Bukan Ulah Pemburu Liar! Ini Cerita Asli di Balik Petani Diseruduk Babi di Ciracap Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 13 Okt 2025, 11:35 WIB
Bukan Ulah Pemburu Liar! Ini Cerita Asli di Balik Petani Diseruduk Babi di Ciracap Sukabumi

Ilustrasi babi hutan. (Sumber Foto: Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com – Seekor babi hutan menyeruduk seorang petani di kebun cabai Kampung Batunamprak, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Peristiwa yang terjadi sekitar tiga minggu lalu itu sempat membuat warga panik dan belakangan dikaitkan dengan penangkapan lima pemburu liar asal Pajampangan.

Namun, warga Pangumbahan menilai pemberitaan yang beredar tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan di lapangan. Mereka menyebut kejadian itu murni insiden di kebun, bukan akibat aktivitas pemburu liar seperti yang ramai diberitakan.

Korban dalam kejadian tersebut adalah Adiansah (29 tahun), warga Kampung Ciburial, Desa Pangumbahan. Ia diseruduk babi hutan saat sedang memetik cabai pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.

“Saya dengar warga teriak-teriak. Saya spontan keluar dari kebun bawa pacul, jaraknya sekitar 15 meter. Saya coba menghadang babi yang sedang lari, tapi babinya nyeruduk. Saya jatuh dan luka di kaki kanan sama kiri,” ujar Adiansah saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Senin (13/10/2025).

Baca Juga: Aksi Brutal di Siang Bolong, Pemuda di Sukalarang Sukabumi Dibacok OTK di Jalan

Menurutnya, babi hutan itu akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh warga yang sedang berada di sekitar kebun. Setelah kejadian, ia langsung pulang bersama istri dan berobat ke bidan desa. Adiansah juga mengaku tidak pernah melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Saat ini kondisi luka di kedua kakinya pun sudah mengering.

“Kalau di sini (Pangumbahan) sudah biasa ada pemburu babi, kami malah terbantu karena babi sering merusak tanaman. Kami enggak tahu ada lima pemburu yang ditangkap, baru tahu dari berita," tambahnya.

Baca Juga: Petani di Ciemas Sukabumi Tewas di Kebun, Diduga Kesetrum Perangkap Babi Buatannya Sendiri

Kepala Dusun Pangumbahan, Budiman, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, babi yang menyeruduk korban merupakan hewan yang sudah terluka akibat tembakan pemburu dan berlari ke arah kebun warga.

“Korban dan warga lain dengar teriakan ‘awas babi’. Babi itu sudah tertembak, lari dari arah selatan ke pinggir kebun cabai. Saat korban mau menghadang, dia terjatuh, dan babinya menyeruduk. Warga lain yang bersama korban (Kiki) kemudian memukul babi itu dengan pacul,” jelas Budiman.

Budiman menegaskan, pemberitaan yang menyebut warga resah terhadap pemburu liar tidak benar. Menurutnya, warga justru terbantu oleh kehadiran pemburu karena populasi babi hutan di wilayah tersebut kerap merusak tanaman.

“Yang benar, warga resah sama babi hutan yang sering merusak tanaman cabai, semangka, singkong, palawija dan lainnya. Justru kadang warga mengundang pemburu untuk membantu. Saat berburu pun warga ikut menjaga area agar aman,” ujarnya.

Budiman juga meluruskan informasi yang menyebut korban bernama Edi (43 tahun), karena yang benar adalah Adiansah (29 tahun) warga Kampung Ciburial, Desa Pangumbahan. Menurutnya peristiwa ini murni akibat kesalahan petani yang mendekati babi dalam kondisi terluka.

“Babi yang terluka itu berbahaya. Korban tidak hati-hati,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini