PR Rutilahu di Pajampangan: Rumah Buruh Tani di Ciemas Sukabumi Rusak Parah

Sukabumiupdate.com
Kamis 11 Sep 2025, 13:03 WIB
PR Rutilahu di Pajampangan: Rumah Buruh Tani di Ciemas Sukabumi Rusak Parah

Kondisi rumah Herlan Warga Ciemas Sukabumi, yang Alami Kerusakan hingga 90 Persen Rusak (Sumber : Dok Tagana Kecamatan Ciemas.).

SUKABUMIUPDATE.com – Persoalan rumah tidak layak huni (Rutilahu) hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah di Kabupaten Sukabumi, khususnya wilayah Pajampangan. Salah satunya dari keluarga Herlan (39 tahun), buruh tani asal Kampung Cimapag RT 01/05, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas.

Rumah panggungnya berdinding bilik dengan material bambu dan kayu yang sudah lapuk kini kondisinya semakin mengkhawatirkan. Penyangga atap dari kayu dan bambu sebagian patah, membuat genting pun bocor di berbagai sisi. Rumah sederhana tersebut dihuni satu kepala keluarga dengan tiga jiwa, dan kondisinya saat ini diperkirakan 90 persen mengalami kerusakan parah.

“Rumah itu 90 persen rusak, kondisinya memang tidak layak huni. Bahkan tanahnya saja masih numpang di tanah saudara karena keterbatasan ekonomi,” ungkap Iyan Hermansyah, relawan Tagana Kecamatan Ciemas kepada Sukabumiupdate.com, Kamis (11/9/2025).

Baca Juga: Rp8,5 Juta dan PHK, Suami Ceritakan Polemik Sang Istri di Pabrik Sukabumi

Menurut Iyan, kasus serupa banyak ditemui di Pajampangan. Program bantuan Rutilahu memang ada, namun jumlah penerima jauh dari cukup dibandingkan kondisi di lapangan.

Sukabumiupdate.com telah berupaya menghubungi Kepala Desa Mandrajaya untuk meminta penjelasan, namun belum ada jawaban.

Sementara itu, Kepala Dusun Cimapag, Adin, menjelaskan rumah Herlan sempat masuk dalam survei TNI Kostrad pada tahun 2023-2024. “Saat itu ada delapan rumah yang disurvei karena program Rutilahu rutin digelar TNI tiap tahun. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” kata Adin kepada Sukabumiupdate.com.

Lebih jauh, pihak desa sebenarnya sudah mengajukan beberapa rumah ke Pemda Sukabumi untuk program Rutilahu. Namun, menurut Adin, pengajuan diprioritaskan bagi rumah yang kondisinya lebih parah dan penghuninya lanjut usia. “Untuk tahun ini 2025, Desa Mandrajaya memang tidak mendapatkan program Rutilahu. Padahal masih banyak rumah warga yang butuh perbaikan segera,” tambahnya.

 

Berita Terkait
Berita Terkini