Tak Kunjung Dapat Bantuan Perbaikan, Rumah Kakak Beradik di Sukabumi Keburu Ambruk

Selasa 26 Maret 2024, 06:32 WIB
Kondisi rumah ambruk di Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh Sukabumi (Sumber : su/awal)

Kondisi rumah ambruk di Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh Sukabumi (Sumber : su/awal)

SUKABUMIUPDATE.com - Rumah tua yang dihuni kakak beradik di Gang Rawasalak, Rt 02/07, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, alami kerusakan usai ambruk karena diguyur hujan dengan intensitas yang tinggi pada Senin dinihari 18 Maret 2024 lalu.

Akibatnya, kedua penghuni yang diketahui bernama Muhammad Syarul Pane (22 tahun) dan Muhammad Taufikurohman Pane (15 tahun) sepekan ini terpaksa harus mengungsi.

Pantauan sukabumiupdate.com di lokasi pada Senin 25 Maret 2024, nampak atap bagian dalam rumah tersebut ambruk hingga sejumlah puingnya berada di lantai rumah seutuhnya. Kemudian kerusakan juga terjadi di bagian kusen pintu dan jendela ruang tamu.

“Yang punya rumah ini ibu mereka, sudah meninggal. Jadi mereka anak piatu dan ayahnya pun enggak ada di sini kan memang sudah tinggal di medan. Terus di sini emang yang ada itu mereka. Abangnya (Syarul) yang kerja, sama adiknya (Taufik) masih SMA,” ujar Yusdianti (45 tahun), kerabat penghuni rumah di lokasi.

Yusdianti mengungkapkan, ambruknya rumah itu akibat lapuk dimakan usia, dan tak kunjung mendapat bantuan perbaikan.

Baca Juga: Rumah Tua di Gunungpuyuh Sukabumi Ambruk, Penghuni Menunggu Bantuan

Padahal menurut dia, pihaknya bersama Syarul sudah mengajukan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu) sejak dua tahun yang lalu, namun hingga ambruk tak kunjung terealisasi dengan alasan terkendala masalah administrasi.

“Kami juga sudah pernah mengajukan (Rutilahu) beberapa tahun lalu, cuman katanya ini kendalanya di sertifikat tanahnya bukan atas nama penghuni, karena kan emang sertifikatnya milik keluarga dan belum dipecah atau dibagi-bagi,“ kata dia.

Menurutnya, pengajuan program rutilahu ini telah sering dilakukan mengingat kondisi bangunan yang memang sudah lapuk dan tak nyaman untuk dihuni.

“Secara syarat itu layak yah dia (Syarul) dapet bantuan, terus piatu juga dan kondisi perekonomian yang emang bener-bener rendah,“ ucapnya.

“Makanya saya sering mengajukan terus saya denger banyak orang lain yang sudah dapat, tapi ini belum juga. Sampe sekarang ya emang enggak ada realisasinya, kalau untuk pengecekan itu sering difoto-foto tapi enggak ada follow upnya,” sambungnya.

Dengan adanya kejadian ini, Yusdianti berharap agar ada upaya bantuan perbaikan secepatnya dari pemerintah.

“Kalau harapan saya si semoga dari Dinas atau dari Pemerintahan yang lain gitu yah ada bantuan secepatnya. Semoga diupayakan untuk dibantu untuk pembangunan, tidak harus bagus tapi layak dihuni aja dan aman,” harapnya.

Yusdianti mengatakan, Taufik saat ini tinggal sementara di rumahnya, sedangkan Syarul memutuskan untuk tinggal di kontrakan.

“Sedangkan untuk ngontrak itu butuh anggaran juga dengan gaji dia yang seadanya,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi Sony Hermanto mengaku pihaknya baru menerima tembusan pengajuan program rutilahu terkait rumah tersebut pada pekan lalu atau tepatnya setelah rumah ambruk.

“Surat tembusan kita terima baru pekan lalu dan langsung dilakukan survei oleh tim perumahan pada pekan lalu juga,” ujar Sony.

Terlebih, berdasarkan database DPUTR Kota Sukabumi, data rumah yang dimaksud baru masuk setelah pihaknya melakukan survei kala itu.

“Informasinya belum pernah (mengajukan), baru masuk database (DPUTR) setelah disurvei kemarin (Senin 18/3), setelah ambruk,” ungkap dia.

Adapun terkait kendala administrasi atau status hak milik tanah pada sertifikat yang bersangkutan, Sony menyebut memang harus melalui proses yang cukup panjang dan memakan waktu.

Kendati demikian pihaknya akan mendorong untuk dialihkan pada program lain yang lebih memungkinkan untuk diberikan secepatnya bantuan perbaikan terhadap rumah kakak beradik itu.

