Alasan DJKA Lakukan Penataan Stasiun Cisaat Sukabumi

Rabu 08 November 2023, 21:57 WIB
Proyek pembangunan di stasiun kereta Cisaat Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

Proyek pembangunan di stasiun kereta Cisaat Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub RI melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung saat ini tengah melakukan kegiatan penataan Stasiun Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung Chandrawan Adhiputranto mengatakan, Stasiun Cisaat merupakan salah satu stasiun yang memiliki angkutan penumpang terbanyak setelah Stasiun Sukabumi. Dengan kondisi stasiun eksisting yang belum memenuhi layanan penumpang yang baik, kata dia, maka perlu dilakukan penataan stasiun Cisaat. Hal itu, agar pelayanan penumpang dapat dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM).

"Selain itu, terkait kondisi stasiun kereta api yang perlu disterilisasi dari aktivitas lingkungan, sehingga perluasan Stasiun Cisaat dilakukan dengan tujuan untuk sterilisasi antara penumpang kereta api dengan masyarakat sekitar," kata Chandrawan dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Selasa 7 November 2023.

Baca Juga: Tidak Ada Site Plan Terpampang di Proyek Double Track Stasiun Cisaat Sukabumi

Penataan Stasiun Cisaat yang menggunakan lahan seluas 5.200 meter persegi dengan bangunan terdampak sebanyak 56 bidang ini, kata dia, dimulai sejak November 2022 dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2023.

"Adapun pemberian uang kerohiman telah selesai dilakukan oleh PT KAI Daop 1 Jakarta dan sudah dibayarkan pada bulan Agustus 2023," ungkapnya.

Menurut Chandrawan, kondisi Stasiun Cisaat eksisting saat ini terdapat bangunan terminal kontainer atau Container Yard (CY) yang rencananya akan dioperasikan kembali oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta di jalur 1. Sehingga untuk kenyamanan pelayanan penumpang, akan dibuatkan peron yang menggunakan sebagian area terdampak pada sisi depan Stasiun Cisaat.

"Selain itu, pada sisi utara stasiun akan dilakukan pekerjaan pembangunan area parkir untuk akses masuk stasiun agar drop off penumpang dan memutar balik kendaraan dapat lebih mudah," jelasnya.

Chandrawan menegaskan, bahwa Stasiun Cisaat tetap menjadi Stasiun KA kelas III atau kecil yang melayani naik turun penumpang dan barang, sedangkan Stasiun Sukabumi merupakan stasiun kelas II atau sedang yang melayani naik turun penumpang relasi Bogor-Sukabumi dan Sukabumi-Cianjur-Cipatat.

"Kendala yang dihadapi sejauh ini dapat teratasi dengan adanya kerjasama yang baik antara DJKA dan PT KAI Daop 1 Jakarta sehingga penataan dapat terus berjalan lancar dan sesuai dengan target. DJKA terus berusaha untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan bagi penumpang jasa kereta api maupun kereta api barang atau logistik dengan terus melakukan pengembangan pada perkeretaapian di Indonesia," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel01 Mei 2024, 06:00 WIB

7 Langkah Simpel, Ini Cara Membuat Air Jeruk Nipis untuk Menurunkan Gula Darah

Air jeruk nipis dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan sehat untuk membantu mengatur kadar gula darah.
Ilustrasi. Ikuti Langkah Simpel Membuat Air Jeruk Nipis untuk Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stock)
Science01 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 1 Mei 2024, Berawan Pagi Hari dan Siang Potensi Hujan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 1 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 1 Mei 2024. (Sumber : Freepik/wirestock)
Sukabumi Memilih30 April 2024, 23:51 WIB

Gerindra Pastikan Soal Dukungan di Pilkada Sukabumi Ikuti Arahan DPP

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara menegaskan soal dukungan terhadap bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi tidak akan mendahului arahan dari DPD Gerindra Jawa Barat dan DPP Gerindra.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara | Foto : ist
Sukabumi30 April 2024, 23:45 WIB

Gadis 16 Tahun Asal Kalibunder Sukabumi yang Hilang Akhirnya Ditemukan

Polisi akhirnya menemukan gadis 16 tahun asal Kalibunder Sukabumi yang hilang usai dijemput dua pria tak dikenal.
Gadis asal Kalibunder Sukabumi yang hilang usai dijemput 2 pria tak dikenal akhirnya ditemukan. (Sumber : Istimewa)
Life30 April 2024, 23:20 WIB

Segera Tangani, Ini 4 Alasan dan Cara Mengatasi Anak yang Berbohong

Anak-anak sering kali mulai berbohong untuk menutupi tindakan yang mereka tahu salah.
Ilustrasi mengatasi anak berbohong. / Sumber : pexels.com/@wutthichai charoenburi
Arena30 April 2024, 23:16 WIB

Pevoli Wanita Asal Kota Sukabumi Aulia Suci Ikut Seleksi Liga Voli Korea 2024

Pemain Voli asal kelahiran Subangjaya, Kota Sukabumi, Aulia Suci Nurfadila mengikuti try out atau tes untuk bisa masuk kuota pemain Asia di Liga Voli Korea 2024.
Aulia Suci Nurfadila, Pemain Voli kelahiran Subangjaya Kota Sukabumi | Foto : Instagram @auliasuciii21
Life30 April 2024, 23:05 WIB

Patut Dicoba, Berikut 8 Cara Mendorong Anak Agar Senang Berbagi

Berbagi adalah suatu hal yang sangat mulia. Dan Anda bisa mengajarkannya kepada anak Anda agar mereka bermurah hati.
Ilustrasi mendorong anak senang berbagi / Sumber : pexels.com/@cottonbro studio
Life30 April 2024, 22:55 WIB

Sensitif Terhadap Lingkungannya, Simak 8 Alasan Mengapa Bayi Sulit Tidur Di Malam Hari

Ingin menyempurnakan kebiasaan tidur bayi Anda? Kami punya solusi untuk menghentikan bayi Anda yang kesulitan tidur.
Ilustrasi bayi sulit tidur | Foto : pexels.com/@Tatiana Syrikova
Opini30 April 2024, 22:44 WIB

May Day dan Permasalahan Strategy Marketing

May Day, atau yang dikenal juga sebagai Hari Buruh Internasional, adalah momen penting yang diperingati di seluruh dunia untuk menghormati dan merayakan perjuangan buruh serta menegaskan pentingnya hak-hak pekerja·
Hari Buruh Internasional 1 mei 2024 dan Permasalahan Strategy Marketing | Foto : Pixabay
Life30 April 2024, 22:33 WIB

Tetapkan Aturan, Terapkan 5 Teknik Pengendalian Impuls yang Berhasil untuk Anak-anak

Adalah normal bagi anak kecil untuk bersikap impulsif secara fisik. Memukul, melompat dari furnitur, atau berlarian di toko kelontong adalah masalah pengendalian impuls yang umum.
Ilustrasi pengendalian impuls pada anak | Foto : pexels.com/@Eren Li