Tumbler hingga Gantungan Kunci, Produk Bambu Buatan Desa Wisata Hanjeli Sukabumi

Selasa 31 Oktober 2023, 13:36 WIB
Produk tumbler buatan pemuda Desa Wisata Hanjeli Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Produk tumbler buatan pemuda Desa Wisata Hanjeli Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Pemuda Pajampangan menggenjot industri kreatif dengan memanfaatkan material alami. Terobosan ini dilakukan di Desa Wisata Hanjeli Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Mereka membuat beragam produk unik dengan berbahan dasar pohon bambu.

Aktivitas ini merupakan upaya pemuda lokal meningkatkan industri kreatif di wilayah Pajampangan yang diintegrasikan dengan lingkungan dan dunia pariwisata di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp). Beberapa produk yang dibuat adalah tumbler, gantungan kunci, dan lainnya.

Owner Desa Wisata Hanjeli Asep Hidayat mengatakan Divisi Kreatif Kelompok Pemuda Mandiri yang dikelola Indra Waee, Rahmat Yusuf, Sulaeman Mahat, dan sejumlah orang lainnya membuat karya dari bahan baku bambu. Divisi ini juga banyak melakukan riset produk berbahan dasar lain seperti batok kelapa.

Asep menyebut produk bambu ini langkah awal untuk memperkenalkan karya pemuda lokal kepada masyarakat luas.

"Tujuan utama kami bagaimana pemuda lokal bisa belajar banyak dan memiliki pendapatan secara mandiri ke depannya. Industri kreatif ini bisa memberikan peluang usaha yang menjanjikan dan tentunya membanggakan daerah," katanya kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Modal Rp 15 Juta, Cerita UMKM Meja Tenis di Sukabumi Jual Produk hingga Luar Jawa

Pembuatan produk-produk berbahan dasar bambu ini menggunakan mesin laser computer numerical control (CNC). Alat ini memiliki fungsi untuk mengukir/mencetak berbagai tulisan secara otomatis berdasarkan media yang digunakan. Lalu alat lainnya adalah mesin bubut, mesin ampelas, dan mesin pemotong.

Asep mengungkapkan beberapa produk bisa lebih mudah dikerjakan dengan waktu cukup singkat, rapi, dan presisi. Barang yang sudah dibuat dapat dibeli masyarakat secara online mulai harga Rp 25 ribu sampai Rp 150 ribu. Desa Wisata Hanjeli pun menerima pesanan dengan jumlah banyak seperti untuk suvenir.

"Semoga hadirnya produk lokal ini bisa memberikan inspirasi bahwa kita bisa melakukan dan berbicara di level daerah, juga mencintai produk setulus hati. Harapan kami produk ramah lingkungan ini bisa mengisi ruang kehidupan sebagai teman pelengkap minum kopi, teh, dan kebiasaan hidup sehat," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi14 Januari 2025, 21:45 WIB

Belum Kantongi Izin Lengkap, Pembangunan Tower di Purabaya Sukabumi Tuai Polemik

Camat Purabaya Sukabumi sebut perusahaan tetap ngeyel dan melanjutkan pendirian tower menara telekomunikasi ini meskipun belum ada izin lengkap.
Potret tower menara telekomunikasi milik PT. STP di Kampung Babakan Bogor, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, yang menuai polemik. (Sumber Foto: Istimewa)
Life14 Januari 2025, 21:00 WIB

Babasan Sunda Arti dan Contoh Kalimat: Sanajan Wareg, Tatang Mah Jelemana Laer Gado

Babasan Sunda seringkali menggunakan kiasan atau perumpamaan untuk menyampaikan pesan atau makna tertentu.
Ilustrasi - Babasan Sunda seringkali menggunakan kiasan atau perumpamaan untuk menyampaikan pesan atau makna tertentu. (Sumber : Freepik)
Sukabumi14 Januari 2025, 20:55 WIB

Kisah Tati Disabilitas di Kota Sukabumi Merajut Harapan di Tengah Janji Politik Cagub Jabar

Sebagai perempuan disabilitas, dengan segala keterbatasan keluarganya, Tati masih berjuang dengan keterampilan yang dimilikinya semasa sekolah dulu.
Tati Latifah (47 tahun) ibu rumah tangga penyandang disabilitas tunanetra di Kota Sukabumi saat menganyam kerajinan tas di rumahnya. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Life14 Januari 2025, 20:00 WIB

Keraton Surosowan: Istana Sultan dan Pusat Pemerintahan Kerajaan Banten

Keraton Surosowan adalah saksi bisu kejayaan Kesultanan Banten di masa lalu. Bangunan megah ini pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat kebudayaan Islam di Pulau Jawa bagian barat.
Keraton Surosowan adalah saksi bisu kejayaan Kesultanan Banten di masa lalu. Bangunan megah ini pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat kebudayaan Islam di Pulau Jawa bagian barat. (Sumber : Instagram/@andhiseto/@mfgr_206).
Jawa Barat14 Januari 2025, 19:38 WIB

Pemprov Jabar Siapkan 52 Ribu Vaksin Hewan Ternak untuk Antisipasi Penyebaran PMK

Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan provinsi Jabar, vaksinasi ini diberikan secara gratis kepada para peternak.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau vaksinasi hewan ternak sapi perah di Kandang Sapi Pak Osim, Desa Cisaat Kabupaten Subang, Selasa (14/1/2025). (Sumber : Humas Jabar)
Inspirasi14 Januari 2025, 19:32 WIB

Pembinaan Pegawai Non ASN, Distan Sukabumi Dorong Peningkatan Disiplin & Produktivitas Kerja

Rapat pembinaan yang dipimpin Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap itu diikuti 88 orang pegawai non ASN.
Kepala Dinas Pertanian atau Distan Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap saat memberikan pembinaan bagi puluhan pegawai Non ASN. (Sumber Foto: IG Distan Kabupaten Sukabumi)
Entertainment14 Januari 2025, 19:30 WIB

Lee Min Ho Bakal Gelar Fanmeeting MINHOVERSE di Jakarta Tahun Ini

Aktor asal Korea Selatan, Lee Min Ho akan menyapa penggemar lewat fanmeeting pertamanya setelah 8 tahun yang bertajuk Minhoverse.
Lee Min Ho Bakal Gelar Fanmeeting MINHOVERSE di Jakarta Tahun Ini (Sumber : Instagram/@myment_official)
Keuangan14 Januari 2025, 19:00 WIB

Berapa Gaji Pegawai Badan Gizi Nasional yang Lolos Rekrutmen SPPI Batch 3?

Pelamar SPPI Batch 3 Unhan berkesempatan menjadi ASN (Pegawai Negeri Sipil) di Badan Gizi Nasional.
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Produk14 Januari 2025, 18:30 WIB

Apa Penyebab Kadar Emas Berkurang? Begini Cara Merawat Perhiasan Agar Awet!

Kadar emas dinyatakan dalam karat (K) atau dalam persentase (%).
Ilustrasi. Ketahui Penyebab Kadar Emas Berkurang dan Cara Merawatnya Agar Perhiasan Awet! (Sumber : Pexels/Pixabay)
DPRD Kab. Sukabumi14 Januari 2025, 18:17 WIB

Rapat Paripurna Ke-2 di 2025, Ini Pendapat Bupati Sukabumi Terhadap 3 Raperda Prakarsa DPRD

Berikut pendapat Bupati Sukabumi Marwan Hamami terhadap tiga Raperda Prakarsa DPRD dalam Rapat Paripurna ke-2 tahun Sidang 2025.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menyampaikan pendapat terhadap tiga Raperda Prakarsa DPRD dalam Rapat Paripurna ke-2 di Tahun 2025. (Sumber : Dok. DPRD)