“Kendala status hak milik harus dibetulkan dulu, agak berproses memang kalau menggunakan program rutilahu, jadi baiknya kita dorong ke program lain,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi23 Oktober 2024, 22:10 WIB

Banggar DPRD Sukabumi dan Pemda Sepakati RAPBD 2025, Fokus Pembangunan Infrastruktur

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi menggelar rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2025.
Rapat Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati RAPBD 2025 | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi23 Oktober 2024, 21:49 WIB

Kecewa, 16 Anggota Walk Out Saat Paripurna Pembentukan AKD DPRD Kota Sukabumi

Sebanyak 16 Anggota DPRD Kota Sukabumi dikabarkan tak kembali saat jeda istirahat sidang paripurna membahas pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) di ruang sidang Gedung DPRD Kota Sukabumi. Selasa (22/10/2024) malam.
Rapat paripurna pembahasan AKD di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Selasa (22/10/2024) | Foto : Dok. Sekwan
Inspirasi23 Oktober 2024, 20:53 WIB

Jejak Inspiratif, Sosok Wamen Pendidikan Dr. Fajar Dimata Guru dan Kakak Kelas di YASTI Sukabumi

Kemunculan nama Fajar Riza Ulhaq di jajaran Kabinet Merah Putih menjadi kebanggaan tersendiri bagi guru dan kakak kelasnya semasa sekolah tingkat menengah di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, Dr. Fajar merupakan alumni MTs YASTI
Dr. Fajar Riza Ulhaq, Wamen Pendidikan RI 2024-2029 (kiri), Haerudin (Guru MTs Yasti Cisaat Sukabumi) | Foto : Sukabumiupdate.com
Musik23 Oktober 2024, 20:00 WIB

Tinggal Menghitung Hari, NEVAEVA! Festival 2024 Batal Diselenggarakan

Festival musik yang akan mendatangkan musisi dari K-Hip Hop dan K-R&B yakni NEVAEVA! Festival 2024 secara resmi mengumumkan batal diselenggarakan.
Tinggal Menghitung Hari, NEVAEVA! Festival 2024 Batal Diselenggarakan (Sumber : Instagram/@nevaeva_indonesia)
Jawa Barat23 Oktober 2024, 19:58 WIB

Anggota DPRD Jabar Haji Aka Minta Negara Cari Solusi untuk Masalah Gurandil di Sukabumi

Hal ini lebih khusus disampaikan kepada Dinas ESDM Jabar.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Yusuf Maulana mengikuti rapat kerja dengan mitra kerja Komisi IV di kantor BAPENDA Kabupaten Garut pada Selasa, 22 Oktober 2024. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 Oktober 2024, 19:29 WIB

Hilang Kendali di Tikungan Lalu Tabrak Warung, Pemotor Tewas di Simpenan Sukabumi

Mereka diduga kehilangan kendali sehingga terjatuh ke sebelah kiri jalan.
Lokasi kecelakaan tunggal di Jalan Cigaru-Kiara Dua, tepatnya di kawasan perkebunan Teh Cigaru, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (23/10/2024). | Foto: Istimewa
Food & Travel23 Oktober 2024, 19:00 WIB

5 Makanan Khas Kota Tangerang yang Unik dan Menggugah Selera

Tangerang memiliki segudang kuliner khas yang menggugah selera dan wajib dicoba.
Tangerang memiliki segudang kuliner khas yang menggugah selera dan wajib dicoba. (Sumber : Instagram/@laksatangerangcikimhua/@sumsum_pisangmas).
Entertainment23 Oktober 2024, 18:30 WIB

NCT DREAM Bakal Merilis Album Baru Bulan Dengan Formasi Lengkap

Kabar bahagia datang dari NCT DREAM yang akan comeback dengan merilis album terbaru bertajuk DREAMSCAPE pada 11 November 2024. Renjun akan berpartisipasi usai hiatus.
NCT DREAM Bakal Merilis Album Baru Bulan Dengan Formasi Lengkap (Sumber : Instagram/@nct_dream)
Life23 Oktober 2024, 18:00 WIB

Kumpulan Doa Minta Jodoh Terbaik untuk Laki-laki dan Perempuan, Yuk Amalkan

Berdoa meminta jodoh terbaik merupakan salah satu bentuk ikhtiar seorang hamba kepada Allah SWT.
Meminta jodoh yang terbaik adalah bentuk usaha untuk mendapatkan pasangan hidup yang bisa membimbing kita dalam menjalankan ibadah dan meraih ridho Allah. | (Sumber : Instagram/@dindahw)
Sukabumi23 Oktober 2024, 17:53 WIB

Satu Tewas! Pemotor Satria Kecelakaan Tunggal di Jalan Simpenan Sukabumi

Kecelakaan melibatkan pengendara dan penumpang sepeda motor Satria F 150.
Sepeda motor Satria F 150 yang kecelakaan tunggal di Jalan Cigaru-Kiara Dua, tepatnya di kawasan perkebunan Teh Cigaru, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (23/10/2024). | Foto: Istimewa