Kisah Bayi di Bojonggenteng Sukabumi, Dinyatakan Sembuh dari Sakit Jantung Bocor

Selasa 31 Oktober 2023, 14:45 WIB
Nazief Zaahiy, (2,4 tahun) pengidap jantung bocor yang kini dinyatakan sembuh | Foto : Ibnu Sanubari

Nazief Zaahiy, (2,4 tahun) pengidap jantung bocor yang kini dinyatakan sembuh | Foto : Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Nazief Zaahiy, seorang bayi berusia 2,4 tahun asal Kampung Bojonggenteng, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, akhirnya dinyatakan sehat setelah melalui berbagai perjuangan medis.

Ibunda Nazief, Rika (24 tahun), dengan senang hati menceritakan perjalanan penyembuhan anaknya. "Sekarang alhamdulillah sehat, kemarin kan udah operasi, dari semenjak operasi, kondisinya sudah mulai membaik," kata Rika kepada sukabumiupdate.com, pada Senin, 30 Oktober 2023.

Rika juga mengungkapkan rasa syukurnya ketika dokter memberi kabar baik, bahwa Nazief telah pulih sepenuhnya. "Perasaan senang itu muncul ketika dokter bilang, bahwa Nazief sudah normal seperti anak seusianya, bahkan sampai dengan sekarang tidak ada berobat rutin lagi," katanya.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Autisme dan Sindrom Asperger, Berikut Penjelasannya

Rika menyatakan, proses penyembuhan Nazief tidaklah mudah. Pada tanggal 1 Februari 2023, Nazief menjalani operasi di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita selama sekitar sebulan. Beberapa bulan kemudian, yakni sekira 6 bulan setelah operasi pertama, Nazief kembali menjalani operasi, kali ini karena hernia, di RSUD R Syamsudin, selama satu hari.

Rika yang berstatus single parent juga mengungkap tentang kesulitan yang ia alami selama perawatan medis. "Biaya hidup di Jakarta terbilang mahal, sedangkan ayah kandung Nazief juga mengalami kesulitan ekonomi. Kami harus berjuang setiap hari untuk mendapatkan biaya yang cukup," jelasnya.

Namun, ia masih terbantu karena selama satu bulan di Jakarta bisa tinggal di sebuah rumah singgah.

Baca Juga: Tumbler hingga Gantungan Kunci, Produk Bambu Buatan Desa Wisata Hanjeli Sukabumi

Diberitakan sebelumnya, Rika (23 tahun) ibu kandung Nazief mengatakan, pasca melahirkan buah hatinya itu dalam kondisi baik, namun setelah memasuki usia 9 bulan, Nazief sering mengalami gejala batuk, pilek dan sesak.

"Awalnya saya mengira hanya batuk biasa saja, ternyata dugaan salah, karena setelah anak di bawa ke dokter umum dan diminta untuk melakukan rontgen, hingga cek darah, baru mengetahui hasilnya, bahwa diagnosa awal, nazief mengidap radang paru-paru," ujar Rika kepada sukabumiupdate.com, Rabu (11/1/2023).

Menurut Rika, setelah itu Nazief diminta dokter untuk rutin pengobatan. Namun selama 2 bulan, penyakit tersebut tak kunjung sembuh. Hingga akhirnya ia bawa ke Rumah Sakit.

Baca Juga: Influencer Dorong BPOM Klarifikasi Risiko BPA pada Galon Isi Ulang Bermerek

"Nazief masih sering batuk, pilek dan sesak. Setelah itu saya inisiatif sendiri, dengan membawa ke Rumah Sakit Kartika, di sana Nazief dicek darah lagi, hasilnya anak saya mengidap penyakit lain, selain dari radang paru-paru ternyata punya penyakit lain yaitu anemia," ceritanya.

Didiagnosa penyakit komplikasi, Nazief kemudian jalani rawat inap di Rumah Sakit tersebut. Di sana bayi malang tersebut sempat di transfusi darah. Selama satu minggu dirawat intensif, Nazief kemudian diperbolehkan untuk pulang karena dinilai kondisinya membaik.

"Namun selama seminggu di rumah, Nazief kembali mengalami batuk, sesak dan panas. Dirawat kembali jadinya, ketika dicek darah lagi, HB anak saya masih rendah, padahal harus melakukan transfusi darah kembali, selama di rawat hampir selama 3 minggu, kondisi anak saya tak kunjung membaik," kata Rika.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Sering Mengikat Rambut Terlalu Kencang, Bisa Rontok Parah

"Panasnya naik turun, sedangkan jika di transfusi darah keadaan anaknya harus normal, minimal tidak panas, berapa hari kemudian akhirnya panasnya turun, selama sehari itu dilakukanlah transfusi darah," lanjutnya.

Pada malam harinya, kepanikan melanda Rika, bayinya itu kembali panas, suhunya mencapai 39.6 celcius, hingga mengalami step atau kejang-kejang lantaran panasnya terlalu tinggi. Keesokan harinya, Rika kemudian berinisiatif merujuk Nazief ke RSUD R.Samsudin SH atau Bunut karena khawatir ada kelainan pada jantungnya.

"Inisiatif sendiri lagi untuk paksa pulang, karena keadaan anak saya sudah mengkhawatirkan. Pada hari itu saya langsung pulang ke rumah dan lanjut membawa anak saya, ke rumah sakit di Kota (RS Bunut), di sana anak saya langsung mendapat tindakan dan dirawat inap selama seminggu. Alhamdullilah selama itu anak saya membaik dan berat badannya naik sampai 2 kilogram," kata dia.

Baca Juga: Tatap Putaran Kedua, Ciro Alves Siap Kerja Keras Curi Poin di Kandang Madura United

Kekhawatiran Rika ternyata terjadi, dokter di RS Bunut mendiagnosa Nazief mengidap Atrial Septal Defect atau kebocoran serambi jantung yang diakibatkan penyakit jantung bawaan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi03 Mei 2024, 15:21 WIB

Sadisnya Pelajar SMP Sukabumi Ini, 47 Adegan Bunuh dan Sodomi Bocah SD

Kasus tewasnya bocah sd di Cipetir Kadudampit Sukabumi yang tubuhnya ditemukan dengan leher terjerat celana
Rekontruksi penyidikan perkaran pembunuhan disertai tindak asusila bocah sd oleh pelajar SMP di Sukabumi (Sumber: su/awal)
Inspirasi03 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Chef/Cook, Cek Disini Kualifikasinya!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Chef/Cook, Cek Disini Kualifikasinya!(Sumber : Freepik.com/@wirestock)
Sukabumi03 Mei 2024, 14:50 WIB

Rotary Club Berikan Donasi Rp 100 Juta untuk Penyintas Tanah Longsor di Cibadak Sukabumi

Rotary Club International ikut memberikan bantuan kepada para penyintas bencana tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, RT 01 RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi
Rotary Club International memberikan bantuan kepada korban longsor Cibadak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel03 Mei 2024, 14:25 WIB

Menikmati Lukisan Alam: Meronanya Sunset di Pantai Minajaya Sukabumi

Salah satu daya tariknya adalah hamparan batu karang yang unik dan ombak yang relatif tenang, ditambah saat cuaca bagus menjadi lukisan alam yang indah dengan sunset yang merona.
Sunset di pantai minajaya, Surade Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Sumber: istimewa/kang baban)
Bola03 Mei 2024, 14:15 WIB

Jokowi Minta Timnas Indonesia U-23 Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024 di Laga Play-off

Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X/@jokowi).
Bola03 Mei 2024, 14:00 WIB

Hadapi Bali United, Bek Persib Alberto Rodriguez Antusias Tatap Championship Series

Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series.
Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series. (Sumber : X@persib)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:49 WIB

Disperkim Segera Bangun Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi, Lokasi Mulai Dirapihkan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) telah memulai melakukan penataan area lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi yang berada di Alun-Alun Palabuhanratu.
Penataan area pembangunan tugu nol kilometer Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 13:48 WIB

Hadiahi Perilaku Baik, Ini 8 Cara Mengajarkan Keterampilan Disiplin Diri pada Anak

Apa pun jenis disiplin yang Anda gunakan pada anak, tujuan akhir dari strategi pengasuhan Anda adalah untuk mengajarkan disiplin diri pada anak.
Ilustrasi mengajarkan keterampilan disiplin diri pada anak. | Foto: Pexels.com/@Andrea Piacquadio
Sukabumi03 Mei 2024, 13:36 WIB

Penguatan P2WKSS, Pemkot Sukabumi Tingkatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan

Ineu Nuraeni menjelaskan soal P2WKSS dan lokus program di Kelurahan Sukakarya.
Rapat koordinasi program P2WKSS pada Jumat (3/5/2024) di Balai Kota Sukabumi. | Foto: Website KDP Kota Sukabumi
Life03 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Alasan Kenapa Perantau Dikenal Punya Mental Tangguh dan Petarung, Ini Penyebabnya

Para perantau pada umumnya akan memiliki mental tanggung dan petarung. Sebab, berada di lingkungan baru membentuknya sedemikian rupa.
Ilustrasi. Alasan perantau punya mental tangguh. Sumber foto : Pexels/GustavoFring