SUKABUMIUPDATE.com - Unit Pelayanan Perpustakaan (UPP) Cicurug yang berada di bawah naungan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya generasi muda. Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai program inovatif seperti pelatihan keterampilan, kegiatan storytelling, hingga penyediaan buku-buku wirausaha dan novel anak.
Petugas administrasi UPP Cicurug, Ria Risnawati, mengungkapkan tren kunjungan masyarakat ke perpustakaan masih fluktuatif. “Beberapa bulan terakhir, kunjungan kadang meningkat, kadang menurun. Tidak stabil juga, tergantung situasi sekolah anak-anak. Biasanya mereka datang kalau ada tugas,” kata saat ditemui pada Selasa (17/6/2025).
Secara data, jumlah kunjungan dalam satu bulan terakhir mencapai sekitar 609 orang. Angka ini mencakup total pengunjung yang datang untuk meminjam buku, mengikuti pelatihan, maupun kegiatan storytelling. Mayoritas pengunjung berasal dari kalangan pelajar, disusul masyarakat umum, mahasiswa, dan karyawan.
Baca Juga: Diarpus Sukabumi Dampingi Akreditasi Perpustakaan Sekolah, Sasar Seluruh Wilayah
“Pelayanan yang paling diminati saat ini adalah pelatihan. Misalnya pelatihan bahasa Inggris dan Jepang yang pematerinya kami hadirkan dari LPK. Selain itu, minat membaca buku wirausaha cukup tinggi, sedangkan anak-anak cenderung memilih novel,” jelasnya.
Untuk mendukung promosi dan menjangkau lebih banyak masyarakat, UPP Cicurug juga aktif di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Bahkan, penggunaan media sosial kini menjadi kewajiban sebagai bagian dari strategi promosi literasi digital.
Meski begitu, Ria tidak menampik masih adanya tantangan besar dalam menarik minat baca masyarakat. “Minat baca masyarakat kita memang masih kurang. Karena itu kami harus banyak promosi dan membuat kegiatan yang menarik. Pelatihan bahasa dan media sosial adalah bagian dari strategi tersebut,” katanya.
Lebih dari sekadar tempat meminjam dan membaca buku, perpustakaan kini didorong menjadi ruang publik yang multifungsi. “Kami berharap masyarakat bisa memaksimalkan fungsi perpustakaan ini. Boleh untuk tempat rapat, berkumpul, bahkan rekreasi,” ujar Ria, mengacu pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menyebut perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat hiburan dan rekreasi edukatif.
Dalam upaya mewujudkan kenyamanan tersebut, UPP Cicurug terus berbenah. “Sekarang lantai atas sudah diberi karpet dan dibersihkan secara berkala. Ke depan, mudah-mudahan kami bisa pasang AC,” harapnya.
Adapun fasilitas tambahan yang saat ini sedang digodok oleh Diarpus pusat di antaranya adalah taman bermain anak, sebagai bagian dari pengembangan layanan ramah keluarga. "Dengan semangat literasi yang terus ditumbuhkan, kami ingin menjadi lebih dari hanya perpustakaan, melainkan tempat belajar, berkumpul, hingga pelepas penat bagi masyarakat," kata dia. (ADV)