SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan warga penyintas pergerakan tanah di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, menagih janji Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal relokasi. Mereka yang terdiri dari 16 keluarga masih menanti kejelasan nasib sejak bencana ini terjadi pada 4 Desember 2024.
Pergerakan tanah saat itu menerjang sejumlah kampung di Desa Panumbangan, antara lain Kampung Pangantrongan RT 18/04, Kampung Gunung Gedogan RT 19, dan Kampung Sampalan RT 15. Belasan rumah penduduk rusak dan tidak lagi layak huni sehingga memaksa mereka mengungsi ke tempat yang jauh lebih aman.
Masih di bulan yang sama, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang ketika itu belum dilantik, namun telah terpilih dalam pemilihan kepala daerah, berkomunikasi lewat video call dengan Kepala Desa Panumbangan, dihubungkan oleh relawan pemenangannya. KDM meminta kepala desa menyiapkan proposal pengajuan relokasi.
Oman (57 tahun), salah satu penyintas yang kini tinggal di masjid, mengungkapkan kekecewaannya karena belum ada tindak lanjut dari KDM terkait janji relokasi.
"Pak Dedi sempat video call dengan kepala desa kami pada bulan Desember 2024, pasca-bencana. Kami semua melihat langsung waktu itu. Beliau berjanji akan membantu relokasi 16 keluarga yang terdampak. Tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (24/7/2025).
Baca Juga: Retakan Mengintai: Langkah Panjang Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Karikil Sukabumi
Menurut Oman, Pemerintah Desa Panumbangan bersama panitia telah mendata warga terdampak dan menyusun anggaran untuk pengajuan pembangunan rumah panggung. Nilainya adalah Rp 36 juta per unit, sehingga total dana yang diperlukan untuk 16 rumah adalah Rp 576 juta. Semua berkas pun telah diserahkan ke gubernur terpilih.
Adapun tanah relokasi yang diajukan adalah di penyisihan lahan Hak Guna Usaha (HGU) salah satu perusahaan yang berlokasi di Kampung Pangantrongan, Desa Panumbangan. Tetapi sejak Desember hingga Juli 2025, para penyintas masih hidup dalam ketidakpastian. Ada yang mengungsi ke saudara hingga mengontrak rumah yang lebih aman.
Kepala Desa Panumbangan Lani Jaelani membenarkan dirinya pernah melakukan komunikasi langsung dengan KDM sebelum resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Benar, waktu itu kami sedang kerja bakti memperbaiki jalan desa bersama warga, BPD, dan Karang Taruna. Kami melakukan video call dengan Pak Dedi, dan beliau menyarankan kami mendata serta menyusun anggaran untuk relokasi. Panitia juga sudah dibentuk. Proposalnya pun sudah kami kirimkan ke beliau," jelas dia.
Namun hingga kini belum ada kabar lanjutan. Warga yang merasa digantung tanpa kepastian terus menanyakan kejelasan bantuan yang dijanjikan. "Kami berharap janji itu bukan hanya angin lalu. Masyarakat sudah terlalu lama menunggu dan kondisi mereka belum membaik sejak bencana terjadi," lanjut Lani.
Masyarakat berharap KDM segera turun tangan dan merealisasikan relokasi agar mereka dapat kembali menjalani kehidupan yang layak dan aman.