Buntut PHK, Warga Cijulang Sukabumi Demo Perusahaan Peternakan Ayam Telur

Senin 22 Mei 2023, 15:51 WIB
Warga Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melakukan aksi demonstrasi di depan perusahaan peternakan ayam petelur PT Sreeya Sewu Indonesia, Senin (22/5/2023). (Sumber : Ragil Gilang).

Warga Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melakukan aksi demonstrasi di depan perusahaan peternakan ayam petelur PT Sreeya Sewu Indonesia, Senin (22/5/2023). (Sumber : Ragil Gilang).

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melakukan aksi demonstrasi di depan perusahaan peternakan ayam petelur PT Sreeya Sewu Indonesia, Senin (22/5/2023). Tuntutan dalam aksi demo ini yaitu mempertanyakan soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

PHK itu dilakukan terhadap 22 karyawan yang merupakan warga Desa Cijulang dengan alasan perusahaan mengalami kerugian. Namun warga meragukan alasan perusahaan tersebut.

"Tidak ada bukti-bukti perusahaan mengalami kebangkrutan. Mereka yang di PHK merupakan warga sekitar yang sudah bekerja 5 tahun, 10 tahun serta ada yang 15 tahun. Makanya mereka menolak PHK," kata tokoh pemuda Kampung Cimunding Ujang Iyus Yudiana (24 tahun).

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Sate Enak di Sukabumi: Cek Harga dan Menunya!

Menurut Ujang kalaupun perusahaan mau melakukan PHK, maka karyawan harus mendapat uang pesangon 1,7 persen atau Rp 80 juta. “Sedangkan yang akan diberikan sama perusahaan uang pesangonnya sebesar 0,5 persen atau Rp 14 juta- Rp 15 juta," terangnya.
Selain itu, warga juga mempertanyakan mengenai izin sumur bor.

"Perusahan yang berdiri pada tahun 1997 hanya memiliki izin domisili saja, sedangkan izin perusahaan tidak ada. Begitupun dengan izin pembuatan sumur bor, yang diberikan izin pembuatan satu, namun dalam kenyataannya di lapangan ada tiga yang tidak memiliki izin," kata Ujang.

Ujang menyatakan selama berdiri, perusahaan tersebut tidak memberikan kontribusi terhadap lingkungan dan desa. "Sedangkan dampak perusahaan terhadap lingkungan berupa debu, bau dan lalat, karena jarak kandang dengan pemukiman atau rumah warga sangat dekat, ada yang 5 meter hingga 10 meter," ungkapnya.

Baca Juga: Virtual Lab Apakah Itu dan Apa Keuntungan dan Kekurangannya?

Menurut dia kontribusi perusahaan ke desa hanya sebatas memberikan telur untuk konsumsi.
Mobil angkutan perusahaan lalu lalang melintasi jalan kabupaten dan jalan desa yang mengalami kerusakan di wilayah Desa Cijulang, namun perusahaan tidak ada kepedulian terhadap kondisi jalan.

“Minimal ada tambalan sama pengerasan. Kami juga menuntut rekrutmen pekerja harus ada kerjasama dengan pihak Pemdes, jangan melalui yayasan," tuturnya.

Kepala Desa Cijulang, Jalaludin membenarkan adanya warga dan karyawan PT Sreeya Sewu yang memprotes perusahaan terkait PHK warga Desa Cijulang yang bekerja di perusahaan ayam petelur tersebut.

Sebelum melakukan unjukrasa, warga datang ke kantor desa untuk melaporkan bahwa adanya PHK kemudian menanyakan kontribusi perusahaan ke desa dan hal lainnya. "Kami beraudiensi bersama mereka. Namun mereka tetap mendatangi pihak perusahaan untuk menyampaikan semua unek unek tersebut," ucapnya.

Terkait aksi unjuk rasa tersebut, sukabumiupdate.com, masih berusaha konfirmasi pihak perusahaan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat29 April 2024, 07:00 WIB

7 Kategori Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Mengonsumsi makanan tinggi serat secara teratur dapat membantu mengatur kadar gula darah, mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah makan, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Ilustrasi. Mencuci Buah. Contoh Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah (Sumber : Freepik)
Food & Travel29 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Hanya 5 Langkah!

Jus jambu biji segar ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan sehat dalam diet untuk menurunkan gula darah.
Ilustrasi. Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : pexels/quangnguyenvinh)
Science29 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 April 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Awal Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Life28 April 2024, 23:24 WIB

7 Trik Jitu Move On dari Mantan Pacar, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!

Putus cinta adalah salah satu momen paling sulit dalam kehidupan, terutama ketika harus melepaskan mantan pacar yang pernah kita cintai dengan sepenuh hati.
Ilustrasi putus cinta. | Sumber Foto: pixabay/oppy77
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
DPRD Kab. Sukabumi28 April 2024, 23:12 WIB

Soroti Isu Pungli di PT GSI Sukabumi, DPRD Kritik Program Disnakertrans Tak Efektif

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar angkat bicara terkait isu pungli di GSI Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 21:22 WIB

Kapolres Sukabumi Ajak Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan, Ini Lokasinya

Dukung Timnas masuk Final, Polres Sukabumi gelar nobar semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan.
Timnas Indonesia U-23 lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai kalahkan Korea Selatan. (Sumber : Dok. AFC)