SUKABUMIUPDATE.com - Tim dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sukabumi melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kelompok Peternak Ayam Kampung Sinar Harapan dalam Produksi Pakan Berbasis Sumber Daya Lokal.”
Kegiatan ini berlangsung pada 10 Oktober 2025 di Kampung Bojonglopang RT 03/01, Desa Jampangtengah, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Diikuti anggota Kelompok Peternak Sinar Harapan (KPSH) yang berjumlah sepuluh orang. Sejak tahun 2019, kelompok ini telah mengembangkan ayam kampung unggulan hasil inovasi IPB, yaitu IPB-D1, yang dikenal tahan penyakit dan memiliki masa panen cepat, sekitar 75 hari.
Meski berpengalaman dalam pembibitan dan pembesaran ayam kampung, para peternak masih menghadapi kendala utama dalam penyediaan pakan berkualitas dan ekonomis. Sekitar 60–70 persen biaya produksi berasal dari pakan, sementara harga pakan pabrikan kerap tidak stabil.
Baca Juga: Netflix Tolak Memutar Film Dokumenter Israel, Kontroversial "Nova" di Tengah Perang Narasi Global
Bahan lokal seperti dedak dan jagung cukup melimpah, namun sumber protein hewani terbatas dan proses pencampuran pakan masih dilakukan manual, sehingga hasilnya kurang seragam.
Menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian memperkenalkan teknologi budidaya maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) sebagai sumber protein alternatif. Maggot dapat dibudidayakan dari limbah buah dan sayuran yang melimpah di sekitar desa, memiliki kandungan protein tinggi (40–60%), serta menjadi solusi ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah organik.
“Pelatihan ini memperkenalkan konsep ekonomi sirkular berbasis sumber daya lokal. Dengan menguasai teknologi pakan maggot, peternak bisa menekan biaya produksi sekaligus mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai,” disampaikan oleh Ir. Fahrizal Hazra, M.Sc, Ketua Tim Pengusul dari IPB.
Baca Juga: Irigasi Mampet, Petani di Kamandoran Cibadak Sukabumi Datangi Proyek Tol Bocimi
Kegiatan ini juga melibatkan Dr. Reni Mulyani (Universitas Muhammadiyah Sukabumi), Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc dan Dr. Deden Saprudin, M.Si dari IPB. Kegiatan didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek)
Para peternak antusias mengikuti praktik langsung pembuatan media maggot dan pengolahan tepung maggot sebagai bahan pakan ayam. Mereka berharap pelatihan ini berlanjut ke tahap produksi skala kecil dan pengembangan unit usaha pakan mandiri di masa mendatang. (adv)