SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan bambu Bolenglang yang menghubungkan Desa Waluran, Kecamatan Waluran, dengan Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi kembali putus pada Sabtu (1/11/2025) sore.
Sebelumnya, jembatan yang semula dibangun dengan konstruksi besi ini juga pernah hanyut akibat luapan Sungai Cikarang pada Kamis, 6 Maret 2025. Putusnya Jembatan Goa Monyet sebagaimana warga menyebutnya, berdampak pada aktivitas sehari-hari.
Perangkat Desa Waluran, Eddy Deswa, membenarkan putusnya kembali jembatan permanen yang dibangun pada tahun 2019 itu.
Baca Juga: Ancaman Sungai Cibening yang Hening, Warga Purabaya Sukabumi Siaga Saat Hujan Lebat
“Jembatan ini sangat vital bagi warga karena menjadi akses utama dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, sosial, pertanian, kesehatan, hingga pendidikan,” ujar Eddy, kepada Sukabumiupdate.com, Minggu (2/11/2025).
Jembatan Bolenglang dibangun melalui program P3K Kecamatan Jampangkulon dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar 1,5 meter. Setelah hanyut pada Maret lalu, warga setempat sempat melakukan gotong royong memperbaikinya pada Mei 2025 menggunakan material bambu dan kayu sebagai jalur darurat.
Namun, upaya tersebut kembali gagal setelah jembatan hanyut diterjang derasnya arus sungai pada 1 November. Putusnya jembatan ini membuat aktivitas warga dua desa lumpuh, terutama akses menuju sekolah, pasar, dan fasilitas kesehatan. Warga kini harus menempuh jalur alternatif yang lebih jauh dengan waktu tempuh dua kali lipat.
Eddy berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat untuk membangun kembali jembatan dengan konstruksi yang lebih kuat.
“Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah, karena jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya.



