SUKABUMIUPDATE.com - Hujan dengan intensitas lebat yang membasahi Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, selalu membuat warga was was. Bagaimana tidak, aliran Sungai Cibening yang melintasi wilayah tersebut kerap kali meluap dan merendam permukiman warga, bahkan kondisi itu sudah seringkali terjadi sejak 2015 hingga saat ini.
Sungai Cibening sendiri berhulu di Kampung Cibening, Desa Margaluyu, dengan sumber airnya berasal dari kawasan Perhutani Perkebunan Pinus. Air sungai tersebut melintasi sejumlah kawasan permukiman warga seperti Desa Purabaya dan Desa Neglasari, sebelum akhirnya bermuara ke Sungai Cikaso, berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran.
Menurut warga Desa Purabaya, Mardi atau akrab disapa Mang Kalong, luapan air sering terjadi di Kampung Muara, Desa Purabaya, tempat bertemunya tiga aliran sungai, yakni Sungai Cimerang, Sungai Cipurabaya, dan Sungai Cibening.
Baca Juga: Diduga Cabuli Balita, Pemuda Asal Kadudampit Sukabumi Ditangkap Polisi
Dimana Sungai Cimerang hulunya berada di Desa Cimerang dan Sungai Cipurabaya huluna ada di gunung bandung Desa Purabaya.
“Setiap hujan deras dua sampai tiga jam saja, air langsung naik. Rumah warga, jalan raya, bahkan masjid bisa tergenang sampai dua meter,” ujar Mang Kalong, kepada Sukabumiupdate.com, Minggu (2/11/2025).
Mang Kalong mengatakan, kondisi banjir bukan disebabkan oleh aktivitas penambangan atau pembalakan liar di hulu sungai. Namun, karena pendangkalan dan endapan lumpur di sepanjang aliran Sungai Cibening, terutama dari Kampung Muara Desa Purabaya hingga Kampung Miramontana Desa Neglasari.
“Airnya jadi nggak bisa mengalir lancar. Akhirnya meluap dan menggenangi rumah warga, dan merendam lahan pertanian," tambahnya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh sebagian warga Desa Cicukang. Ketika Sungai Cibening meluap, Sungai Cibungur yang bermuara ke Cibening pun ikut meluap karena air tertahan tak dapat mengalir keluar.
Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, Yanto Prayitno, membenarkan adanya ancaman banjir tersebut. Ia menyebut, kejadian luapan Sungai Cibening telah terjadi berulang kali sejak tahun 2015.
“Penyebab utamanya pendangkalan. Kalau hujan deras dua atau tiga jam saja, air cepat naik. Untungnya sejauh ini tidak ada korban jiwa, tapi kerugian material cukup besar,” jelas Yanto kepada Sukabumiupdate.com.
Pihaknya telah melaporkan kondisi ini kepada Forkopimcam Purabaya dan BPBD Kabupaten Sukabumi. Warga pun berharap agar pemerintah segera melakukan normalisasi atau pengerukan sungai, sebagai langkah pencegahan agar banjir tidak terus berulang setiap musim hujan.






