SUKABUMIUPDATE.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Jaya Mandiri (TJM) Kabupaten Sukabumi melalui Cabang Parakansalak terus bergerak menekan angka Non Revenue Water (NRW) atau kehilangan air, baik karena kebocoran maupun praktik ilegal.
Kepala Perumdam TJM Cabang Parakansalak, Asep Ramdani, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya semakin menggalakkan program pengendalian NRW. Salah satu langkah yang dilakukan adalah perbaikan kebocoran, relokasi jalur pipa, hingga penindakan terhadap dugaan pencurian air.
“Dari kemarin kita sudah galakan Non Revenue Water. Kehilangan air ini kita tekan terus. Mulai dari kebocoran sampai indikasi pencurian. Kita juga relokasi jalur, ada satu wilayah yang disinyalir terjadi pencurian, itu atas laporan dari RT dan warga,” ujar Asep, Selasa (5/8/2025).
Baca Juga: Perumdam TJM Sukabumi Pasang 200 Sambungan Air Gratis di Parakansalak, Target 500 Rumah
Langkah-langkah itu mulai menunjukkan hasil. Menurut Asep, saat ini kondisi dua reservoir utama di Cipanengah dan Tonjong dalam keadaan aman, bahkan dalam posisi stabil dan cenderung penuh (overflow).
“Biasanya reservoar itu stabil, tapi sekarang bisa overflow karena air yang selama ini terbuang sudah kita benahi,” ungkapnya.
Perbaikan pun dilakukan hampir di seluruh titik jaringan layanan cabang Parakansalak. Terbaru, tim teknis melakukan pemasangan dan perbaikan pipa di wilayah Pakuwon.
“Hampir tiap hari ada laporan. Hampir di setiap titik kita lakukan perbaikan. Tapi sejauh ini tidak ada dampak yang signifikan ke pelanggan, relatif aman,” jelas Asep.
Selain sekadar perbaikan kebocoran, Perumdam TJM juga melakukan penggantian pipa, termasuk duplikasi dan relokasi jaringan, untuk memastikan distribusi air tetap lancar dan efisien.
Dalam setiap kegiatan perbaikan, pihaknya selalu berupaya memberi informasi lebih dulu kepada pelanggan.
“Kita kalau ada gangguan, selalu beri himbauan. Meskipun hanya mati satu jam, kita tetap minta pelanggan menampung air terlebih dahulu. Kecuali kalau kebocoran besar yang mendadak, itu yang kadang sulit diantisipasi,” katanya. (adv)