Korban Longsor di Bojonggenteng Sukabumi Dimakamkan, Keluarga Minta Pemerintah Bangun TPT

Sukabumiupdate.com
Rabu 09 Jul 2025, 14:09 WIB
Korban Longsor di Bojonggenteng Sukabumi Dimakamkan, Keluarga Minta Pemerintah Bangun TPT

Makam Ibrahim (13 tahun) di TPU Kampung Nyalindung, Desa/Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Rabu (9/7/2025). Ibrahim adalah korban meninggal setelah longsor menghantam rumahnya. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Ibrahim (13 tahun) dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Nyalindung, Desa/Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Rabu (9/7/2025) sekira pukul 09.00 WIB. Ia adalah korban meninggal setelah longsor menghantam rumahnya di Kampung Babakan RT 17/06 Desa Bojonggenteng, Rabu dini hari.

Zaenal Arifin, paman korban, mengatakan bahwa saat kejadian yakni sekira pukul 02.00 WIB, hujan turun dengan deras dan Ibrahim berada di dalam kamar bersama keponakannya, Said (8 tahun). Said berhasil diselamatkan oleh keluarga yang menggali reruntuhan dengan alat seadanya, setelah tebing setinggi kurang lebih 15 meter longsor dan menimpa rumah.

“Yang satu bisa selamat, yang satu sampai meninggal di tempat, (tertutup) material tanah sampai gak kelihatan,” kata dia kepada sukabumiupdate.com di lokasi.

Proses evakuasi dilakukan keluarga secara manual dengan mendobrak pintu dari belakang. “Dievakuasi oleh saudara, (termasuk) saya, didorong pintunya dari belakang, dirobohkan lagi. Itu udah rata semua, di bawah tanah berdua. Hanya yang selamat, begitu kita keluarkan tumpukan tanahnya, dia masih ada suara ‘tolong-tolong', diselamatkan,” ujar Zaenal.

Baca Juga: Longsor Sukabumi: Kesaksian Anita Menggali Reruntuhan, Temukan Sang Adik dalam Timbunan Tanah

Sementara Ibrahim, ditemukan sudah meninggal dunia. “Kita cari yang satu lagi (Ibrahim), ternyata udah gak ada,” lanjut dia.

Korban selamat sempat dibawa ke Klinik Bebita untuk mendapatkan penanganan medis. Zaenal menyebut rumah yang terdampak mengalami kerusakan cukup parah. “Rumah yang jebol tembok belakang itu dari kamar dan ruang tamu hancur semua,” ungkapnya yang berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap kondisi di lokasi yang rawan longsor.

“Saya minta dari pemerintah agar dibuatkan TPT (Tembok Penahan Tanah). Sebenarnya longsor sering, rumah saya pernah, tapi gak sampai ada korban,” katanya.

Diketahui, hujan deras yang mengguyur mengakibatkan dua titik longsor yang terjadi nyaris bersamaan. Lokasi lainnya adalah di Kampung Bojonggenteng RT 02/01 Desa Bojonggenteng.

Berita Terkait
Berita Terkini