Sudah Dikenal Sejak Tahun 1900 an, Begini Sejarah Kampung Inggris di Sukabumi

Minggu 04 September 2022, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bagi warga Kota Sukabumi dan sekitarnya tentunya tidak asing dengan sebuah daerah di Kecamatan Sukaraja yang disebut Kampung Inggris.

Jika dilihat sekilas memang perkampungan tersebut tidak jauh berbeda dengan perkampungan biasa di daerah lain. Namun, Kampung Inggris ternyata memiliki sejarah panjang kenapa sampai akhirnya disebut dengan Kampung Inggris.

Menurut pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah, jika dulunya Kampung Inggris dikenal sebagai kampung pesantren. Sebab di wilayah tersebut terdapat banyak pesantren dan diyakini menjadi titik awal penyebaran Islam di Sukaraja.

Baca Juga :

Kampung Inggris di Sukaraja dulunya kampung pasantren, nama ini konon berasal dari pesantren yang berjumlah 15, dari mulai Puskesmas hingga ke kampung pasantren sekarang. Lokasi ini merupakan titik awal persebaran Islam di sekitar sukaraja. Namun, dalam peta tahun 1889 memang tidak ada detail tentang nama kampung pasantren ini, hanya disebut sebagai Sukaraja saja,” kata Irman kepada Sukabumiupdate.com.

Irman yang juga Ketua Yayasan Dapuran Kipahare ini mengungkapkan jika nama Kampung Inggris sudah dikenal sejak tahun 1900 an sebagai sentra industri kerajinan tanduk dan tulang.

“Awal mula disebut Kampung Inggris adalah ketika ramainya kerajinan tanduk dan tulang di Sukaraja yang sering dikunjungi tamu asing. Industri ini sudah tercatat di tahun 1922 sebagai industri tanduk dan tulang yang maju dengan sebutan Hoorn en Beenwerk yang dimiliki Soelaiman,” katanya.

Baca Juga :

Bahkan, pada tahun 1936 kerajinan dari kampung Inggris ini diikutkan dalam jaarbeurs/pameran tahunan di Bandung yang berlangsung 27 Juni - 12 Juli 1936.

Industri kerajinan tanduk dan tulang Soeleiman ini bertahan hingga tahun 1950 an.

photoJalan masuk menuju Kampung Inggris di Sukaraja, Sukabumi - (Istimewa)</span

Kunjungan-kunjungan orang asing ini terjadi pasca kemerdekaan dimana banyak orang Eropa mengenal kerajinan ini sebagai kerajinan yang luxury alias mewah dan unik sebagai artikelen Made in indonesia.

Sehingga banyak warga asing berdatangan ke kampung ini. Sementara warga kampung tidak bisa membedakan kewarganegaraan para tamu itu dan mengira semua warga asing yang datang sebagai orang berkebangsaan Inggris dan dengan mudah menyebut orang Inggris.

Akhirnya karena sering dikunjungi "orang Inggris" maka disebutlah kampung Inggris.

Sedangkan orang-orang Eropa sendiri menyebut industri kerajinan tanduk ini sebagai Horn and Bones Industry.

Banyak pengrajin yang menekuni kerajinan tanduk dan tulang itu salah satunya bernama Haji Uba yang telah menggeluti usaha tersebut secara turun temurun.

Telah banyak sekali produk kerajinan yang dihasilkan dari para pengrajin kampung Inggris ini. Pada bulan Oktober dan November 1952 saja produksi dari kampung Inggris berjumlah total 46.908 produk.

Baca Juga :

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi17 Mei 2024, 08:31 WIB

Info Loker Karyawan Kontrak di DKI Jakarta, Minimal Lulusan SMA

Berikut Informasi Lowongan Kerja Karyawan Kontrak di DKI Jakarta Pendidikan Minimal Lulusan SMA.
Ilustrasi. Wawancara. Info Loker Karyawan Kontrak di DKI Jakarta (Sumber : Pexels/EdmondDantes)
Jawa Barat17 Mei 2024, 08:28 WIB

Satrya Graha dan Subagja Hamara Terpilih Aklamasi, Ketua dan Sekretaris AMSI Jabar 2024-2028

Satrya Graha dan Subagja Hamara Terpilih Aklamasi Nakhodai AMSI Jabar Periode 2024-2028
Konferensi wilayah ke-3 AMSI Jawa Barat 2024, di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 16 Mei 2024. (Sumber : Istimewa).
Nasional17 Mei 2024, 08:00 WIB

Interupsi di DPR, Slamet: UU Cipta Kerja Gagal Tingkatkan Investasi, Rugikan Petani

UU Cipta Kerja gagal memberikan insentif yang cukup untuk sektor pertanian.
Anggota Komisi IV DPR RI F-PKS drh Slamet saat interupsi di Rapat Paripurna DPR RI ke-16 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Life17 Mei 2024, 07:30 WIB

9 Kebiasaan Sepele yang Membuat Seseorang Tidak Pernah Merasa Bahagia

Yuk Ketahui Apa Saja Kebiasaan Sepele yang Membuat Seseorang Tidak Pernah Merasa Bahagia.
Ilustrasi. Ketahui apa saja kebiasaan sepele yang bisa membuat seseorang tidak pernah merasa bahagia (Sumber : Pixabay/rainermaiores)
Sehat17 Mei 2024, 07:00 WIB

Kurangi Purin, 10 Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Urat

Makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa contoh makanan tinggi purin yang perlu dibatasi atau dihindari penderita asam urat diantaranya daging merah, unggas hingga makanan laut (seperti kerang, udang, dan lobster).
Ilustrasi - Menu Bergizi Kurangi Purin, Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/catscoming)
Food & Travel17 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Edamame, Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat

Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat. Edamame sering disajikan dengan sedikit garam di atasnya, tetapi Anda juga dapat menambahkan bumbu atau rempah sesuai selera, seperti garam, merica, atau rempah-rempah lainnya.
Ilustrasi. Edamame atau kacang kedelai muda adalah sumber protein nabati yang baik dan rendah purin. Anda dapat menikmatinya dengan sedikit garam sebagai menu sehat untuk penderita asam urat. (Sumber : Instagram/@catchatstregis)
Sukabumi17 Mei 2024, 05:49 WIB

Gadis di Curugkembar Sukabumi Dua Tahun Hilang usai Pamit Kerja ke Bogor

Berikut ciri-ciri Nurlela gadis asal Curugkembar Sukabumi yang dua tahun hilang usai pamit kerja ke Bogor.
Foto Nurlela (21 tahun) gadis asal Curugkembar Sukabumi yang hilang dua tahun yang lalu. (Sumber : Istimewa)
Science17 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 17 Mei 2024, Sukabumi Pagi Hari Cerah Berawan

Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024.
Ilustrasi. Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024. | Foto: SU/Dede
Jawa Barat17 Mei 2024, 00:31 WIB

Gelar Workshop, Dewan Pers Bekali Jurnalis Peliputan Pilkada 2024 di Jawa Barat

Puluhan jurnalis dari berbagai media di Jawa Barat mengikuti pelatihan peliputan Pilkada 2024 di salah satu hotel di Bandung, Kamis, (17/5/2024).
Dewan Pers menggelar workshop peliputan Pilkada 2024 untuk media se Jawa Barat | Foto : Syams
Sukabumi16 Mei 2024, 23:37 WIB

Berwajah Lugu, Bupati Sukabumi Heran Rahmat Bisa Tega Bunuh Ibu Kandung Secara Sadis

Bupati Sukabumi Marwan Hamami sudah meminta adanya pendampingan psikologis Rahmat pembunuh ibu kandung.
Rahmat alias R alias Herang (25 tahun) tersangka kasus pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Kabupaten Sukabumi (Sumber : istimewa/warganet)