SUKABUMIUPDATE.com – Aktor muda Fattah Syach tengah menjadi sorotan publik berkat perannya dalam serial drama remaja "Asmara Gen Z". Serial asal Indonesia yang ditayangkan SCTV ini sukses menarik perhatian penonton karena kisahnya yang mengangkat realitas kehidupan remaja, lengkap dengan romansa, persahabatan, persaingan, serta problematika keluarga yang dikemas secara emosional dan diselingi sentuhan humor yang menyenangkan.
"Asmara Gen Z" bukan sekadar tayangan hiburan biasa. Serial ini berhasil menciptakan kedekatan emosional dengan penonton karena menyuguhkan cerita yang dekat dengan kehidupan remaja masa kini. Tak heran jika serial ini beberapa kali berhasil menempati posisi puncak sebagai serial televisi dengan jumlah penonton terbanyak. Pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa cerita yang menyentuh dan relevan tetap menjadi daya tarik utama bagi para pemirsa.
Siapa Fattah Syach?
Dikutip dari Wikipedia.com, Fattah Syach atau dikenal juga dengan nama Fattah Fernandez dalam serial drama "Asmara Gen Z", lahir di Jakarta pada 11 April 2005 dan merupakan anak pertama dari pasangan Attar Syach dan Ananda Faturrahman. Ia memulai karier di dunia hiburan sebagai presenter program digital bertajuk "Bursa Music Indonesia" yang tayang di MNC Vision pada tahun 2022. Di tahun yang sama, ia menandai debutnya di dunia akting lewat perannya sebagai Johan Adibaskara dalam film "Argantara".
Baca Juga: Jonathan Frizzy Ditetapkan Jadi Tersangka atas Kasus Dugaan Vape Etomidate
Kariernya terus menanjak seiring waktu. Pada tahun 2023, Fattah bermain dalam beberapa judul film seperti "Karma Pengemis Bunting Gadungan" dan "Gadis Titisan Jawara". Sementara pada tahun 2024, ia tampil dalam tiga film sekaligus yaitu "Private Bodyguard", "Just Wanna Say I Love You", dan "Tutor Dapet Rentu Mamih Plis". Setiap peran yang ia mainkan menunjukkan perkembangan kemampuan aktingnya yang semakin matang.
Peran Fattah dalam Serial Asmara Gen Z
Puncak popularitas Fattah tahun ini datang lewat perannya sebagai Fattah Fernandez dalam serial "Asmara Gen Z" yang tayang pada tahun 2025. Karakter Fattah dalam serial ini digambarkan sebagai remaja laki-laki dengan masa kecil yang penuh luka. Ia tumbuh besar dalam keluarga kaya namun tidak harmonis. Ayahnya dikenal memiliki banyak istri, sementara ibunya mengalami gangguan kejiwaan akibat pengkhianatan yang dilakukan sang suami.
Latar belakang yang rumit itu membuat Fattah tumbuh menjadi remaja yang memberontak dan sering terlibat dalam berbagai bentuk kenakalan. Ia mencari pelarian melalui gaya hidup bebas dan penuh gejolak sebagai bentuk protes terhadap kehidupannya yang penuh tekanan emosional. Meskipun hidup dalam kemewahan, Fattah merasa kekurangan cinta dan perhatian dari sosok ibu yang sangat ia rindukan.
Puncak konflik dalam kehidupan Fattah terjadi saat ia dikirim ke sebuah asrama bernama Asrama Sembilan Ilmu, dengan harapan ia bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Fattah juga digambarkan sebagai remaja yang memiliki empati tinggi, hingga ia memutuskan untuk membantu seluruh kebutuhan Zara, teman barunya di asrama. Namun, keputusan tersebut justru merusak hubungannya dengan pacarnya, Aqeela. Situasi Fattah menjadi semakin rumit saat ia mengetahui bahwa ayahnya menjalin hubungan dengan ibu Zara, yang tak lain adalah teman sekelasnya sendiri.
Perjalanan karakter Fattah dalam serial ini tidak hanya menunjukkan pergulatan batin seorang remaja, tetapi juga proses pencarian jati diri di tengah lingkungan yang serba kompleks. Fattah harus belajar menghadapi realita hidup, menata kembali hatinya, dan menemukan makna cinta, persahabatan, serta keluarga dari sudut pandang yang lebih dewasa.
Performa akting Fattah Syach dalam peran ini mendapat banyak pujian. Ia mampu membawakan karakter dengan emosi yang kuat dan realistis, membuat penonton ikut larut dalam setiap konflik yang dialami tokohnya. Chemistry yang ia bangun dengan lawan main turut memperkuat kualitas cerita dalam serial ini.
"Asmara Gen Z" bukan hanya menjadi titik penting dalam karier Fattah Syach, tetapi juga menjadi bukti bahwa serial lokal bisa bersaing dan digemari oleh masyarakat, khususnya kalangan muda. Dengan narasi yang kuat, akting yang solid, serta konflik yang relevan, serial ini berhasil merebut hati banyak penonton Indonesia.
Sumber: Berbagai Sumber
Penulis: Gina Melani, Mahasiswa Magang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi
