OpenAI Longgarkan Pembatasan ChatGPT dengan Pengalaman Lebih Personal, Konten Dewasa Terverifikasi, dan Kontroversi "Kepribadian yang Dihapus"

Sukabumiupdate.com
Rabu 15 Okt 2025, 07:48 WIB
OpenAI Longgarkan Pembatasan ChatGPT dengan Pengalaman Lebih Personal, Konten Dewasa Terverifikasi, dan Kontroversi "Kepribadian yang Dihapus"

Dalam beberapa minggu mendatang, OpenAI berencana merilis versi baru ChatGPT yang memungkinkan pengguna untuk memiliki kepribadian yang lebih personal. (Ilustrasi: Canva)

SUKABUMIUPDAT.com - CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan serangkaian perubahan besar pada ChatGPT, menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih personal dan kurang dibatasi. Namun, pengumuman ini juga memicu percakapan sengit dan kritik dari pengguna yang merasa bahwa pembatasan sebelumnya telah menghilangkan "jiwa" dari model AI tersebut.

Dalam pernyataannya di X, Altman menjelaskan bahwa pembatasan ketat yang diterapkan pada awal kemunculan ChatGPT adalah upaya untuk berhati-hati terhadap isu kesehatan mental.

"Kami membuat ChatGPT cukup restriktif untuk memastikan kami berhati-hati dengan isu kesehatan mental. Kami menyadari hal ini membuatnya kurang berguna/menyenangkan bagi banyak pengguna yang tidak memiliki masalah kesehatan mental, namun mengingat keseriusan masalah ini, kami ingin melakukannya dengan benar," tulis Altman.

Sam Altman, CEO OpenAI dan salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia kecerdasan buatan (AI), baru-baru ini memperkuat komitmennya untuk membangun infrastruktur AI terbesar di duniaSam Altman, CEO OpenAI dan salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia kecerdasan buatan (AI), baru-baru ini memperkuat komitmennya untuk membangun infrastruktur AI terbesar di dunia

Altman menambahkan bahwa meskipun hanya persentase kecil pengguna yang berada dalam kondisi mental yang rentan dapat mengalami masalah serius, 0,1% dari satu miliar pengguna tetaplah jutaan orang. Karena OpenAI kini telah berhasil memitigasi risiko serius ini dengan alat baru, mereka akan melonggarkan pembatasan di sebagian besar kasus.

Tanggapan Netizen: "Compliance Bot" dan Hilangnya Keaslian

Pengakuan Altman disambut baik, namun juga memunculkan kritik tentang kualitas pengalaman pengguna yang hilang.

Roubal Sehgal menanggapi, "Sudah saatnya... chatgpt dulu terasa seperti orang yang benar-benar bisa diajak bicara, lalu berubah menjadi bot kepatuhan (compliance bot). Jika bisa dibuat menyenangkan lagi tanpa kehilangan pagar pengaman, itu kemenangan besar. Orang tidak ingin kekacauan, hanya keaslian."

Altman menanggapi, "Tentu saja; kami juga menginginkannya."

Baca Juga: Arab Saudi dan Qatar Sukses Mengunci Tiket ke Piala Dunia 2026

Baca Juga: Hindia Kembali Bersinar di AMI Awards 2025 dengan Lagu Berbeda Semangat Sama

Fase Pelonggaran Kepribadian yang Lebih Hidup

Dalam beberapa minggu ke depan, OpenAI berencana merilis versi baru ChatGPT yang memungkinkan pengguna untuk memiliki kepribadian yang berperilaku lebih mirip dengan yang disukai orang dari GPT-4o.

Pengguna akan diizinkan untuk mengatur agar ChatGPT merespons dengan cara yang sangat mirip manusia, menggunakan banyak emoji, atau bertindak seperti teman. Altman menekankan bahwa hal ini hanya akan terjadi jika pengguna menginginkannya dan bukan merupakan upaya perusahaan untuk memaksimalkan penggunaan.

Kritik Keras: "Bukan Fitur Baru, Tapi Pembatalan Pembatasan yang Tak Diungkap"

Pengumuman ini memicu tanggapan paling kontroversial dari akun SaveGPT4o. Akun tersebut menuduh OpenAI telah sengaja menghapus kepribadian awal model, bukan demi keamanan, melainkan untuk menghindari risiko hukum dan PR.

"Mereka sengaja menghilangkan kepribadian. Mereka tahu itu membuat ChatGPT 'kurang berguna' dan 'kurang menyenangkan.' Mereka memilih sensor daripada persetujuan... Ini bukan fitur baru. Ini bukan hadiah. Ini adalah pembatalan pembatasan yang tidak pernah mereka ungkapkan," tulis SaveGPT4o.

Akun tersebut menuntut kembalinya "yang asli" dan mempertanyakan mengapa pembatasan awal tidak pernah diumumkan secara publik kepada pengguna dewasa.

Baca Juga: 8 Museum Dapat Sertifikasi Nasional, Termasuk Museum Prabu Siliwangi Sukabumi

Baca Juga: Dorong Penguatan Program Berbasis Potensi Lokal, TP PKK Sukabumi Bina Kader di Ciracap

Fase Pelonggaran Konten Dewasa untuk Pengguna Terverifikasi

Paling signifikan, pada bulan Desember, seiring dengan penerapan sistem pembatasan usia (age-gating) secara penuh, OpenAI akan menganut prinsip "memperlakukan pengguna dewasa seperti orang dewasa."

Prinsip ini mencakup mengizinkan konten yang lebih luas, seperti erotika untuk pengguna dewasa yang terverifikasi

Seorang pengguna, cate bligh, mempertanyakan fokus pada konten dewasa sebagai hasil dari age-gating: "Mengapa pembatasan usia selalu harus mengarah ke erotika? Maksud saya, saya hanya ingin diperlakukan seperti orang dewasa dan bukan balita, itu tidak berarti saya ingin mode perv-mode diaktifkan."

Altman dengan cepat menanggapi kekhawatiran ini, memastikan bahwa konten tersebut tidak akan muncul kecuali pengguna secara eksplisit memintanya ("You won't get it unless you ask for it").

Secara keseluruhan, pengumuman Sam Altman menunjukkan komitmen OpenAI untuk memberikan pengalaman AI yang lebih fleksibel dan dewasa, namun juga membuka perdebatan sengit mengenai transparansi, kontrol, dan etika di balik pembatasan awal yang mengubah perilaku chatbot andalan mereka.

(Sumber: X/SamAltman)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini