SUKABUMIUPDATE.com - Tak hanya hiburan, sejumlah anime juga mampu merefleksikan kerasnya dunia kerja. Lewat karakter dan alur cerita yang kuat, anime-anime ini menyoroti sisi kelam kehidupan para pekerja, mulai dari tekanan mental, pelecehan di tempat kerja, hingga perjuangan membangun karier dari nol.
Melalui kisah-kisah tersebut, penonton diajak menyelami berbagai tantangan yang kerap terjadi di balik rutinitas profesional. Jika kamu sedang mencari tontonan yang tak hanya menghibur tapi juga menyentuh kenyataan dunia kerja, daftar anime berikut ini patut masuk dalam watchlist-mu.
1. Trillion Game
Haru adalah pria yang ceria dan pandai bergaul, sementara Gaku merupakan sosok jenius komputer yang cenderung pendiam. Meski memiliki kepribadian bertolak belakang, keduanya telah bersahabat sejak SMP.
Setelah lulus, mereka mencoba mencari pekerjaan, namun gagal. Akhirnya, mereka memutuskan membangun perusahaan sendiri dengan ambisi besar: meraih 1 triliun dolar.
Perjalanan mereka dipenuhi rintangan, mulai dari persaingan bisnis, masalah finansial, hingga dikhianati orang terdekat. Meski begitu, semangat dan kerja keras membuat mereka terus melangkah.
Anime Trillion Game tidak hanya menyajikan kilauan dunia bisnis, tetapi juga menggambarkan sisi kelam dan rumit di balik kesuksesan. Penonton diajak menyelami dinamika ambisi, etika, dan tantangan dalam membangun imperium bisnis.
2. Atarashii Joushi wa Do Tennen
Momose, seorang karyawan berusia 26 tahun, pindah kerja setelah mengalami pelecehan dari atasan sebelumnya. Ia khawatir mengalami hal serupa di tempat baru.
Namun, kekhawatiran itu perlahan sirna setelah bertemu Shirosaki, bos barunya yang polos dan naif. Sifat unik Shirosaki justru membuat Momose merasa aman dan lebih tenang.
Cerita ini memperlihatkan perjalanan pertumbuhan Shirosaki sebagai pemimpin. Ia belajar dari pengalaman, menjadi lebih empati, dan terus berusaha menjadi atasan yang lebih baik. Perubahan dan perkembangan karakter inilah yang menjadi daya tarik utama anime ini.
3. Fune wo Amu
Kisah ini mengikuti Mitsuya Majime, seorang pria pendiam yang bekerja di bagian penjualan Penerbit Genbu. Karena kepribadiannya yang pemalu namun punya kecintaan besar terhadap kata-kata dan buku, ia disarankan oleh rekannya, Nishioka, untuk pindah ke divisi editorial.
Di sisi lain, Araki, seorang editor senior yang hendak pensiun untuk merawat istrinya yang sakit, tengah mencari pengganti untuk menyelesaikan proyek besar terakhir mereka: penyusunan kamus berjudul The Great Passage.
Mencari seseorang yang memiliki dedikasi terhadap bahasa bukanlah hal mudah di era modern. Namun, Araki melihat potensi dalam diri Majime dan akhirnya merekrutnya.
Meski awalnya ragu, Majime mulai menemukan jati dirinya di dunia kata-kata. Proses menyusun kamus pun menjadi perjalanan pribadi baginya dalam memahami makna, ketelitian, dan keindahan bahasa.