2023 Kabupaten Sukabumi Targetkan Zero Stunting, Iyos: Perlu Kerjasama Semua

Rabu 25 Agustus 2021, 02:00 WIB
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat memaparkan penanggulangan stunting di depan pemprov Jabar.

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat memaparkan penanggulangan stunting di depan pemprov Jabar.

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri memaparkan secara virtual capaian pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam penanggulangan stunting kepada Pemprov Jabar, Selasa (24/8/2021). 

Pemaparan tersebut berkaitan dengan penilaian kinerja Kabupaten/ Kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

Iyos Somantri mengatakan, prevalensi stunting Kabupaten Sukabumi berada di angka 6,91 persen. Berdasarkan data  yang diterima hingga Desember 2020. Angka tersebut menurun drastis jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. 

"Berdasarkan data Riskesdas di 2018, prevalensi stunting Kabupaten Sukabumi berada di angka 41,35 persen. Jumlah tersebut terus menurun sampai di angka  6,91 persen,” ujarnya.

Atas penurunan tersebut, Iyos menargetkan zero stunting ke depannya. Hal itu tentu saja dengan berbagai upaya yang melibatkan multi sektoral. "Kami menargetkan zero stunting di 2023. Makanya, stunting menjadi prioritas penanganan Kabupaten Sukabumi. Tentu saja dengan melibatkan semua komponen," ucapnya.

Bahkan, Kabupaten Sukabumi memiliki inovasi penanggulangan stunting melalui beras nutrizinc. Beras tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Balitbang Kementerian Pertanian yang memiliki nutrisi sangat baik. "Beras ini kami berikan kepada anak-anak stunting. Hasilnya, sudah ada yang mengalami perbaikan gizi dari buruk ke baik dengan memakan beras nutrizinc ini," ucapnya.

photoJumlah anak yang mengalami stunting di Sukabumi semakin berkurang, sehingga wakil bupati Sukabumi targetkan zero di tahun 2023 - (Istimewa)</span

Beras yang awalnya ditanam di lahan seluas 50 hektar ini terus dikembangkan. Apalagi dengan adanya hasil yang baik dari beras tersebut dalam  percepatan penurunan  stunting. "Dari 50 hektar, sekarang terus pengembangan lagi. Kami ingin Kabupaten Sukabumi zero stunting. Komitmen ini yang terus dipegang teguh dan dilaksanakan bersama," ungkapnya.

Menurut Sekda Jabar, Setiawan Wangsa Atmaja, penanganan stunting sudah seharusnya melalui pendekatan multi sektor dan stakeholder. Apalagi stunting bisa berdampak terhadap pembangunan sumberdaya manusia. "Ancaman stunting bisa mempengaruhi ekonomi negara. Makanya, perlu strategi percepatan penurunan stunting," pungkasnya.

Baca Juga :

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid menambahkan, masih banyak inovasi yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Mulai dari gerakan sanitasi total Sukabumi, gerakan serentak menanam bayam, kuobati stunting dengan surveilans dan sekolah gizi keluarga, suami-suami pendukung asi, hingga forum kader pembangunan manusia. "Ada juga rumah tema dalam rangka pengembangan anak usia dini," terangnya.

Selain itu, percepatan penanganan stunting tidak hanya dilakukan lewat multi sektoral saja. Namun, melibatkan multi stakeholder. "Kami libatkan juga, dunia usaha, komunitas, akademisi, hingga media dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi, bahkan dari sisi regulasi pun, tercipta beberapa Perda dan SK Bupati dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sukabumi" pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin