Hari Ini 134 Tahun Lalu, Gamelan Sari Oneng Sukabumi Tampil di Peresmian Menara Eiffel

Jumat 31 Maret 2023, 11:15 WIB
(Foto Ilustrasi) Hari ini 134 tahun lalu, Gamelan Sari Oneng Parakansalak dari Kabupaten Sukabumi tampil dalam peresmian menara Eiffel di Paris, Prancis. | Foto: istockphoto

(Foto Ilustrasi) Hari ini 134 tahun lalu, Gamelan Sari Oneng Parakansalak dari Kabupaten Sukabumi tampil dalam peresmian menara Eiffel di Paris, Prancis. | Foto: istockphoto

SUKABUMIUPDATE.com - Tepat hari ini 134 tahun lalu, catatan sejarah itu terjadi. Gamelan Sari Oneng Parakansalak dari Kabupaten Sukabumi tampil dalam peresmian menara Eiffel pada 31 Maret 1889 di Paris, Prancis. Musik tradisional Sunda ini ikut terlibat di balik peresmian menara setinggi 325 meter itu.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah sudah menjelaskan kisah Gamelan Sari Oneng Parakansalak. Termasuk saat dirinya bertemu Philippe Grange, atase budaya Prancis yang mengunjungi Sukabumi pada 26-27 Februari 2021.

Irman mengungkapkan tampilnya Gamelan Sari Oneng di pentas dunia dimulai pada 1883. Saat itu, Gustaf CFW Mundt dipilih untuk menggantikan Adriaan Walfaare Holle sebagai administratur perkebunan teh Parakansalak dan membawa rombongan gamelan tersebut ke sebuah pameran di Amsterdam, Belanda.

Gamelan Sari Oneng membuat perkebunan Parakansalak menjadi sangat terkenal. Bahkan keterkenalannya melebihi Hindia Belanda. Sari Oneng yang sukses menjelajahi dunia untuk mempromosikan teh dan budaya nusantara telah mengubah semuanya. Sari Oneng sendiri istilah umum yang bermakna kasih sayang.

Irman yang kini Ketua Yayasan Dapuran Kipahare mengatakan sebenarnya gamelan tersebut merupakan proyek bersama perkebunan Parakansalak dan Sinagar (Nagrak). Namun tak sedikit yang menganggap gamelan ini sebagai Sari Oneng Parakansalak. Meski anggota dan penyandang dana proyek berasal dari kedua perkebunan itu.

Sebelum membahas pentas pada 1883, Irman lebih dulu menjelaskan kiprah Gamelan Sari Oneng Parakansalak yang dimulai pada 1857, saat Adriaan Walfaare Holle menjadi administratur perkebunan Parakansalak. Dia menyukai permainan gamelan Sunda, bahkan Holle dapat memainkan rebab dengan baik.

Baca Juga: Ketika Gamelan Sari Oneng Parakansalak Sukabumi Tampil di Peresmian Menara Eiffel

Keindahan perkebunan Parakansalak dan Sinagar juga dikenal Eropa. Maka tidak mengherankan jika pada abad 18 sudah dibuat program Visit Parakansalak and Sinagar, semacam tur wisata ke dua wilayah tersebut.

"Holle pun sering menyambut turis elite yang datang ke Parakansalak dan Sinagar, mengajaknya tur pegunungan, berkuda, keramahan desa, tur perkebunan, wayang golek, dan gamelan," kata Irman yang juga penulis buku "Soekaboemi the Untold Story" kepada sukabumiupdate.com.

Beberapa turis seperti etnolog Belanda Pieter Johannes Veth (1882) menyatakan Parakansalak adalah replikanya surga. Ini berkaitan dengan kampung Jawa yang sebenarnya dibangun berdasarkan tradisi keramahtamahan Parakansalak yang autentik.

Dari Sukabumi Menuju Dunia

Pada 1883, Gustaf CFW Mundt dipilih menggantikan Holle sebagai administratur Parakansalak. Dia kemudian membawa rombongan Gamelan Sari Oneng Parakansalak ke sebuah pameran di Amsterdam, Belanda. Uniknya, panitia pameran meminta Mundt untuk meminjamkan gamelan yang diatur sedemikian rupa sehingga bisa memainkan lagu-lagu langgam diatonik berdasarkan tujuh nada.

Dalam teori musik, skala diatonik merupakan komponen dasar teori musik dunia Barat. Skala diatonik memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si".

Atas permintaan itu, Mundt mengkonstruksikan gamelan Sunda yang berlaras pelog (tangga nada pokok yang dipakai dalam musik gamelan asli dari masyarakat di Pulau Bali dan Jawa) dengan ukiran yang lebih bergaya Eropa ketimbang bergaya Sunda.

Ketenaran gamelan Sari Oneng memuncak ketika acara peresmian menara Eiffel di Paris dan peringatan 100 tahun revolusi Perancis yang digelar pada 31 Maret 1889.

Sebelum peresmian ini berlangsung, Belanda memang berniat memperlihatkan kejayaannya melalui tanah koloni yang mereka kuasai. Belanda pun merencanakan untuk membuat stan pameran di peresmian menara Eiffel.

Segendang sepenarian dengan rencana Belanda, pihak Javaasche Bank yang diketuai Van den Berg akhirnya bekerja sama dengan keluarga Eduard Julius Kerkhoven (dari perkebunan Sinagar) dan Mundt. Dia ditemani ahli filantropis dan sekretaris Englisch Indische Company (semacam VOC-nya Inggris), HP Cowan.

Mereka terpesona dengan perkebunan Parakansalak dan Sinagar. Sehingga selain membawa budayanya ke Paris, mereka juga setuju untuk membawa wayang dan Gamelan Sari Oneng yang sebelumnya pernah tampil di Amsterdam. Parakansalak dan Sinagar juga ternyata memiliki kios atau warung teh yang bagus untuk diduplikasi.

Pembuatan duplikasi kios selanjutnya dilakukan di Tanjung Priok bersama rumah dan sarana lainnya untuk membuat kampung Jawa yang akan ditampilkan di pameran Paris. Mundt dan Kerkhoven menyiapkan 40 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan untuk dibawa ke peresmian menara Eiffel.

Irman mengatakan dari delegasi kampung Jawa dan Sari Oneng yang dikirim ke Paris pada 1889 selama enam bulan, ada 22 laki-laki asal Parakansalak serta Sinagar dan lima penari wanita Parakansalak. Jumlah ini menjadi bagian dari total 75 orang yang diberangkatkan.

"Pemimpinnya adalah pekerja sekaligus pemain rebab bernama Suminta Mein. Anaknya Pak Suminta adalah istrinya Willem Theodore Boreel (administratur Parakansalak) yang bernama Nyi Endah. Kemudian keturunannya menjadi pengguna nama Boreel di Sukabumi karena diakui pemerintah saat itu," ujar Irman.

Penyandang dana untuk kampung Jawa dan Sari Oneng, termasuk Wayang Golek ini bukanlah pemerintah Hindia Belanda, namun Kerkhoven dari Sinagar dan Mundt dari Parakansalak. Mundt menyuplai gamelan, wayang golek, dan para musisinya. Sementara Kerkhoven sebagai penyandang dana, mengirim sebagian orang, dan juga menyiapkan minuman teh terbaik yang diberikan secara gratis di Paris.

Sari Oneng di Tanah Prancis

Pameran yang memadukan rumah-rumah nusantara dengan iringan gamelan dan penari tersebut berjalan sukses dengan pengunjung membludak. Bertajuk "Exposition Universelle", pameran ini sukses mendatangkan dua gamelan Sunda.

Satu perangkat gamelan diberikan pemerintah Belanda kepada Conservatoire Muse de I'Homme-Paris sebagai hadiah. Sementara seperangkat lainnya yang berasal dari Parakansalak, dikirim oleh Gustaf Mundt untuk promosi teh dan beberapa produk lainnya.

Irman menuturkan komponis Prancis Achille-Claude Debussy sangat mengagumi langgam Gamelan Sari Oneng Parakansalak sehingga memengaruhi beberapa hasil karyanya.

Debussy berjam-jam memperhatikan musik gamelan itu dan menulis, "berguru pada irama abadi ombak lautan, desik daun terhembus angin, dan banyak bunyi-bunyian lain, musik Jawa memiliki kontrapun yang menyebabkan kontrapun Palestina seperti mainan anak kecil. Harus diakui instrumen perkusi orkestra Barat hanya memperdengarkan bunyi-bunyian primitif seperti yang terdengar di pasar malam."

Melihat nadanya yang memadukan unsur Sunda, ada kemungkinan beberapa lagu gubahan Debussy dipengaruhi gamelan ini seperti Danses Pour Harpa, Danses Sacree et Danse Profane, Pagodes, dan Preludeal'apres Midi d'un Faune.

Keberhasilan pameran Parakansalak dan Sinagar di Paris sebenarnya tidak terlepas dari lobi Belanda. Sebab, Belanda merupakan negara kecil dan tak diperhitungkan, sehingga mereka ingin memperlihatkan koloninya yang unik dan ternyata itu berhasil karena pengunjung pameran kampung Jawa mencapai 1.000 orang.

Pameran Parakansalak juga memunculkan keunikan. Saking lamanya para peserta pameran menjelajah, konon ada yang sempat hamil dan melahirkan di luar negeri. Bahkan ada orang Parakansalak yang meninggal dan dimakamkan di Paris pada 1889, namanya Aneh, lahir di Parakansalak pada 1854.

Aneh adalah pemusik dari Parakansalak yang ikut dalam pameran kampung Jawa untuk memeriahkan peresmian menara Eiffel. Aneh berangkat bersama rombongan lainnya namun dia ditengarai terkena penyakit ruptured aneurysm, sejenis penyakit yang merobek pembuluh darah.

Aneh meninggal dunia pada 4 Juli 1889 di Paris. Kematian dan pemakamannya menjadi perbincangan dan dimuat dalam media-media Perancis seperti Le Figaro pada 5 Juli 1889 dengan artikel berjudul Courrier de l'Exposition.

Le Figaro adalah surat kabar di Prancis yang didirikan tahun 1854 dan sangat berpengaruh di Paris. Surat kabar Le Figaro semula terbit secara mingguan. Namun sejak 1866 terbit sebagai surat kabar harian.

Laporan kematian Aneh juga muncul di beberapa media lain. Bahkan harian Le Rappel edisi 8 Juli 1889 memuatnya secara eksklusif dalam kolom L'exposition. Mungkin Aneh menjadi satu-satunya pekerja Indonesia dan sekaligus pemusik yang pertama kali diberitakan dalam koran Prancis.

Gamelan Sari Oneng Parakansalak kemudian mengikuti pameran internasional di Chicago, Amerika Serikat pada 1893 yang diberi nama The World's Columbian Exposition. Kala itu, dibentuk "Syndicate Jawa Chicago" yang beranggotakan dua orang administratur perkebunan teh yakni Eduard Julius Kerkhoven dari Sinagar yang terletak di barat daya Gunung Gede dan Gustaf Mundt, administratur perkebunan Parakansalak.

Sindikat tersebut membiayai pengangkutan gamelan serta penduduk kampung Sinagar dan Parakansalak dengan hasil pertanian, termasuk teh yang disajikan secara gratis. Kolaborasi saat itu sangat berhasil sebagai ajang promosi perkebunan sekaligus promosi Hindia Belanda di Eropa.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat19 Maret 2024, 15:30 WIB

Cara Mudah Mencegah Lonjakan Gula Darah, Coba Lakukan 8 Tips Ini di Rumah

Berikut ini beberapa cara mudah yang bisa mencegah lonjakan gula darah dalam tubuh dan penting diketahui penderita diabetes
Ilustrasi - Berikut ini beberapa cara mudah yang bisa mencegah lonjakan gula darah dalam tubuh dan penting diketahui penderita diabetes (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Sukabumi Memilih19 Maret 2024, 15:23 WIB

Survei Calon Bupati Sukabumi 2024, Ananda Omesh Saingi Elektabilitas Iyos dan Asep Japar

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute merilis hasil survei terkait popularitas dan elektabilitas bakal calon bupati Kabupaten Sukabumi untuk Pilkada 2024 yang akan datang.
Bakal calon Bupati Sukabumi: Iyos Somantri, Ananda Rusdiana Omesh, dan Asep Japar | Foto : Sukabumi Update
Inspirasi19 Maret 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Driver Minimal Lulusan SMA di Rumah Sakit Swasta Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi Driver - Lowongan Kerja Sebagai Driver Minimal Lulusan SMA di Rumah Sakit Swasta Sukabumi. | (Sumber : Freepik.com/@standret)
Fashion19 Maret 2024, 14:30 WIB

Banyak Pilihan, 5 Ide Outfit Perempuan Untuk Rayakan Hari Raya Idul Fitri 2024

Berikut ini beberapa ide outfit perempuan untuk merayakan momen Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga
Ilustrasi - Banyak Pilihan, 5 Ide Outfit Perempuan Untuk Rayakan Hari Raya Idul Fitri 2024 (Sumber : Freepik/freepik)
Life19 Maret 2024, 14:00 WIB

Kecemasan yang Berlebihan, 11 Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.
Ilustrasi - Gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel19 Maret 2024, 14:00 WIB

Minuman Super Segar Buat Takjil Puasa Nih, Bun! Cek Resep Lengkap Es Buah Hongkong Ini, Yuk!

Saat berbuka puasa, akan terasa segar jika tenggorokan kita dibasuh dengan minuman manis dan segar. Banyak resep minuman segar yang bisa jadi takjil puasa, salah satunya adalah Es Buah Hongkong atau Ximilu.
Salah satu minuman super segar yang cocok jadi takjil puasa keluarga, resep lengkap Es Buah Hongkong atau Ximilu yang manis dan nikmat | Foto : YouTube / Frisian Flag Indonesia
Life19 Maret 2024, 13:42 WIB

Apakah Cuka Sari Apel Bisa Mengobati Sakit Kepala? Simak Ulasan Berikut

Sakit kepala adalah gangguan umum bagi kebanyakan orang. Ada banyak klaim mengenai manfaat cuka sari apel, termasuk kemampuannya dalam membantu mengatasi sakit kepala.
Ilustrasi wanita merasakan sakit kepala. | Foto: Freepik/@stocking
Food & Travel19 Maret 2024, 13:34 WIB

Takjil Puasa Super Gurih, Ekonomis, dan Nikmat! Cek Resep Lengkap Martabak Internet Ini

Membuat takjil puasa memang selalu menguras tenaga dan pikiran, apalagi di tengah kenaikan harga bahan pokok seperti sekarang ini.
Martabak Internet yang wajib dicoba. | Foto: YouTube Kreasi Bogasari
Life19 Maret 2024, 13:30 WIB

Pentingnya Menghargai Waktu, 10 Kunci Hidup Bahagia Ini Jarang Disadari Banyak Orang

Berikut ini beberapa kunci hidup bahagia yang jarang disadari banyak orang
Ilustrasi - Pentingnya Menghargai Waktu, 10 Kunci Hidup Bahagia Ini Jarang Disadari Banyak Orang (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih19 Maret 2024, 13:21 WIB

Akui Ada yang Menyarankan, Pj Wali Kota Sukabumi Bicara Soal Maju di Pilkada 2024

Kusmana mengakui ada beberapa pihak yang menyarankan dirinya ikut mancalonkan.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji bicara soal pilkada serentak tahun 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi