SUKABUMIUPDATE.com - Dapur layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nagrak Balekambang II di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, terpaksa menghentikan operasionalnya. Penghentian sementara ini dipicu oleh keterlambatan pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Asisten Lapangan SPPG Nagrak Balekambang II, Ihwan Syaripudin. Ia menyebut penghentian operasional ini dilakukan mulai pertengahan pekan ini karena dana operasional belum sepenuhnya masuk ke rekening dapur.
“Dihentikan dulu sementara karena uang belum masuk. Belum cair dari BGN-nya, terakhir saya mendengar dari KASPPG masih ada beberapa dapur yang belum masuk uangnya dari BGN,” ujarnya saat dihubungi sukabumiupdate.com, Jumat (21/11/2025).
Ihwan menjelaskan bahwa operasional dapur masih bisa bertahan hingga tiga hari, yaitu Senin sampai Rabu, dengan memanfaatkan sisa anggaran. Namun, memasuki hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, dapur tidak bisa lagi menutupi kebutuhan.
“Senin, Selasa, Rabu kita masih bisa cover dari Anggaran sisa. Kamis, Jumat, Sabtu kita nggak bisa. Jadi diberhentikan sementara,” ungkapnya.
Perubahan Juknis Jadi Kendala Utama
Menurut Ihwan, keterlambatan pencairan dana ini terjadi karena adanya perubahan petunjuk teknis (juknis) dari proposal lama ke proposal baru. Masalah serupa, kata dia, juga terjadi di beberapa dapur SPPG lain di Kota maupun Kabupaten Sukabumi.
“Bukan Nagrak aja sih, ada beberapa SPPG yang lain juga. Disukabumi kota dan dikabupaten sukabumi sempat berhenti juga. Dengan Kendalanya sama, telat pencairan. Perubahan juknis dari yang lama ke yang baru,” jelasnya.
Ihwan menyebut, situasi keterlambatan anggaran ini merupakan yang pertama kali terjadi. Biasanya, penghentian operasional terjadi bukan karena masalah dana, melainkan karena ketiadaan ahli gizi yang berperan penting dalam proses pelayanan.
“Ahli gizi itu penting banget. Kalau tidak ada, dapur biasanya berhenti," tuturnya.
Baca Juga: Didominasi Longsor, 20 Bencana Terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam 2 Hari Akibat Cuaca Ekstrem
Penghentian operasional dapur MBG ini memberikan dampak langsung, terutama bagi para relawan yang untuk sementara waktu tidak bisa bekerja.
“Dampaknya ke relawan, tidak bisa bekerja karena diberhentikan sementara,” katanya.
Menurut Ihwan, layanan MBG yang dikelola SPPG Nagrak Balekambang II mencakup dua kecamatan, yakni Kecamatan Nagrak dan Kecamatan Cibadak. Penghentian sementara ini berdampak pada distribusi makanan ke 26 sekolah, 10 posyandu, dan 2 pondok pesantren dengan total 2.986 siswa penerima manfaat.
Meskipun menghadapi kendala dana, Ihwan menegaskan pihaknya memilih untuk tidak menggunakan dana talangan dari pihak desa, relawan, atau donatur lain. Menurutnya, penggunaan dana talangan berisiko karena tidak sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan oleh BGN.
"Banyak dapur yang dulu tidak dibayar karena tidak terkonfirmasi dan mereka pakai uang pribadi. Lebih baik menunggu anggaran dari pusat,” katanya.
Baca Juga: Dapur SPPG yang Tidak Daftar ke Dinkes akan Ditutup Desember 2025
Ditargetkan Cair Pekan Ini
Ihwan menambahkan, pihak BGN telah memberikan informasi bahwa proses pencairan dana sedang dalam antrean virtual account dan ditargetkan akan masuk pada pekan ini.
"Jawaban dari operator broadcast pusat, sekarang sedang proses antrian virtual account. Minggu ini katanya masuk," jelasnya.
Ihwan memastikan bahwa pihaknya telah memberikan surat edaran kepada penerima manfaat mengenai penghentian sementara ini.
Ke depan, ia berharap proses pencairan dana dapat berjalan lebih lancar dan merata di seluruh dapur SPPG. "Intinya lebih diperbaiki lagi proses pencairannya, tidak boleh terlambat. Jadi harus lebih baik lagi dalam proses pendistribusian atau pengiriman uang ke rekening," pungkas Ihwan.





