SUKABUMIUPDATE.com - Seluas 14 hektare lahan di Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi dikabarkan akan dibangun pabrik obat, pemagaran lahan serta proses perizinan dikabarkan tengah ditempuh pihak perusahaan.
Ahmad Arif, selaku Pengawas Penata Ruang pada Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR) Kabupaten Sukabumi membenarkan kabar tersebut. Arif mengatakan tahapan perizinan saat ini tengah dilakukan proses uji izin lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Untuk tahapan perizinan di Tata Ruang itu sudah selesai, sekarang proses Amdal yang sedang dijalankan. Secara tata ruang itu sudah sesuai dan pada dasarnya itu diperbolehkan di tata ruang. lalu kenapa ini tidak masuk kawasan industri, karena itu KBLI-nya bukan KBLI Industri,” ujar Arif saat dihubungi sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon pada Sabtu (22/11/2025).
Baca Juga: 70 Motor Adu Gaya Dalam Kontes Modifikasi Motor di Palabuhanratu Sukabumi
Berdasarkan luas lahan yang diajukan pihak perusahaan, kata Arif, terbagi menjadi beberapa bagian utama, yakni bangunan pabrik, ruang terbuka hijau (RTH), gudang serta infrastruktur lainnya.
“Luas kawasan yang diajukan itu kurang lebih ada 14 hektare atau 140 ribu meter persegi, yang dibangun itu sekitar 40 persen-nya atau 4,5 hektare (Bangunan Pabrik). RTH nya 4 hektar sisanya infrastruktur lainnya,” jelas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Mulyadi membenarkan adanya rencana pembangunan pabrik obat di wilayahnya itu dan telah digelar konsultasi publik melibatkan masyarakat sekitar beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dampingi Korban Asusila Walid Versi Sukabumi, Kuasa Hukum GM Sebut Pengacara ES Gagal Paham
“Izin sudah lengkap itu kemarin sudah dilaksanakan konsultasi publik juga. Rekomendasi Camat sudah keluar sudah lama, cuman konsultasi publiknya baru kemarin dilaksanakan dihadiri Rt/Rw, BPD, Tokoh pemuda semuanya diundang, kalau dari Pemda itu ada dari DLH, Perizinan, Disperkim, Dishub dan lain-lain,” ucap Mulyadi membenarkan.
Mengingat hal tersebut, Iwan, warga setempat mengaku khawatir akan ada peningkatan volume kendaraan di kawasan Cibadak terlebih pada saat bubaran pabrik sehingga kemacetan semakin tak terbendung.
“Ya pasti meningkat kemacetan mah, otomatis pasti harus diaga Polisi sama Dishub kalau bubaran pabrik,” ucap Iwan singkat.



