SUKABUMIUPDATE.com - Seorang nelayan asal Desa Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan hilang dan diduga tenggelam di Perairan Muara Cibuni, Kecamatan Tegalbuleud, Minggu (12/10/2025) dini hari. Tim gabungan hingga saat ini masih terus mencari keberadaan korban.
Peristiwa tersebut juga dibenarkan oleh P2BK (Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan) Tegalbuleud, Noris. “Betul, sejak pukul 02.30 WIB dini hari kami menerima laporan adanya nelayan yang diduga hilang tenggelam di wilayah Muara Cibuni. Saat ini tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Pemdes, dan warga setempat masih melakukan pencarian di sekitar lokasi,” ujar Noris kepada Sukabumiupdate.com, Minggu (12/10/2025).
Korban diketahui bernama Karom (46 tahun), warga Kampung Citamiang RT 002/003, Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Korban kesehariannya berprofesi sebagai juru batu (asisten nelayan).
Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi, Satu Pengendara Motor Tewas di Tempat
Berdasarkan keterangan dua saksi, yakni Yanto (52 tahun) dan Suhaemi (35 tahun), yang juga rekan korban sesama nelayan, peristiwa tersebut bermula ketika korban berangkat dari saung nelayan sekitar pukul 02.00 WIB untuk menjaring ikan di pesisir Pantai Cibuni. “Biasanya korban ini juru batu (asisten nelayan) dan kembali pagi hari. Tapi sampai jam enam pagi, korban tidak terlihat,” ungkap Noris.
Sekitar pukul 07.00 WIB, saksi Suhaemi menemukan sebuah senter milik korban di pinggir laut, sekitar 150 meter dari saung tempat korban biasa beristirahat. Dari informasi warga sekitar, korban diketahui memiliki riwayat penyakit ayan (epilepsi). Bahkan, pada sore hari sebelum kejadian, penyakit korban sempat kambuh dua kali.
Kemungkinan saat menjaring ikan, diduga penyakit tersebut kembali kambuh sehingga korban terpeleset dan terseret arus. Semnetara itu korban memiliki ciri-ciri fisik berupa kulit berwarna hitam, rambut hitam dengan potongan pendek, serta tinggi badan diperkirakan sekitar 170 sentimeter.
Baca Juga: Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Mulai 13 Oktober 2025, Bersihkan Sampah!
Hingga pukul 13.00 WIB, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan dan warga sekitar dengan menyisir area muara dan perairan pantai menggunakan perahu nelayan. “Kami terus berupaya melakukan pencarian. Semoga korban segera ditemukan,” pungkas Noris.