Pendaki Wanita Alami Cedera di Gunung Salak, Evakuasi Libatkan 3 Tim SRU

Sukabumiupdate.com
Selasa 27 Mei 2025, 00:39 WIB
Tim SAR Khatulistiwa saat evakuasi pendaki yang alami darurat di Gunung Salak | Foto : SAR Khatulistiwa

Tim SAR Khatulistiwa saat evakuasi pendaki yang alami darurat di Gunung Salak | Foto : SAR Khatulistiwa

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pendaki mengalami kecelakaan di Pos 4 Gunung Salak jalur pendakian Cimelati, Kabupaten Sukabumi. Korban diketahui bernama Ersa Rany Widjaya (37 tahun), warga Bandung Barat, yang mengalami cedera engkel kaki kanan akibat terpeleset saat hujan deras.

Koordinator Pos SAR Khatulistiwa, Haikal Sadam, mengatakan bahwa informasi awal diterima pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 18.00 WIB dari rekan pendaki atas nama Dadi Nayadi.

“Kronologinya berdasarkan keterangan rekannya, korban terpeleset sekitar pukul 15.00 WIB saat melintas di Pos 4. Saat itu hujan deras, dan korban menginjak batu yang tidak kuat sebagai tumpuan. Kaki kanannya melintir dan mengalami dislokasi di mata kaki,” jelas Haikal kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/5/2025).

Setelah informasi diterima, kata Haikal, tim SAR Khatulistiwa bersama petugas dan relawan TNGHS serta SIGAP Pasundan langsung melakukan persiapan evakuasi. “Kita tidak langsung ambil tindakan. Kita persiapkan dulu tim, pengecekan alat, servis perlengkapan, baru melaksanakan evakuasi,” ujarnya.

Baca Juga: Soal Insiden Penganiayaan Pria Cisaat, Ketua The Jak Sukabumi Ungkap Dugaan Masalah Pribadi

Evakuasi dibagi ke dalam dua Search and Rescue Unit (SRU), bahkan satu SRU tambahan diturunkan di pagi hari karena medan cukup berat. Proses evakuasi berlangsung hingga Minggu, 26 Mei 2025 sekitar pukul 11.00 WIB.

“Waktu tempuh dari titik awal ke lokasi sekitar tiga jam. Apalagi saat membawa tandu dari atas, cukup berat karena jalur antara Pos 3 ke Pos 4 itu ekstrem,” jelasnya.

Saat pertama ditemukan, sambung Haikal, korban dalam kondisi menggigil karena bajunya basah akibat hujan. “Kondisinya sudah menunjukkan tanda-tanda kedinginan, ditambah bajunya basah. Jadi kita harus cepat mengevakuasi,” tuturnya.

Haikal menyebut, korban sempat digendong ke titik yang memungkinkan untuk dipasangi tandu, dan baru bisa ditandu secara maksimal mulai dari Pos 3. Dalam proses evakuasi tersebut, turut terlibat petugas dari Taman Nasional, volunter TNGHS, serta relawan SIGAP Pasundan. Meski medan berat dan cuaca menantang, fisik tim SAR tetap terjaga. “Itu sudah jadi makanan kita,” ungkap Haikal.

Baca Juga: Yandra Terpilih Jadi Ketua KNPI, Ajak Pemuda Sukabumi Berjuang dan Saling Membesarkan

Atas kejadian tersebut, Haikal mengimbau agar para pendaki tidak meremehkan Gunung Salak hanya karena ketinggiannya yang lebih pendek dari beberapa gunung lainnya. “Salak itu medannya berat, jangan anggap remeh. Apalagi sekarang musim hujan kemarau basah. Pendaki harus memperhatikan safety, bawa jas hujan dan perlengkapan lengkap. Jangan sampai kejadian kemarin terulang lagi,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini