Sepak Bola dan Paris dalam Ikatan Sejarah Keluarga Mundt di Sukabumi

Jumat 10 Mei 2024, 11:25 WIB
(Foto Ilustrasi) Membaca perjalanan sejarah keluarga Mundt di Sukabumi. | Foto: Unsplash/Sam Williams

(Foto Ilustrasi) Membaca perjalanan sejarah keluarga Mundt di Sukabumi. | Foto: Unsplash/Sam Williams

SUKABUMIUPDATE.com - Perjalanan panjang tim nasional (timnas) Indonesia U-23 selama Piala Asia U-23 2024 hingga play-off Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea U-23 menjadi babak baru sepak bola Indonesia. Skuad asuhan Shin Tae-yong ini telah menuliskan sejarah untuk prestasi Garuda Muda di level dunia. Nah, berbicara tentang sepak bola dan Paris, Sukabumi memiliki catatan menarik. Keluarga Gustaf C.F.W. Mundt menjadi tokoh di baliknya.

Kisah ini berawal pada 1883 saat Gustaf C.F.W. Mundt menggantikan Adriaan Walfaare Holle sebagai administrator perkebunan teh Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, dan membawa rombongan Gamelan Sari Oneng ke pameran di Amsterdam, Belanda. Gamelan ini membuat perkebunan Parakansalak menjadi sangat terkenal. Bahkan keterkenalannya melebihi Hindia Belanda. Sari Oneng sukses menjelajahi dunia untuk mempromosikan budaya nusantara.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan sebenarnya gamelan ini proyek bersama perkebunan Parakansalak dan Sinagar. Namun tak sedikit yang menganggap gamelan tersebut sebagai Sari Oneng Parakansalak. Meski anggota dan penyandang dana proyek berasal dari kedua perkebunan itu.

Dalam pameran di Belanda, panitia pameran meminta Gustaf C.F.W. Mundt untuk meminjamkan gamelan ini yang diatur sedemikian rupa sehingga bisa memainkan lagu-lagu langgam diatonik berdasarkan tujuh nada. Atas permintaan itu, Gustaf C.F.W. Mundt mengkonstruksikan gamelan Sunda yang berlaras pelog dengan ukiran yang lebih bergaya Eropa ketimbang bergaya Sunda.

Baca Juga: Ketika Gamelan Sari Oneng Parakansalak Sukabumi Tampil di Peresmian Menara Eiffel

Ketenaran gamelan Sari Oneng memuncak ketika peresmian menara Eiffel di Paris dan peringatan 100 tahun revolusi Prancis yang digelar pada 31 Maret 1889. Sebelum peresmian ini, Belanda memang berniat memperlihatkan kejayaannya melalui tanah koloni yang mereka kuasai. Belanda pun merencanakan untuk membuat stan pameran di peresmian menara Eiffel.

Sejalan dengan rencana Belanda, Javaasche Bank yang diketuai Van den Berg akhirnya bekerja sama dengan keluarga Eduard Julius Kerkhoven (dari perkebunan Sinagar) dan Gustaf C.F.W. Mundt. Dia ditemani ahli filantropis dan sekretaris Englisch Indische Company (semacam VOC-nya Inggris), HP Cowan.

Mereka terpesona dengan perkebunan Parakansalak dan Sinagar sehingga selain membawa budayanya ke Paris, mereka juga setuju untuk membawa wayang dan gamelan Sari Oneng yang sebelumnya pernah tampil di Amsterdam. Parakansalak dan Sinagar juga ternyata memiliki kios atau warung teh yang bagus untuk diduplikasi.

Irman mengatakan dari delegasi kampung Jawa dan Sari Oneng yang dikirim ke Paris pada 1889 selama enam bulan, ada 22 laki-laki asal Parakansalak serta Sinagar dan lima penari wanita Parakansalak. Jumlah ini menjadi bagian dari total 75 orang yang diberangkatkan. Pameran yang memadukan rumah-rumah nusantara dengan iringan gamelan dan penari itu berjalan sukses dengan pengunjung membludak. Bertajuk "Exposition Universelle", pameran ini sukses mendatangkan dua gamelan Sunda.

