SUKABUMIUPDATE.com - Trimester pertama adalah masa paling krusial dalam kehamilan karena organ-organ penting janin mulai terbentuk. Di periode ini, tubuh ibu juga mengalami berbagai perubahan akibat lonjakan hormon. Agar kehamilan tetap sehat dan risiko komplikasi dapat ditekan, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu hamil muda.
Berikut hal yang sebaiknya dihindari Ibu hamil di trimester pertama demi kehamilan yang lebih sehat
1. Menghindari Makan Berlebihan
Banyak ibu mengira bahwa hamil berarti harus makan porsi “untuk dua orang”. Padahal kenyataannya, makan secara berlebihan justru bisa memicu kenaikan berat badan yang terlalu cepat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko obesitas pada ibu maupun bayi. Yang lebih penting adalah memilih makanan bernutrisi dan makan dalam porsi yang wajar.
2. Tidak Melakukan Sauna, Berendam Air Panas, atau Aktivitas Berat
Suhu tubuh yang terlalu panas bisa mengganggu perkembangan janin, terutama pada awal kehamilan. Sauna, berendam di air panas, atau berolahraga terlalu keras dapat menyebabkan tubuh mengalami overheating, dehidrasi, hingga pingsan. Kondisi tersebut dapat memicu keguguran atau gangguan pada pembentukan organ janin.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental agar Tetap Produktif di Tempat Kerja
3. Menunda Pijat dan Akupunktur
Meskipun pijat kehamilan aman dilakukan nanti di trimester kedua dan ketiga, terapi ini sebaiknya dihindari dulu pada awal kehamilan. Gerakan pijat tertentu bisa memicu kontraksi, membuat tubuh lemas, atau menyebabkan mual dan memar. Akupunktur pun berisiko mengganggu kestabilan kehamilan muda jika tidak dilakukan oleh ahlinya.
4. Tidak Membersihkan Kotoran Kucing
Ibu hamil boleh bermain dengan kucing, tetapi sebaiknya tidak membersihkan kotorannya. Kotoran kucing berisiko mengandung parasit penyebab toksoplasmosis yang dapat menyebabkan janin tidak berkembang, cacat lahir, atau keguguran. Bila memang harus melakukannya, gunakan sarung tangan dan masker.
5. Menghindari Tindik dan Pembuatan Tato
Tato dan tindik melibatkan alat yang berpotensi terkontaminasi bakteri atau virus, termasuk hepatitis B dan HIV. Infeksi selama kehamilan dapat membahayakan kesehatan ibu dan mengganggu perkembangan janin. Karena itu, sebaiknya tunda aktivitas ini sampai setelah melahirkan.
6. Tidak Mengkonsumsi Makanan Mentah atau Setengah Matang
Makanan seperti daging mentah, telur setengah matang, sushi tertentu, atau tauge mentah memiliki risiko membawa bakteri dan parasit berbahaya. Ibu hamil yang terinfeksi listeria, salmonella, atau toksoplasma dapat mengalami demam tinggi, diare parah, dan komplikasi kehamilan yang membahayakan janin. Susu yang tidak dipasteurisasi juga sebaiknya dihindari.
Baca Juga: Manfaat Kurma bagi Ibu Hamil: Nutrisi, Penelitian, dan Waktu Konsumsi yang Tepat
7. Menghindari Ikan dengan Kadar Merkuri Tinggi
Beberapa jenis ikan seperti hiu, tenggiri, kerapu, atau ikan kembung besar mengandung merkuri tinggi. Merkuri dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf janin. Paparan berlebihan dapat meningkatkan risiko kejang, gangguan koordinasi, hingga mikrosefalus. Pilih ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, atau lele.
8. Membatasi Konsumsi Daging Olahan
Sosis, daging asap, dan nugget mengandung bahan pengawet seperti nitrat dan nitrit. Bila dikonsumsi terlalu sering, bahan ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau mengalami gangguan kesehatan di kemudian hari. Bila ingin makan daging olahan, pastikan dimasak hingga benar-benar matang.
9. Tidak Mengkonsumsi Kafein Berlebihan
Kafein dapat menyempitkan pembuluh darah di rahim, sehingga aliran darah ke janin berkurang. Hal ini dapat meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat, persalinan prematur, dan keguguran.
Selain itu, kafein juga mempengaruhi hormon stres janin serta membuat ibu mengalami gelisah atau insomnia. Batasi konsumsi maksimal sekitar 1 cangkir kopi per hari.
10. Tidak Merokok dan Menghindari Alkohol
Rokok mengandung zat berbahaya yang dapat merusak otak dan paru-paru janin. Bayi dari ibu perokok lebih rentan lahir dengan berat badan rendah atau mengalami cacat lahir. Alkohol pun memiliki risiko tinggi menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, hingga gangguan perilaku dan kognitif.
Baca Juga: 10 Makanan Termewah di Dunia Ini Harganya Di Luar Nalar
Menjaga kehamilan di trimester pertama membutuhkan perhatian ekstra terhadap pola hidup. Selain menghindari hal-hal di atas, ibu hamil disarankan mengkonsumsi makanan bergizi, rutin minum air putih, beristirahat cukup, dan tetap aktif dengan olahraga ringan. Bila perlu, vitamin prenatal dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi, tetapi tetap konsultasikan dulu dengan dokter untuk keamanan kehamilan.
Sumber: healthline





