SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 5.000 liter kepada warga Kampung Cimenteng, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, yang tengah dilanda kekeringan, Senin (28/7/2025).
Manager Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan bahwa pendistribusian air bersih ini dilakukan menyusul laporan dari pemerintah desa dan masyarakat setempat terkait krisis air akibat jebolnya saluran irigasi Cisukawayana.
"Air bersih kami distribusikan untuk membantu warga yang terdampak langsung kekeringan. Total ada 5.000 liter yang disalurkan ke Kampung Cimenteng," kata Daeng, pada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Nusa Putra & IPB Hijaukan Tanah Tybar yang Rawan Longsor di Cisolok
Daeng mengatakan bahwa kegiatan distribusi air bersih ini merupakan bagian dari respon cepat BPBD terhadap laporan kekeringan yang terus meningkat di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi selama musim kemarau tahun ini.
"Kami siap melakukan distribusi lanjutan apabila dibutuhkan, tentu dengan berkoordinasi bersama pemerintah desa dan kecamatan," ungkap Daeng.
Sementara itu, Aisyah (30), salah seorang warga Kampung Cimenteng, mengaku kesulitan mendapatkan air bersih sudah berlangsung selama sepekan. Menurutnya, saluran irigasi yang biasa digunakan untuk mengaliri kebutuhan warga mandi dan mencuci kini kering.
"Alhamdulillah tadi dapat bantuan dari BPBD, lumayan cukup buat dua hari. Biasanya kami mengandalkan air dari irigasi, tapi sekarang kering. Setiap hari memang kesulitan air, udah 1 minggu an," kata Aisyah.
Sebelumnya diberitakan, Warga Kampung Cimenteng, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, kini mulai kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih sejak sepekan terakhir.
Yaya Sukarya (58), warga sekaligus Linmas Kampung Cimenteng, mengungkapkan bahwa fenomena kekeringan ini bukan hal baru. Setiap tahun, kata dia, warga selalu mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau tiba.
"Untuk kebutuhan sehari-hari, biasanya warga mengandalkan air dari somang (saluran irigasi). Tapi sekarang somangnya kering, enggak mengalir sama sekali. Air itu biasa dipakai buat ke sawah, mandi, mencuci, dan keperluan rumah tangga lainnya," kata Yaya kepada sukabumiupdate.com, Senin (28/7/2025).
Baca Juga: Senyum Bu Kades Cikujang Sukabumi Saat Hendak Ditahan di Lapas Sukamiskin
Yaya menjelaskan bahwa Somang Cirarangan, yang mengalirkan air dari Sungai Cisukawayana, merupakan sumber utama warga. Namun karena banyaknya penggunaan oleh warga di bagian hulu, aliran air tak lagi sampai ke wilayah hilir seperti Cimenteng.
"Hari-hari biasa juga jarang kebagian air besar, apalagi sekarang susah air sudah masuk kemarau. Disini juga Pernah ada yang bikin sumur udah 100 meter, cuman airnya engga ada, kondidinya kan sini tinggi,"ujarnya.
Yaya berharap pemerintah daerah bisa melakukan perbaikan menyeluruh pada jaringan somang Cirarangan agar distribusi air bisa menjangkau seluruh warga, terutama saat musim kemarau. "Kalau jalur air diperbaiki serius, kami di hilir bisa lebih tenang. Ini bukan hanya soal irigasi, tapi soal hidup sehari-hari warga," pungkasnya.
