SUKABUMIUDPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ingatkan warga khususnya para nelayan di pesisir selatan Sukabumi untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan akan terjadi pada 12–13 September 2025 sekitar pukul 01.00 WIB dengan ketinggian mencapai 2,5 hingga 4 meter.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara Adiwiguna, menjelaskan imbauan ini merujuk pada informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurutnya, gelombang tinggi dipicu oleh adanya badai siklon di samudra yang tidak hanya memengaruhi ombak, tetapi juga curah hujan di daratan maupun lautan.
“Adanya angin dari siklon itu yang menyebabkan gelombang tinggi. Ini yang harus diwaspadai oleh masyarakat pesisir dan nelayan. Kalau memang ombaknya besar, jangan memaksakan diri untuk melaut. Cari aman dan bertindak positif,” kata Agung, Jumat (12/9/2025).
Baca Juga: Kecelakaan Ngeri di Cikembar Sukabumi, Truk Oleng Tabrak Warga di Pinggir Jalan
Selain pesisir, Agung juga mengingatkan potensi hujan lebat akibat pengaruh siklon bisa berdampak pada wilayah perbukitan. “Kalau hujan deras di daerah selatan, itu yang harus diperhatikan karena berpotensi menimbulkan longsor atau banjir,” ujarnya.
Terkait tinggi gelombang, Agung menyebutkan BMKG memprediksi kisaran 2,5 hingga 4 meter di perairan mulai dari Selat Sunda bagian selatan hingga Nusa Tenggara Barat. “Bisa saja lebih dari 2,5 meter, bisa saja 4 meter. Kita tidak tahu di titik mana, yang jelas perkiraan BMKG seperti itu berlaku sampai besok siang sekitar pukul 13.00 WIB,” ungkapnya.
Baca Juga: Temui Massa Aksi GMNI, Wali Kota Sukabumi Tegaskan Perwal Tunjangan DPRD Tengah Dievaluasi
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah mengaktifkan jalur koordinasi hingga tingkat kecamatan melalui petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK). Surat imbauan dari BMKG, kata Agung, sudah disampaikan ke camat-camat, terutama di wilayah pesisir.
“Kami sudah menyiagakan posko bencana, bukan membentuk posko baru, tapi memastikan posko yang ada tetap siaga. Imbauan ini juga sudah diteruskan melalui relawan P2BK agar masyarakat bisa lebih waspada,” pungkasnya. (adv)