SUKABUMIUPDATE.com - Kisah inspiratif Saepul Anwar (35 tahun) seorang guru ngaji asal Kampung Cigaru, Rt 13/02, Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, kabupaten Sukabumi yang tetap produktif memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan atau anyaman bambu di sela kesibukannya mengajar ngaji para santri.
Diketahui, setiap hari Saepul mengajak sekitar 20 santi di sebuah bangunan sederhana ukuran 3 x 4 meter. Di sela kegiatannya itu, aktivitas menganyam muncul sejak tahun 2019 lalu ketika melihat banyak bambu di sekitar pekarangan rumahnya.
“Awalnya iseng saja, karena di sekitar sini banyak bambu, terutama awi tali dan awi hideung. Dari situ saya coba bikin kerajinan kecil-kecilan,” ujar Saepul saat ditemui di kediamannya, Kamis (9/10/2025).
Baca Juga: Menaker Ungkap Banyaknya PHK di RI: Lemahnya Daya Saing, Produktivitas Juga Rendah
Berbekal alat sederhana, tangan kreatifnya mampu menghasilkan berbagai produk seperti peci, tempat tisu, parcel, nampan, bak sampah, tempat pulpen, hingga tirai (widey). Harga produk anyaman bambu buatannya cukup terjangkau, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp50 ribu, tergantung tingkat kesulitan dan ukuran produk.
Hasil kerajinan tangan milik Saepul Anwar
Untuk pemasaran, Saepul mengaku masih mengandalkan lingkungan sekitar desa dan kegiatan pameran yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Cidahu. Selain itu, ia juga memanfaatkan media sosial seperti Facebook untuk memperkenalkan hasil karyanya.
“Kadang ada yang pesan lewat Facebook, tapi belum banyak. Sementara ini masih saya kerjakan sendiri karena belum punya karyawan atau binaan,” katanya.
Meski masih menghadapi berbagai kendala, Saepul bersyukur karena mendapatkan dukungan dari Pemdes Cidahu yang sering memberikan kesempatan baginya untuk ikut bazar dan pameran produk lokal.
“Alhamdulillah, pemerintah desa sangat mendukung. Kalau ada pameran, biasanya saya difasilitasi untuk ikut,” tambahnya.
Saepul berharap, ke depan usahanya bisa berkembang dan menjadi sumber penghasilan tambahan yang lebih besar. Ia juga ingin memberdayakan warga sekitar agar bisa ikut membuat kerajinan bambu, sekaligus melestarikan keterampilan tradisional di desanya.