Satu perangkat gamelan diberikan pemerintah Belanda kepada Conservatoire Muse de I'Homme-Paris sebagai hadiah. Sementara seperangkat lainnya yang berasal dari Parakansalak, dikirim oleh Gustaf C.F.W. Mundt untuk promosi teh dan beberapa produk lainnya. Komponis Prancis Achille-Claude Debussy sangat mengagumi langgam gamelan Sari Oneng sehingga memengaruhi beberapa hasil karyanya.

Baca Juga: Miel Mundt dan Van Gogh, Kisah Pesepak Bola Eropa-Belanda Kelahiran Sukabumi

Miel Mundt

Di cerita yang lain, prestasi timnas Indonesia U-23 menembus empat besar Piala Asia U-23 2024, meski gagal lolos Olimpiade Paris 2024 setelah kalah oleh Guinea U-23 di babak play-off, tidak dapat dilepaskan dari peran pesepak bola keturunan yang dinaturalisasi. Nathan Tjoe-A-On menjadi salah satu pemain Garuda Muda kelahiran Belanda yang disebut tampil bersinar di ajang ini.

Fenomena pemain sepak bola asing, baik keturunan maupun kelahiran Indonesia, sudah ada sejak dulu. Bahkan satu orang pesepak bola Eropa, tepanya Belanda, adalah berasal dari Sukabumi. Dia bernama lengkap Emil Gustav “Miel” Mundt atau disebut Miel Mundt, lahir di wilayah Parakansalak, pada 30 Mei 1880.

Miel Mundt adalah anak Gustaf C.F.W. Mundt, tokoh gamelan Sari Oneng Parakansalak. Miel Mundt tumbuh di lingkungan perkebunan Parakansalak dan foto kecilnya saat naik gajah pernah berbedar. Miel Mundt dipotret sedang naik gajah pada usia kurang lebih delapan tahun.

“Mundt menunggang gajah paling depan bersama adiknya. Gajah yang dibawa dari Sumatera tersebut adalah salah satu gajah yang ada di Sukabumi. Ketika itu gajah lainnya bernama Si Toekoe (Tengku) berada di Sinagar Cibadak,” kata Irman, Senin, 6 Mei 2024.

Miel Mundt. | Foto: Irman FirmansyahMiel Mundt. | Foto: Irman Firmansyah

Selama di Parakansalak, kesukaan Mundt adalah bermain bola kulit. Tempat bermainnya di depan landhuis atau gedung patamon. Tak jelas Mundt sekolah di mana, namun tercatat dia kuliah di Belanda dan kurang berminat dengan dunia perkebunan. Mundt lebih suka menendang bola dan akhirnya tumbuh menjadi pemain yang berposisi gelandang.

“Sejak kuliah di Belanda dia ikut klub sepak bola dan mendaftar di Haagse Voetbal Vereniging. Mundt memulai debut profesionalnya pada usia 19 tahun. Bermain dalam 320 pertandingan antara 1899–1916 dan enam kali menjadi juara Belanda. Mundt juga turut dalam Olimpiade Musim Panas 1908 yang diselenggarakan di London,” ujarnya.

Selain Mundt, pemain lain yang diikutsertakan ke olimpiade adalah Reinier Bertus Beeuwkes, Johannes Jacobus van den Berg, Frans de Bruijn Kops, Victor Albert Gonsalves, Johannes Cornelis Heijning, Karel Heijting, Johan Adolph Frederik Kok, Johannes Marius de Korver, Lo La Chapelle, Louis Otten, Jops Reeman, Toine van Renterghem, Edu Snethlage, Johan Wilhelm Eduard Sol, Johannes Thomée, dan Caius Welcker.

Belanda tidak ikut babak penyisihan, tetapi dalam pertandingan pertama masuk semifinal melawan Inggris. Dalam pertandingan tersebut Belanda kalah 0–4, kemudian menang melawan Swedia 2–0 dalam laga memperebutkan medali perunggu. Pada 1908 dan 1909, Mundt bermain empat kali untuk timnas Belanda dan menjadi kapten.

Pada akhir 1920-an dan awal 1930, Mundt duduk di komisi pemilihan Nationaal Voetbal Bond (NVB) bersama Henk Herberts dan Karel Lotsy. Mundt lalu meninggal dunia di Rotterdam, Belanda, pada 17 Juli 1949 atau berusia 69 tahun sebagai tokoh sepak bola yang dihormati.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay