif, kendati dari sisi geografis Kota Sukabumi hanya memiliki luas wilayah 48,33 kilometer persegi. DPMPTSP tetap berupaya memperkenalkan potensi investasi di Kota Sukabumi,” jelasnya.

Ia pun menerangkan bahwa tahun ini nilai investasi di Kota Sukabumi ditargetkan bisa mencapai sekitar Rp 1,5 triliun. Adapun sektor usaha yang memiliki prospek berkembang di Kota Sukabumi di antaranya adalah bidang usaha properti, perhotelan, dan kuliner.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini