Bupati Sukabumi Coba Langsung Mesin Panen Combine Harvester di Ciracap

Sukabumiupdate.com
Selasa 22 Jul 2025, 22:47 WIB
Bupati Sukabumi Coba Langsung Mesin Panen Combine Harvester di Ciracap

Bupati Sukabumi Asep Japar didampingi Kadis Pertanian, Camat Ciracap, serta petani saat mencoba mesin pertanian modern | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Asep Japar berkesempatan mencoba langsung mesin panen padi combine harvester di areal persawahan Blok Ciburial, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/7/2025).

Mesin panen modern yang digunakan petani ini merupakan bantuan dari pemerintah dalam rangka mempercepat proses panen padi serta meningkatkan efisiensi kerja petani.

"Mesin ini sangat membantu petani dalam mempercepat panen, dan hasilnya juga cukup bagus. Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap petani," ujar Asjap usai mencoba mesin tersebut.

Baca Juga: Dinas PU Sukabumi Tuntaskan Pengaspalan Jalan Cisolok–Gunungkaramat Sepanjang 475 Meter

Pria yang akrab disapa Asjap itu juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI dan Gubernur Jawa Barat, yang turut berperan aktif dalam mendukung sektor pertanian di Kabupaten Sukabumi.

"Dengan adanya sinergi seperti ini, saya berharap para petani bisa meningkatkan intensitas tanam, dari yang sebelumnya satu kali menjadi dua hingga tiga kali setahun. Ini tentu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani kita," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap, menjelaskan bahwa Kabupaten Sukabumi menerima lima unit mesin combine harvester untuk mendukung panen padi di berbagai wilayah.

"Lima unit mesin panen sudah kita distribusikan. Satu unit di Kecamatan Ciracap, satu unit di Kecamatan Waluran, dan tiga unit di Kecamatan Ciemas," jelas Sri Hastuty.

Baca Juga: Reses di Sukaraja Sukabumi, Jaenudin Terima Usulan Pembangunan Sekolah Negeri Baru

Menurutnya, mesin combine harvester ini mampu memanen satu hektare sawah hanya dalam waktu sekitar satu jam, atau sedikit lebih. 

"Ini tentu efisien sekali dibanding cara tradisional, dan sangat membantu petani dalam menghadapi musim panen yang waktunya seringkali sempit," tutupnya.

Berita Terkait
Berita Terkini